== Indikasi ==
Transplantasi jantung merupakan pilihan bagi penderita gagal jantung stadium akhir yang tidak memberikan respons terhadap pengobatan yang lain. Gagal jantung stadium akhir ini dapat disebabkan oleh: serangan jantung,<ref name=":4" /> infeksi virus pada otot jantung,<ref name=":4" /> Hipertensi,<ref name=":4" /> penyakit katup jantung,<ref name=":0">{{Cite web|title=Heart transplant - Mayo Clinic|url=https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/heart-transplant/about/pac-20384750|website=www.mayoclinic.org|access-date=28 Februari 2022}}</ref> penyakit jantung bawaan,<ref name=":0" /> gangguan irama jantung seperti aritmia ventrikel,<ref name=":0" /> hipertensi paru,<ref name=":4" /> penyalahgunaan obat dan alkohol,<ref name=":4" /> penyakit paru kronis seperti emfisema atau penyakit paru obstruktif kronis,<ref name=":4" /> kardiomiopati,<ref name=":0" /> dan penyakit arteri koroner.<ref name=":0" />
* Serangan jantung<ref name=":4" />
* Infeksi virus pada otot jantung<ref name=":4" />
* Hipertensi<ref name=":4" />
* Penyakit katup jantung<ref name=":0">{{Cite web|title=Heart transplant - Mayo Clinic|url=https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/heart-transplant/about/pac-20384750|website=www.mayoclinic.org|access-date=28 Februari 2022}}</ref>
* Penyakit jantung bawaan<ref name=":0" />
* Gangguan irama jantung seperti aritmia ventrikel<ref name=":0" />
* Hipertensi paru<ref name=":4" />
* Penyalahgunaan obat dan alkohol<ref name=":4" />
* Penyakit paru kronis seperti emfisema atau penyakit paru obstruktif kronis<ref name=":4" />
* Kardiomiopati<ref name=":0" />
* Penyakit arteri koroner<ref name=":0" />
=== Gagal jantung ===
* Konsumsi oksigen maksimal < 12-14 ml/kg/menit
* Adanya 5 kriteria di atas meskipun telah dilakukan terapi optimum termasuk pemberian diuretik, antagonis reseptor angiotensin-II, dan [[penyekat beta]] kecuali jika terdapat kontraindikasi untuk tindakan transplantasi
#*Indikasi Adanyaabsolut (yang lebih diutamakan) untuk transplantasi jantung adalah penderita gagal jantung yang kondisi hemodinamiknya menunjukkan adanya catatan rekam medis yang mendokumentasikan ketergantungan terhadap obat inotropik intravena untuk mempertahankan perfusi organ yang adekuat<ref name=":1" /><ref>{{Cite journal|last=Mangini|first=Sandrigo|last2=Alves|first2=Bárbara Rubim|last3=Silvestre|first3=Odílson Marcos|last4=Pires|first4=Philippe Vieira|last5=Pires|first5=Lucas José Tachotti|last6=Curiati|first6=Milena Novaes Cardoso|last7=Bacal|first7=Fernando|date=Juni 2015|title=Heart transplantation: review|url=http://www.scielo.br/j/eins/a/XJyN9nX5fdbpJYBdTNRPCSy/?lang=en|journal=Einstein (São Paulo)|volume=13|pages=310–318|doi=10.1590/S1679-45082015RW3154|issn=1679-4508}}</ref > dan adanya syok kardiogenik yang bersifat refrakter.<ref name=":1" /> Indikasi absolut lainnya adalah adanya puncak volume oksigen penderita yang kurang dari 14 ml per kg per menit dengan adanya metabolisme anaerob, atau volume oksigen kurang dari 12 ml per kg per menit dengan penggunaan penyekat beta.<ref name=":1" /> Selanjutnya adalah penderita dengan iskemia berat yang secara konsisten membatasi aktivitasnya dan tidak dapat dilakukan operasi bedah pintas arteri koroner atau intervensi koroner perkutaneus dan penderita yang memiliki gejala aritmia ventrikel berulang refrakter terhadap semua bentuk terapi.<ref name=":1" /> ▼
