Bahasa Baktria: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
Baris 34:
Kushan pada awalnya masih menggunakan [[bahasa Yunani]] dalam kegiatan pemerintahannya namun dengan segera beralih menggunakan bahasa Baktria. [[Naskah Rabatak]] (ditemukan tahun 1993 dan ditranskripsi tahun 2000) dalam bahasa Baktria menyebutkan bahwa Raja [[Kanishka]] (kurang lebih pada tahun 127 M)<ref>Harry Falk (2001), “The yuga of Sphujiddhvaja and the era of the Kuṣâṇas.” Silk Road Art and Archaeology 7: 121–36.p. 133.</ref><ref>http://www.silkroadfoundation.org/newsletter/vol10/SilkRoad_10_2012_simswilliams.pdf</ref> berhenti menggunakan bahasa Yunani (Ionia) dan mulai menggunakan bahasa Baktria ("bahasa Arya"). Bahasa Yunani dengan begitu menghilang dari pemerintahan dan hanya bahasa Baktria yang digunakan. [[Alfabet Yunani]] namun tetap dipakai untuk menulis bahasa Baktria.
Pada abad ketiga, daerah Kushan di barat [[Sungai Indus]] jatuh ke tangan [[Kekaisaran Sassaniyah]] dan bahasa Baktria pun mulai menerima pengaruh dari [[bahasa Persia Pertengahan]]. Selain dari penulisan menggunakan [[aksara Pahlavi]] dan [[aksara Brahmi]], beberapa uang logam dari zaman ini masih menyertakan tulisan Yunani-Baktria. Mulai abad keempat, Baktria dan [[India]] bagian barat laut ditaklukkan oleh [[Hun Putih]]. Masa Hun Putih dicirikan dengan keberagaman bahasa dengan kata-kata bahasa Baktria, Persia Pertengahan, Turk, Indo-Arya utara, dan Latin. Hun Putih menguasai daerah mereka hingga abad ke-7 oleh Arab di masa [[Penaklukkan Islam]] dan penggunaan bahasa Baktria pun berakhir. Meskipun begitu, bahasa Baktria masih digunakan di beberapa situasi namun kemudian tetap punah, dengan sampel terbaru berasal dari abad ke-9.<ref>{{cite book |title=History of Civilizations of Central Asia: The Development of Sedentary and Nomadic Civilizations, 700 B. C. to A, Part 250 |edition=illustrated |url=http://books.google.com.pk/books?id=9U6RlVVjpakC&pg=PA433 |accessdate=27 Maret 2013 |year=1994 |publisher=[[UNESCO]] |location= |isbn=9231028464 |page=433 }}</ref>
== Fonologi ==
[[Fonologi]] bahasa Baktria tidak diketahui secara pasti karena keterbatasan dari naskah asli bahasa Baktria.
=== Konsonan ===
{|class="wikitable IPA"
Baris 131:
* *p, *t, *č, *k Proto-Iran menjadi bersuara di antara bunyi vokal dan setelah konsonan sengau atau *r.
** Di dalam kata, digraf ''ββ'' dan ''δδ'' untuk *p dan *t ditemukan, yang kemungkinan melambangkan bunyi [b] dan [d]. ''ββ'' tetapi hanya ditemukan di satu kata, ''αββο'' (air). Bahasa Baktria Mani terlihat hanya memiliki /v/ secara asli. Menurut Gholami, ''δ'' tunggal dapat digunakan untuk menunjukkan bunyi frikatif {{IPA|[ð]}}.{{sfn|Gholami|2010|p=10}}
** ''γ'' tampak melambangkan bunyi {{IPA|[g]}} dan {{IPA|[ɣ]}}, tetapi tidak diketahui apakah keduanya dibedakan secara jelas. Sumber dari naskah Mani menunjukkan bahwa ''γ'' dari *k kemungkinan adalah {{IPA|/g/}} sementara ''γ'' dari *g adalah {{IPA|/ɣ/}}. Menurut [[ortografi]] Yunani, ''γγ'' melambangkan {{IPA|[ŋg]}}.{{sfn|Gholami|2010|pp=11–12}}
* ''σ'' dapat merupakan lanjutan Proto-Iran *c > *s dan *č. Naskah Mani menunjukkan dua bunyi yang dilambangkan kemungkinan yaitu /s/ dan /ts/.{{sfn|Gholami|2010|p=12}}
* ''ζ'' dapat merupakan lanjutan Proto-Iran *dz > *z, serta untuk *ǰ dan *č. Bunyi yang dilambangkan paling tidak adalah /z/ dan /dz/. Pembedaan tersebut dikonfirmasikan oleh naskah Mani. ''ζ'' juga ditemukan kemungkinan untuk melambangkan {{IPA|/ʒ/}}.
|