Edith Rebecca Saunders: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
Pada tahun [[1897]], Saunders menerbitkan hasil serangkaian percobaan di Biscutella Laevigata, dan menunjukkan persilangan antara tanaman berbulu dan berdaun halus tidak menghasilkan keturunan campuran. Ini bertentangan dengan ide-ide yang dianut oleh WFR Weldon dan banyak orang yang pada saat itu percaya pada prinsip-prinsip neo-Darwinian tentang evolusi bertahap. Weldon menyatakan bahwa seleksi alam bertindak berdasarkan variasi kecil dan kebetulan, yang bertentangan dengan ide-ide Bateson.<ref>{{Cite book|date=2015|url=https://sk.sagepub.com/video/evoking-thick-description-of-preferred-developments-with-a-stylized-question|title=Evoking thick description of preferred developments with a stylized question|doi=10.4135/9781506308838}}</ref>
 
Bateson dan Saunders mulai bekerja sama untuk merancang set-up eksperimental menggunakan empat spesies tanaman yang menunjukkan variasi serupa dengan yang dia lihat di Biscutella. Karya ini sekali lagi menunjukkan diskontinuitas yang tajam, hal ini mendorong Saunders dan Bateson untuk rajin mencari teori yang dapat menjelaskan temuan mereka.<ref>{{Cite web|title=Edith Rebecca Saunders {{!}} British botanist and geneticist {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/biography/Edith-Rebecca-Saunders|website=www.britannica.com|language=en|access-date=2022-03-20}}</ref>
 
Saunders kemudian mengalihkan perhatiannya pada warisan di tanaman kebun Matthiola Incana , spesies yang dipelajarinya secara intensif di tahun-tahun berikutnya. Saat mengerjakan M. incana, Saunders tertarik dengan ciri khas anatomi batang dan bunga tanaman, khususnya sebaran bulu pada batang. Dia juga telah mengamati pada spesies lain apa yang dia yakini sebagai kelainan pada karpel tanaman (struktur pembawa biji di dalam bunga) dan gynoecia (organ reproduksi betina dari bunga). Menemukan bahwa ini belum dieksplorasi secara rinci oleh ahli botani lain, dia memutuskan untuk menyelidikinya. Pekerjaan ini menyebabkan dia mengembangkan teori kulit-daun, yang menurutnya pangkal setiap daun pada batang memanjang ke bawah untuk membentuk penutup mosaik, atau kulit, di sepanjang sumbu batang, serta teorinya tentang polimorfisme karpel, yang mencoba menjelaskan variasi yang dia amati pada morfologi karpel tumbuhan dan ginoecium. Dalam teorinya tentang polimorfisme karpel, Saunders percaya bahwa setiap jejak vaskular (untaian jaringan berisi cairan) dalam ginesium dikaitkan dengan karpel yang terpisah dan bahwa ginesium terdiri dari berbagai jenis karpel (misalnya, padat dan semipadat). Sementara teori kulit daunnya diterima secara umum, ahli botani lain tidak dapat menemukan bukti kuat untuk mendukung teori karpel. Meskipun demikian, karya Saunders membuka jalan baru penelitian di bidang genetika dan botani, khususnya mengenai hubungan antara morfologi bunga dan hubungan evolusioner tumbuhan. Dia mengumpulkan wawasannya tentang anatomi bunga dalam Morfologi Bunga dua jilidnya ([[1937]]–39).<ref>{{Cite web|last=Administrator|date=2020-02-24|title=Celebration of Edith Rebecca Saunders|url=https://www.gen.cam.ac.uk/department/history-of-the-department/celebration-of-edith-rebecca-saunders|website=www.gen.cam.ac.uk|language=en|access-date=2022-03-19}}</ref>