Indikasi penerima donor jantung adalah:
{| class="wikitable"
#Ada Penggunaanempat skorgolongan prognostikpenderita dengangagal tesjantung latihanyang menjadi termasuk ke dalam indikasi relatif untuk transplantasi jantung.<ref name=":1" /> Yang pertama adalah penderita yang pada pemeriksaan kardiopulmonal submaksimal memiliki kemiringan garis ekuivalen ventilasi [[karbon dioksida]] yang lebih dari 35. <ref Perkiraanname=":1" /> Yang kedua adalah penderita yang perkiraan keberlangsungan hidup 1 tahuntahunnya dihitungkurang dengandari 80% untuk ''seattle'' ''heart failure model'' (SHFM)<ref>{{Cite web|title=Seattle Heart Failure Model|url=https://depts.washington.edu/shfm/?width=1138&height=712|website=depts.washington.edu|access-date=28 Februari 2022}}</ref> kurangdan daritermasuk 80%katregori dansedang-berat untuk kisaran risiko ''heart failure survival score'' (HFSS) .<ref name=":1" /><ref>{{Cite journal|last=Szczurek|first=Wioletta|last2=Gąsior|first2=Mariusz|last3=Skrzypek|first3=Michał|last4=Szyguła-Jurkiewicz|first4=Bożena|date=Juli 2020|title=Apelin Improves Prognostic Value of HFSS (Heart Failure Survival Score) and MAGGIC (Meta-Analysis Global Group in Chronic Heart Failure) Scales in Ambulatory Patients with End-Stage Heart Failure|url=https://www.mdpi.com/2077-0383/9/7/2300|journal=Journal of Clinical Medicine|volume=9|issue=7|pages=2300|doi=10.3390/jcm9072300|issn=2077-0383}}</ref> sedang-beratYang ketiga adalah penderita dengan kondisi iskemia tidak stabil yang rekuren yang tidak memberikan respons terhadap intervensi lain. <ref name=":1" /> Yang keempat adalah penderita gagal jantung yang memiliki ketidakstabilan keseimbangan cairan/fungsi ginjal yang berulang, yang tidak berhubungan dengan ketidakpatuhan penderita mengonsumsi obatnya.<ref name=":1" />▼
|Indikasi absolut
|-
Penderita gagal jantung dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri yang rendah, riwayat gejala gagal jantung dengan klasifikasi NYHA kelas III atau IV, dan memiliki puncak volume oksigen yang lebih besar dari 15 ml per kg per menit, masuk dalam indikasi ringan untuk transplantasi jantung.<ref name=":1" />
|
# Kompromi hemodinamik sehubungan dengan gagal jantung:
#* Syok kardiogenik refrakter<ref name=":1" />
▲#* Adanya rekam medis yang mendokumentasikan ketergantungan terhadap obat inotropik intravena untuk mempertahankan perfusi organ yang adekuat<ref name=":1" /><ref>{{Cite journal|last=Mangini|first=Sandrigo|last2=Alves|first2=Bárbara Rubim|last3=Silvestre|first3=Odílson Marcos|last4=Pires|first4=Philippe Vieira|last5=Pires|first5=Lucas José Tachotti|last6=Curiati|first6=Milena Novaes Cardoso|last7=Bacal|first7=Fernando|date=Juni 2015|title=Heart transplantation: review|url=http://www.scielo.br/j/eins/a/XJyN9nX5fdbpJYBdTNRPCSy/?lang=en|journal=Einstein (São Paulo)|volume=13|pages=310–318|doi=10.1590/S1679-45082015RW3154|issn=1679-4508}}</ref>
# Puncak volume oksigen kurang dari 14 ml per kg per menit dengan adanya metabolisme anaerob atau kurang dari 12 ml per kg per menit dengan penggunaan [[penyekat beta]]<ref name=":1" />
# Gejala iskemia berat yang secara konsisten membatasi aktivitas penderita dan tidak dapat dilakukan operasi bedah pintas arteri koroner atau intervensi koroner perkutaneus<ref name=":1" />
# Gejala aritmia ventrikel berulang yang refrakter terhadap semua bentuk terapi<ref name=":1" />
|-
