Dalhar bin Abdurrahman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Almarko (bicara | kontrib)
Baru
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Almarko (bicara | kontrib)
Konten, pranala, dan referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
'''[[Kiai|K]]. [[Haji|H]]. Dalhar bin Abdurrahman''' (lahir: 10 Syawal 1286 H/ 12 Januari 1870) adalah seorang Ulama', [[Wali]] dan Sesepuh masyarakat di [[Kabupaten Magelang|Magelang]] dan sekitarnya. Beliau juga pengasuh PP. Darussalam, Watucongol, [[Gunungpring, Muntilan, Magelang]].
 
== Biografi ==
Beliau lahir dengan nama Nahrowi, sebagai putra [[Kiai|K]]. [[Haji|H]]. Abdurrahman bin [[Kiai|K]]. [[Haji|H]]. Abdur Rauf bin [[Kiai|K]]. [[Haji|H]]. Hasan Tuqa ([[Raden]] Bagus Kemuning, yang adalah salah satu ajudan [[Pangeran Diponegoro]])<ref>{{Cite web|last=Admin|date=2020-02-16|title=Mbah Kyai Dalhar, Wali Allah Keturunan Raja yang Tak Gila Harta • BangkitMedia|url=https://bangkitmedia.com/mbah-kyai-dalhar-wali-allah-keturunan-raja-yang-tak-gila-harta/|website=BangkitMedia|language=id-ID|access-date=2022-03-12}}</ref>. Jika kita menelusuri keluarga beliau, maka silsilahnya bersambung dengan [[Susuhunan]] [[Amangkurat III]] dari [[Kasunanan Kartasura]]. Keluarga beliau telah lama menjadi semacam Ndoro (Tuan) di kawasan Muntilan dan keluarganya banyak menurunkan Kiai-kiai yang Alim.
 
=== Keluarga ===
Baris 12:
 
Leluhur: [[Susuhunan]] [[Amangkurat III]] dari [[Kasunanan Kartasura]]
 
=== Pendidikan ===
Beliau awal mondok di tempat Mbah Kiai Mad Ushul di kawasan Mbawang, [[Ngadirejo, Salaman, Magelang]]. Kemudian beliau melanjutkan di PP. Al Kahfi Sumolangu, Kebumen asuhan kala itu [[Syekh|Syaikh]] [[Sayyid|as-Sayyid]] Ibrahim bin Muhammad [[Abdul Qadir al-Jailani|al-Jilani]] [[Hasan bin Ali|al-Hasani]], atau dikenal sebagai [[Syekh|Syaikh]] Abdul Kahfi ats-Tsani. Kiai Dalhar mengabdi di ndalem Syaikh selama delapan tahun. Hal ini, merupakan permintaan [[Kiai|K]] [[Haji|H]]. Abdurrahman sendiri kepada [[Syaikh]] Abdul Kahfi ats-Tsani.
 
Pada 1314 H/1896, [[Syaikh]] Abdul Kahfi ats-Tsani memerintahkan Kiai Dalhar untuk menemani putranya, [[Sayyid]] Muhammad belajar di [[Makkah]] (kala itu masih dibawah [[Syarif Mekkah|Kesyarifan Makkah]], Daulah [[Kesultanan Utsmaniyah|Usmaniyah]]). Mereka berdua kemudian mengaji pada [[Syekh|Syaikh]] [[Sayyid]] [[Muhammad Babashol]] [[Hasan bin Ali|al-Hasani]] yang masih pernah keluarga dengan [[Sayyid]] Muhammad. [[Syekh|Syaikh]] [[Sayyid]] [[Muhammad Babashol]] [[Hasan bin Ali|al-Hasani]] kala itu merupakan [[Mufti]] [[Mazhab Syafi'i|Syafi'i]] di [[Makkah]]. Kiai Dalhar dan Sayyid Muhammad menetap di rubath kawasan Misfalah.
 
Pada tahun pertama Kiai Dalhar mengaji di Makkah, terjadi Perang di kawasan Hijaz. Sayyid Muhammad mendapat tugas membantu Makkah, sedangkan Kiai Dalhar dapat tetap belajar selama 25 tahun. Kiai Dalhar yang sebelumnya bernama Nahrowi kemudian diberi nama "Dalhar" oleh [[Syekh|Syaikh]] [[Sayyid]] [[Muhammad Babashol]] [[Hasan bin Ali|al-Hasani]]. Kiai Dalhar juga memperoleh ijazah [[mursyid]] [[Tarekat Syadziliyah]] dari [[Syekh|Syaikh]] Muhtarom al-Makki dan ijazah aurad [[Dalailul khairat|Dalailul Khairat]] dari [[Sayyid]] [[Muhammad Amin al-Madani]]. Nantinya Kiai Dalhar menurunkan ijazah [[Tarekat Syadziliyah]] kepada 3 orang muridnya, yakni Kiai Iskandar Salatiga, Kiai Dimyati Banten, dan putranya, Kiai [[Ahmad Abdul Haq]]<ref>{{Cite web|title=KH Dalhar Watucongol, Kiai Pejuang dan Cucu Panglima Perang Jawa|url=https://www.nu.or.id/tokoh/kh-dalhar-watucongol-kiai-pejuang-dan-cucu-panglima-perang-jawa-fycXQ|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2022-03-12}}</ref>.
 
=== Peran ===