Sidratul Muntaha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Meluruskan yg selama ini pemahaman salah , dimana Al Qur'an tidak ada menjelaskan nabi Muhammad bisa bertemu nabi Musa dan tawar menawar shalat
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
'''Sidratulmuntaha''' atau '''Sidrat al-Muntahā''' ([[bahasa Arab]]:<big><big> سدرة المنتهى‎</big></big>) adalah sebuah [[pohon]] [[bidara]] yang menandai akhir dari [[langit]]/[[Surga]] ke tujuh, sebuah batas di mana [[makhluk]] tidak dapat melewatinya, menurut kepercayaan [[Islamsemua agama samawi]]. Dalam kepercayaan ajaran lain ada pula semacam kisah tentang ''Sidrat al-Muntahā'', yang disebut sebagai "Pohon Kehidupan".
 
Pada tanggal 27 Rajab selama [[Isra Mikraj]], hanya [[Muhammad]] yang bisa memasuki ''Sidrat al-Muntaha'' dan dalam perjalanan tersebut, Muhammad ditemani oleh [[Malaikat]] [[Jibril]], di mana [[Allah]] memberikan perintah untuk [[Salat lima waktu|Salat 5 waktu]]. Dalam Agama [[Baha'i]] ''Sidrat al-Muntahā'' biasa disebut dengan "''Sadratu'l-Muntahá''" adalah sebuah kiasan untuk penjelmaan [[Tuhan]].