|Indikasi relatif
|-
|
# Pada pemeriksaan kardiopulmonal submaksimal, kemiringan garis ekuivalen ventilasi karbondioksida > 35
▲# Penggunaan skor prognostik dengan tes latihan kardiopulmonal. Perkiraan keberlangsungan hidup 1 tahun dihitung dengan ''seattle'' ''heart failure model'' (SHFM)<ref>{{Cite web|title=Seattle Heart Failure Model|url=https://depts.washington.edu/shfm/?width=1138&height=712|website=depts.washington.edu|access-date=28 Februari 2022}}</ref> kurang dari 80% dan kisaran risiko ''heart failure survival score'' (HFSS)<ref>{{Cite journal|last=Szczurek|first=Wioletta|last2=Gąsior|first2=Mariusz|last3=Skrzypek|first3=Michał|last4=Szyguła-Jurkiewicz|first4=Bożena|date=Juli 2020|title=Apelin Improves Prognostic Value of HFSS (Heart Failure Survival Score) and MAGGIC (Meta-Analysis Global Group in Chronic Heart Failure) Scales in Ambulatory Patients with End-Stage Heart Failure|url=https://www.mdpi.com/2077-0383/9/7/2300|journal=Journal of Clinical Medicine|volume=9|issue=7|pages=2300|doi=10.3390/jcm9072300|issn=2077-0383}}</ref> sedang-berat.
# Iskemia tidak stabil yang rekuren yang tidak memberikan respons terhadap intervensi lain
# Ketidakstabilan keseimbangan cairan/fungsi ginjal yang berulang, yang tidak berhubungan dengan ketidakpatuhan penderita mengonsumsi obatnya
|-
|Indikasi ringan
|-
|
# Fraksi ejeksi ventrikel kiri yang rendah
# Riwayat gejala gagal jantung dengan klasifikasi NYHA kelas III atau IV
# Puncak volume oksigen lebih besar dari 15 ml per kg per menit tanda adanya indikasi yang lain
|}
== Kontraindikasi ==
{| class="wikitable"
|=== Kontraindikasi absolut ===
#Penderita Disfungsigagal jantung yang juga memiliki kondisi disfungsi ginjal ireversibel dengan perkiraan laju filtrasi glomerulus <30 ml/menit/1,73 m<sup>2</sup>, atau kreatinin[[kreatinina]] >2 atau kreatinin klirens < 30-50 ml/menit tanpa ada rencana [[transplantasi ginjal ]] merupakan kontraindikasi absolut untuk tindakan transplantasi jantung.<ref name=":3" /><ref name=":2">{{Cite journal|last=Bhagra|first=Sai Kiran|last2=Pettit|first2=Stephen|last3=Parameshwar|first3=Jayan|date=1 Februari 2019|title=Cardiac transplantation: indications, eligibility and current outcomes|url=https://heart.bmj.com/content/105/3/252|journal=Heart|volume=105|issue=3|pages=252–260|doi=10.1136/heartjnl-2018-313103|issn=1355-6037|pmid=30209127}}</ref > Selain itu, penderita gagal jantung dengan disfungsi hati ireversibel ([[sirosis hati]]),<ref name=":3" /> dengan penyakit paru berat (perkiraan [[Spirometri|volume ekspirasi paksa 1 detik]] dan [[Spirometri|kapasitas vital paksa]] <50% atau terdapat bukti penyakit parenkim paru),<ref name=":3" /><ref name=":2" /> sedang atau memiliki riwayat menderita keganasan,<ref name=":0" /><ref name=":3" /> dan memiliki hipertensi paru dengan tekanan sistolik arteri pulmonalis > 60 mmHg, gradien transpulmonal ≥ 15 mmHg dan atau resistensi vaskular paru > 5 unit Wood.<ref name=":3" /> ▼
|-
|
|=== Kontraindikasi relatif ===▼
