Juanga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Surijeal (bicara | kontrib)
Pranala
Baris 25:
{{Quote
|text="Kepedulian dan perhatian itu, yang mengatur pembuatan perahu mereka, menyebabkan kapal mereka berlayar seperti burung, sedangkan kapal kita seperti timah dalam hal ini."
|author=[[Francisco Combés]] |source={{lang|es|Historia de las islas de Mindanao, Iolo y sus adyacentes}} (1667)
}}
 
Baris 32:
Karakoa dapat mencapai panjang hingga {{convert|25|m|ft}}. Karakoa yang sangat besar dapat menampung hingga seratus pendayung di setiap sisi dan lusinan prajurit di ''burulan''.<ref name="scott"/><ref name="amaya"/><ref name="blair"/> Kapal sebesar ini biasanya merupakan kapal utama kerajaan dan (secara tidak tepat) disebut oleh orang Spanyol sebagai ''joangas'' atau ''juangas'' (tunggal: ''joanga'', bahasa Spanyol untuk kapal jung, dalam bahasa lokal disebut ''dyong'' atau'' adyong'').<ref name="blair"/><ref name="carpio">{{cite web|url=http://www.imoa.ph/imoawebexhibit/Splices/|title=Historical Facts, Historical Lies, and Historical Rights in The West Philippine Sea|author=Antonio T. Carpio|pages=8, 9|publisher=Institute for Maritime and Ocean Affairs}}</ref>
 
[[File:Iranun Lanong warship by Rafael Monleón (1890).jpg|thumb|Gambaran ''lanong'' oleh [[Rafael Monleón]]]]
''Lanong'' dapat mencapai panjang {{convert|30|m|ft|abbr=on}} dan lebar {{convert|6|m|ft|abbr=on}} pada bagian tengah. Mereka diawaki oleh 150 hingga 200 orang, dipimpin oleh seorang [[panglima]]. Tidak seperti ''[[karakoa]]'' yang serupa, ''lanong'' dipersenjatai dengan berat khusus untuk pertempuran laut. Haluan menjorok melewati lunas melewati cucur yang juga memasang meriam panjang (''[[lela]]'') dan beberapa meriam putar (''[[lantaka]]'').<ref name="maulana">{{cite web|url=http://opinion.inquirer.net/49671/how-maguindanao-and-cotabato-rulers-helped-sulu-win-sabah|title=How Maguindanao and Cotabato rulers helped Sulu win Sabah|author=Nash Maulana|date=30 March 2013|publisher=Inquirer|access-date=5 May 2018}}</ref><ref name="warren">{{cite book|author=James Francis Warren|title =The Sulu Zone, 1768-1898: The Dynamics of External Trade, Slavery, and Ethnicity in the Transformation of a Southeast Asian Maritime State|publisher =NUS Press|year =2007|pages=257&ndash;258|isbn =9789971693862}}</ref>