Universitas Sam Ratulangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Davgaf (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Davgaf (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 51:
Setelah [[kemerdekaan]] [[Indonesia]] tercapai, cita-cita meningkatkan mutu pendidikan dan kecenderungan orang mencapai perguruan tinggi makin berkembang. Dekade tahun lima puluhan, lembaga-lembaga perguruan tinggi daerah mulai menampakkan diri, menjawab kebutuhan orang-orang daerah.Kini ada 20,000 Kakitangan
 
Cita-cita mendirikan [[perguruan tinggi]] atau universitas negeri di [[Manado]] yang ketika itu merupakan pusat [[pemerintahan]] dan kegiatan daerah [[Sulawesi Utara]] dan Tengah, dapat dikatakan telah dirintis oleh adanya '''[[Universitas Pinaesaan]]''' yang didirikan tanggal [[1 Oktober]] [[1954]] di [[Tondano]], baru memiliki satu [[fakultas]], yakni Fakultas Hukum. Bersama dengan '''[[Universitas Permesta]]''' yang didirikan pada tanggal [[23 September]] [[1957]] di Manado, maka Universitas Pinaesaan sesungguhnya merupakan embrio dari berkembangnya [[Universitas Sam Ratulangi]] pada masa depan.
 
Memiliki dua universitas dengan status swasta ternyata belum memuaskan selera warga [[Sumekolah]] ini. Oleh karena itu, atas inisiatif masyarakat Sulawesi Utara dan Tengah (para pemuka [[militer]], [[sipil]], maupun [[cendikiawan]]), terciptalah kesatuan dan kebulatan tekad untuk merealisir berdirinya satu perguruan tinggi berstatus negeri di kedua daerah itu, yang diharapkan menjadi kebanggaan masyarakat umumnya serta rakyat Sulawesi Utara dan Tengah pada khususnya.