Telur asin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Sejarah telur asin
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
Baris 6:
 
Panganan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya [[nasi jamblang]], dan [[nasi lengko]], bahkan dapat pula dimakan tanpa [[nasi]]. Nelayan yang melaut atau orang yang bepergian untuk waktu lama biasa membawa telur asin untuk bekal.
 
Sejarah telur asin<ref>{{Cite web|title=Menyelami Sejarah Telur Asin|url=https://www.validnews.id/kultura/Menyelami-Sejarah-Telur-Asin-aoa|website=www.validnews.id|language=id|access-date=2022-03-06}}</ref> pertama kali dipopulerkan di Brebes pada 1950-an. Adalah In Tjau Seng dan Tan Polan Nio, yang keduanya membuka usaha telur asin pertama di sana. Etnis China masuk ke Brebes sekitar abad ke 18, satu abad sebelum pondasi toko pertama telur asin ditancapkan ke tanah.
 
Di [[Jawa Tengah]], daerah [[Brebes]] dikenal sebagai penghasil utama telur asin. Industri telur asin di Brebes cukup meluas hingga tersedia berbagai pilihan kualitas telur asin. Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat pada kulit telur. Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, "kering" (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau [[amis]], dan rasa asin tidak menyengat.<ref>{{Cite web|title=TELUR ASIN (TELOR ASIN) ~ Pelatih|url=http://p2k.um-surabaya.ac.id/id4/2-3045-2942/Telur-Asin-Telor-Asin_94255_s2-mputantular_p2k-um-surabaya.html|website=p2k.um-surabaya.ac.id|access-date=2021-09-13}}</ref>{{fact}}