Mutu sensorik dan fisik merupakan sifat produk/ atau komoditas pangan yang dapat diukur berdasar pada proses pengindraan melalui penggunaan indra [[penglihatan]] (mata), [[penciuman]] (hidung), [[pengecapan]] (lidah), [[Peraba|perabaan]] (ujung jari tangan), dan [[pendengaran]] (telinga).<ref name=":4">{{cite book|last=Rahayu|first=Winiati P.|date=2011|url=https://www.google.co.id/books/edition/Keamanan_pangan/PHz7DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=jenis+mutu+bahan+pangan&pg=PA87&printsec=frontcover|title=Keamanan pangan peduli kita bersama|place=[[Bogor]]|publisher=IPB Press|isbn=9786024403508|edition=|pages=87-88|language=|coauthors=}}</ref>{{Sfn|Mamuaja|2016|p=9}} Beberapa mutu dengan sifat fisik esensial dari makanan seperti berat jenis, titik beku, titik gelatinisasi pati, bilangan penyabunan, dan indeks bias. Sifat fisik merupakan dengan kata lain dari mutu atau kualitas, mengacu pada kualitas bahan dan komponennya. Sifat fungsional bahan makanan atau komponennya merupakan atribut penting yang berkaitan dengan sifat fisik.<ref name=":4" />{{Sfn|Mamuaja|2016|p=9}}