▲# Disfungsi ginjal ireversibel dengan perkiraan laju filtrasi glomerulus <30 ml/menit/1,73 m<sup>2</sup>, atau kreatinin >2 atau kreatinin klirens < 30-50 ml/menit tanpa ada rencana transplantasi ginjal<ref name=":3" /><ref name=":2">{{Cite journal|last=Bhagra|first=Sai Kiran|last2=Pettit|first2=Stephen|last3=Parameshwar|first3=Jayan|date=1 Februari 2019|title=Cardiac transplantation: indications, eligibility and current outcomes|url=https://heart.bmj.com/content/105/3/252|journal=Heart|volume=105|issue=3|pages=252–260|doi=10.1136/heartjnl-2018-313103|issn=1355-6037|pmid=30209127}}</ref>
Beberapa kondisi yang menjadi kontraindikasi relatif untuk transplantasi jantung adalah penyakit vaskular perifer<ref name=":3" /> dan penyakit serebrovaskular yang berat,<ref name=":3" /> osteoporosis berat,<ref name=":3" /> obesitas (indeks massa tubuh >35 kg/m<sup>2</sup> atau berat >140% dari berat badan ideal) atau kakeksia,<ref name=":3" /><ref name=":2" /> emboli paru aktif,<ref name=":3" /> menderita penyakit multiorgan dengan peluang keberlangsungan hidup yang jelek,<ref name=":2" /> dan baru saja menderita tromboembolisme paru 3 bulan terakhir.<ref name=":1" /><ref name=":2" />
# Disfungsi hati ireversibel misalnya sirosis hati<ref name=":3" />
# Penyakit paru berat: perkiraan [[Spirometri|volume ekspirasi paksa 1 detik]] dan [[Spirometri|kapasitas vital paksa]] <50% atau terdapat bukti penyakit parenkim paru<ref name=":3" /><ref name=":2" />
# Infeksi aktif (penderita dengan infeksi virus kronis seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV dapat dipertimbangkan untuk menjalani transplantasi jantung jika titer virusnya sudah tidak terdeteksi . denganHal ini berlaku untuk penderita yang telah menjalani pengobatan/pengobatan dan yang pengobatannya sedang berjalan tanpadengan syarat tidak ada kerusakan organ yang lain ).<ref name=":3" /><ref name=":2" /> ▼
# Hipertensi paru dengan tekanan sistolik arteri pulmonalis > 60 mmHg, gradien transpulmonal ≥ 15 mmHg dan atau resistensi vaskular paru > 5 unit Wood. Apabila kondisi ini bersifat ireversibel dengan terapi farmakologis, kriterianya menjadi kontraindikasi absolut<ref name=":3" />
# Riwayat atau sedang menderita keganasan: risiko rekurensi harus didiskusikan dengan ahli onkologi<ref name=":0" /><ref name=":3" />
#Penderita Diabetesdiabetes melitus denganyang memiliki kerusakankomplikasi organmikrovaskular seperti nefropati, neuropati, dan retinopati proliferatif . Diabetesatau yangdiabetes melitus tidak terkontrol dengan (kadar HbA1c > 7,5% atau 58 mmol/mol adalahjuga merupakan kontraindikasi relatif .<ref name=":3" /><ref name=":2" /> ▼
|-
Kontraindikasi untuk transplantasi jantung tidak hanya bagi penderita yang memiliki penyakit fisik. Namun, berlaku juga penderita dengan ketidakstabilan psikologis,<ref name=":3" /> perokok aktif,<ref name=":3" /><ref name=":2" /> usia yang melebihi 70 tahun<ref name=":3" /> atau penderita yang memiliki riwayat ketidakpatuhan terhadap pengobatan, tidak memiliki dukungan keluarga yang cukup, memiliki riwayat atau sedang dalam penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.<ref name=":3" /><ref name=":2" />
|-
|
# Penyakit vaskular perifer berat<ref name=":3" />
# Penyakit serebrovaskular berat<ref name=":3" />
# Osteoporosis berat<ref name=":3" />
# Obesitas (indeks massa tubuh >35 kg/m<sup>2</sup> atau berat >140% dari berat badan ideal) atau kakeksia<ref name=":3" /><ref name=":2" />
# Emboli paru akut<ref name=":3" />
▲# Infeksi aktif (penderita dengan infeksi virus kronis seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV dapat dipertimbangkan jika titer virusnya sudah tidak terdeteksi dengan pengobatan/pengobatan yang sedang berjalan tanpa ada kerusakan organ yang lain)<ref name=":3" /><ref name=":2" />
