Kecerdasan emosional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31:
 
Malu merupakan rasa yang tidak nyaman yang muncul karena kondisi sosial dalam menghadapi orang baru, yang terjadi karena kondisi interaksi sosial yang buruk. Rasa malu merupakan hal yang normal, karena dapat terjadi dalam beberapa kondisi saja. Rasa malu bisa berdampak negatif apabila disertai dengan rasa sepi, cemas, hingga frustasi.<ref>{{Cite journal|last=Afandi|first=Nur Aziz|last2=Adhani|first2=Dwi Nurhayati|last3=Hasiana|first3=Isabella|date=2014|title=Perasaan Malu (Shyness) pada Mahasiswa Baru di Program Studi Psikologi Universitas Trunojoyo Madura|url=https://journal.trunojoyo.ac.id/personifikasi/article/view/6570/4138|journal=Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi|language=en-US|volume=5|issue=1|pages=44-45|doi=10.21107/personifikasi.v5i1.6570|issn=2721-0626}}</ref> Rasa malu bisa diekspresikan dengan rasa bersalah, rasa hancur, kesal, hingga timbul karena adanya aib.<ref name=":0" />
 
== Aspek ==
 
===== Salovey dan Mayer =====
Salovey dan Mayer mengungkapkan aspek-aspek yang ada di dalam kecerdasan emosional yaitu mampu merasakan empati, berani mengungkapkan dan memahami perasaan, bisa mengendalikan amaran, mampu beradaptasi, mandiri, setia terjadap pertemanan, ramah, dan hormat kepada yang lain.<ref>{{Cite web|last=Nasril|last2=Ulfatmi|date=2018|title=MELACAK KONSEP DASAR KECERDASAN EMOSIONAL|url=https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alirsyad/article/view/120/83|website=E-Journal UIN IB|page=18-19}}</ref>
 
== Memaksimalkan Kecerdasan Emosional ==