Bahasa Sunda Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26:
 
Kedudukan bahasa Sunda Bogor cukup kuat, sesuai dengan fungsinya sebagai [[alat]] [[komunikasi]] intra [[daerah]] dan [[budaya]]. Bahkan menurut informasi dari para [[pejabat]] setempat, bahasa Sunda Bogor sering sangat membantu penyampaian [[informasi]] dari atas ke bawah, serta dari pejabat dan aparat kepada rakyat. Dilihat dari segi penggunaannya yang seperti itu, di samping sebagai bahasa daerah, bahasa Sunda Bogor mempunyai kedudukan dampingan bagi bahasa Indonesia, termasuk dalam menjalankan [[administrasi]] [[Pemerintah|pemerintahan]] yang sifatnya [[Bahasa lisan|lisan]].{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=8}}
 
== Tradisi sastra ==
Seperti halnya di beberapa [[daerah]] lainnya. Telah lama dikenal di [[Jawa Barat]] [[sastra]] daerah yang diungkapkan dalam [[bahasa daerah]], dalam hal ini [[bahasa Sunda]]. Sastra yang diungkapkan dalam bahasa Sunda ini dikenal dengan sebutan [[sastra Sunda]]. Pada masa-masa yang lebih awal sastra Sunda [[Bahasa lisan|lisan]] lebih dahulu berkembang di [[Suku Sunda|masyarakat Sunda]], termasuk di daerah [[kabupaten Bogor]] dan [[kota Bogor]]. Pada masa-masa itu [[puisi]] yang berupa [[mantra]] dan ''sindir'' '[[Pantun Sunda|pantun]]'. Demikian juga bentuk prosa seperti dongeng dan ''[[Pantun Sunda|carita pantun]]'' sudah menjadi khazanah [[tradisi]] masyarakat Sunda. Setelah [[masyarakat]] mengenal [[Menulis|tulisan]], baik tulisan atau [[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]], [[Abjad Arab|Arab]], maupun [[Alfabet Latin|Latin]]. Sastra tulis mulai pula dikenal dan digemari masyarakat. Tradisi sastra tulis Sunda berlaku dan tetap digemari masyarakat hingga kini.{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=8}}
 
== Kekhasan ==