Entong Santri Cilik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 72:
Ketika menginjak usia 8 tahun, Entong semakin memperlihatkan kalau dirinya adalah anak ajaib. Apa yang di ucapkan olehnya kerap menjadi kenyataan. Orang-orang yang kerap bergunjing dan menjelek-jelekan dirinya dan Maryam sering mengalami kesialan. Di usia yang baru 8 tahun, Entong sudah fasih memaknai setiap ayat di dalam Al-Qur’an. Sang Ustad merasa Entong adalah sumur ilmu yang datangnya dari Allah dan harus di gali. Karena itulah, Ustad ingin sekali menimba ilmu dari dalam diri Entong. ENTONG adalah Al-Qur’an berjalan, di mana setiap kata dan tindakannya selalu mencerminkan isi kandungan Al-Qur’an dan risalah nabi.
 
Laila (Chacha), Wowo ([[Adam Farrel]]), dan Mimi Lemot ([[Qheyla]]) adalah sekelompok anak-anak yang tidak suka dengan kelebihan yang dimiliki oleh Entong. Sementara itu, Entong memilih bersahabat dengan Ule (AdeAle OlayOday) dan Topan (Dicky Topan).
 
Maryam sendiri bukanlah orang biasa, ia mewarisi ilmu olah batin dan silat yang diperoleh dari engkongnya Entong, Kong Jiih. Maryam mengajari jurus-jurus silat kepada Entong, sebagai bekal kelak Entong dewasa membela diri.