▲# Diabetes melitus dengan kerusakan organ seperti nefropati, neuropati, dan retinopati proliferatif. Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar HbA1c >7,5% atau 58 mmol/mol adalah kontraindikasi relatif<ref name=":3" /><ref name=":2" />
# Faktor psikososial termasuk riwayat ketidakpatuhan terhadap pengobatan, tidak ada dukungan keluarga yang cukup, riwayat atau sedang dalam penyalahgunaan obat dan alkohol, perokok aktif<ref name=":3" /><ref name=":2" />
# Ketidakstabilan psikologis<ref name=":3" />
# Usia > 70 tahun<ref name=":3" />
# Menderita penyakit multiorgan lain dengan peluang keberlangsungan hidup yang jelek<ref name=":2" />
# Baru saja menderita tromboembolisme paru (3 bulan terakhir)<ref name=":2" />
|}
== Komplikasi ==
* Penolakan organ. Jantung dari donor dianggap sebagai benda asing oleh penerima sehingga saat dimasukkan ke dalam tubuh, tubuh penerima akan melakukan penolakan. Oleh karena itu penerima donor jantung mengonsumsi obat (imunosupresan) untuk mencegah reaksi penolakan.<ref name=":0" /><ref name=":3" />
* Infeksi. Pemberian imunosupresan untuk mencegah reaksi penolakan organ pascaoperasi akan menyebabkan penurunan daya tahan tubuh sehingga penderita mudah mengalami infeksi.<ref name=":0" /><ref name=":3" />
* Perdarahan selama dan setelah operasi<ref name=":0" />
* Pembekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, strok, dan masalah paru-paru
* Gagal ginjal. Penerima donor jantung diharuskan mengonsumsi obat seumur hidupnya. Obat-obatan ini dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal hingga kegagalan fungsi ginjal.<ref name=":0" /><ref name=":3" />
* Vaskulopati allograf koronaria. Merupakan kondisi ketika pembuluh darah yang membawa darah ke otot jantung mengalami penebalan dan berakibat pada kerusakan otot jantung yang serius. Kerusakan otot jantung akan menyebabkan aritmia jantung bahkan gagal jantung.<ref name=":0" />
* Kanker. Selain menyebabkan infeksi, pemberian imunosupresan juga dapat memicu kanker. Obat-obatan ini meningkatkan risiko untuk menderita [[kanker kulit]] dan [[limfoma non-Hodgkin]].<ref name=":0" /><ref name=":3" /> Angka kejadian untuk karsinoma sel skuamosa setelah operasi adalah17% dan kelainan limfoproliferatif pascatransplantasi atau ''post-transplantation lymphoproliferative disorder'' (PTLD) yang berhubungan erat dengan virus Epstein-Barr adalah 1,7%-6%.<ref name=":3" />
* Kematian.<ref name=":4" />
== Persiapan ==
Persiapan sebelum melakukan transplantasi jantung membutuhkan waktu dan evaluasi. Tim yang terdiri dari dokter ahli bedah jantung, dokter ahli bedah, pekerja sosial, psikiater atau psikolog, dokter ahli anestesi, dokter ahli gizi, administrator rumah sakit, dan tim perawat dan dokter umum, akan menentukan kelayakan seseorang untuk tindakan ini.<ref name=":4" /><ref name=":1" />
Proses evaluasi ini meliputi:
Proses evaluasi ini meliputi evaluasi sosial dan psikologikal, pemeriksaan darah, tes diagnostik, dan beberapa pemeriksaan lainnya.
* Evaluasi sosial dan psikologikal
* Pemeriksaan darah
* Tes diagnostik
* Persiapan lainnya
== Referensi ==
|