Industri olahraga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: referensi jurnal akses terbuka dari penerbit pemangsa VisualEditor
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 68:
Filosofi pemasaran olahraga adalah tentang strategi menang-menang dengan menaruh kebutuhan dan keinginan konsumen di titik sentral pengambilan keputusan yang beririsan dengan target dari perusahaan atau industri olahraga.<ref>{{Cite book|last=Smith|first=Aaron C.T|date=2015|url=https://www.google.co.id/books/edition/Introduction_to_Sport_Marketing/BnjfBQAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=sport+marketing&pg=PA168&printsec=frontcover|title=Introduction to Sport Marketing|publisher=Routledge|isbn=978-1-315-77676-7|pages=8|url-status=live}}</ref>
 
Ada sembilan prinsip dari pemasaran olahraga. Pertama, pemasaran lebih dari promosi;, iklan; atau taktik  penjualan. Kedua, tujuan pemasaran adalah mengubah strategi saat konsumen sudah bosan dengan produk atau jasa. Ketiga, pemasaran olahraga merupakan perencanaan posisi merek dalam pasar, dan menciptakan keterikatan dengan konsuen melalui merek. Keempat, pemasaran olahraga dapat ditinjau dari dua sudut pandang yaitu pemasaran produk dan jasa olahraga;, serta pemasaran melalui kegiatan olahraga. Kelima, filosofi pemasaran olahraga adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Keenam, pemasaran olahraga merupakan perpaduan antara menemukan peluang, merancang strategi, merencanakan taktik, serta melakukan dan mengevaluasi perencanaan pemasaran olahraga.·  Ketujuh, pemasaran olahraga dapat dilihat secara filosofis di mana fungsi marketing dijalankankarena olehberlandaskan nilai-nilai, dapat dilihat sebagai sebuah proses yang berupa serangkaian kegiatanprinsip, seperangkatataupun prinsippedoman yangdi terdiridalam darimenjalankan peraturanfungsi dan panduanpemasaran. Kedelapan, prinsip pemasaran olahraga untuk diimplementasikan ke dalam kerangka kerja pemasaran olahraga. Kesembilan, kerangka kerja pemasaran olahraga meliputi beberapa tahap yaitu mengidentifikasi peluang dari pemasaran olahraga; mengembangkan strategi pemasaran; merencanakan bauran pemasaran; melaksanakan rencana serta mengontolnya agar sesuai dengan rencana awal.<ref>{{Cite book|last=Smith|first=Aaron C.T|date=2015|url=https://www.google.co.id/books/edition/Introduction_to_Sport_Marketing/BnjfBQAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=sport+marketing&pg=PA168&printsec=frontcover|title=Introduction to Sport Marketing|location=Human Kinetics|publisher=978-1-315-77676-7|url-status=live}}</ref>
 
Seorang pemasar yang cerdas tentu akan bertanya beberapa hal berdasarkan aturan 5W1H. WHO. Siapa yang menjadi pelanggan, baik di masa lalu, sekarang, atau di masa mendatang berdasarkan faktor demografis seperti usia, jenis kelamin, besarnya pendapatan; faktor geografis, serta faktor psikografis. WHERE, WHEN, HOW. Di mana, kapan, dan bagaimana pelanggan memakai produk dan jasa olahraga. WHAT. Apa media sosial yang sering dipakai oleh pelanggan. HOW, WHY. Bagaimaa dan mengapa pelanggan merasa terikat dengan produk atau jasa yang ditawarkan. WHY. Jika ada pelanggan yang loyal, mengapa ada pula yang tidak loyal/berpindah ke merek lain?<ref>{{Cite book|last=Dees|first=Windy|date=2022|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sport_Marketing/bxcjEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=sport+marketing&printsec=frontcover|title=Sport Marketing|publisher=Human Kinetics|isbn=978-1-4925-9462-8|pages=44|url-status=live}}</ref>