Orang Māori: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 86:
Pada akhir abad ke-19, baik orang Pākehā maupun orang Māori banyak yang meyakini bahwa masyarakat Māori akan punah sebagai ras atau budaya yang terpisah dan mereka akan sepenuhnya terasimilasi dengan populasi Eropa.<ref>King (2003), p. 224</ref> Dalam sensus 1896, populasi Māori di Selandia Baru tercatat sebanyak 42.113 orang, sementara ada lebih dari 700.000 orang Eropa.<ref>[http://www.teara.govt.nz/1966/P/Population/PopulationFactorsAndTrends/en "Population – Factors and Trends"], ''An Encyclopaedia of New Zealand'', edited by A. H. McLintock, published in 1966. Retrieved 18 September 2007.</ref>
Akan tetapi, kemunduran ini tidak berlanjut dan populasi Māori terus kembali meningkat pada abad ke-20. Politikus Māori penting seperti [[James Carroll]], [[Apirana Ngata]], [[Te Rangi Hīroa]] dan [[Maui Pomare]] berupaya untuk memulihkan masyarakat Māori setelah kehancuran yang terjadi pada abad sebelumnya. Mereka percaya bahwa demi masa depan, orang Māori harus melakukan asimilasi budaya<ref>{{cite encyclopedia |title=Young Maori Party {{!}} Maori cultural association |url=https://www.britannica.com/topic/Young-Maori-Party |encyclopedia=[[Encyclopædia Britannica]] |access-date=4 June 2018 |language=en}}</ref> dengan cara mengadopsi teknik pengobatan dan pendidikan Barat (terutama pengajaran bahasa Inggris) sambil tetap menjalankan praktik budaya tradisional. Orang Māori juga turut berperang dalam kedua Perang Dunia dalam bataliun khusus (Bataliun Pionir Māori di Perang Dunia I dan Bataliun ke-28 (Maori) di Perang Dunia II). Orang Māori juga banyak menderita akibat [[Flu Spanyol|epidemi influenza 1918]] dan tingkat kematian mereka 4,5 kali lebih tinggi daripada orang Pākehā. Setelah Perang Dunia II, penggunaan bahasa Māori turun drastis dibandingkan penggunaan bahasa Inggris.
[[File:Whina Cooper in Hamilton.jpg|thumb|left|upright=0.7|[[Whina Cooper]] ketika memimpin Pergerakan Tanah Māori di tahun 1975 yang meminta ganti rugi untuk kerugian historis]]
|