Jalur kereta api Batavia–Buitenzorg (1873–1929): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 34:
Pembangunan jalur ini mengalami kendala karena masalah keuangan. Tahun 1870 proyek ini sempat macet, yaitu pada pengerjaan gelombang pertama. Pekerjaan ini dimulai dari 15 Oktober 1869 sampai Februari 1870 dimana selama kurun waktu itu jalur sepanjang 7.590 m untuk bagian Kleine Boom, Meester Cornelis sejauh 13.087 m, dan jalur sepanjang 18.730 m untuk bagian Buitenzorg selesai dikerjakan. Pekerjaan kedua baru bisa dilaksanakan pada Juni 1870 sampai Juni 1871, yaitu jalur di Buitenzorg sepanjang sekitar 9.270 m. Selanjutnya, pada Juni 1871 hingga Januari 1873 barulah seluruh proyek pembangunan jalur kereta api Batavia–Buitenzorg selesai, termasuk segmen Weltevreden–Meester Cornelis NIS, sampai ke Buitenzorg.<ref name="station">{{cite news|first=|last=|url=http://nasional.kompas.com/read/2010/04/26/09451787/Van.Kleine.Boom.Naar.Buitenzorg.Via.Meester.Cornelis|title=Van Kleine Boom Naar Buitenzorg Via Meester Cornelis|publisher=|date=|accessdate=[[26 April]] [[2010]]}}</ref>
Di sepanjang lintasan Batavia–Buitenzorg, Pada awalnya hanya terdiri dari 15 Stasiun. Stasiun Paling pertama adalah Stasiun Kleine Boom, kemudian kereta akan berhenti di [[Stasiun Batavia (Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij)|Batavia]]. Stasiun berikutnya adalah [[Stasiun Sawah Besar|Sawah Besaar]], [[Stasiun Juanda|Noordwijk]], [[Stasiun Gambir|Weltevreden]], [[Stasiun Pegangsaan|Pegangsaan]], [[Stasiun Meester Cornelis (Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij)|Meester Cornelis]], [[Stasiun Pasar Minggu|Pasarminggoe]], [[Stasiun Lenteng Agung|Lenteng Agong]], [[Stasiun Pondok Cina|Pondok Tjina]], [[Stasiun Depok|Depok]],
Seiring perkembangan waktu, jumlah penduduk di kota Batavia bertambah. NIS, [[Staatsspoorwegen]] Westerlijnen (SS), dan Jawatan Pekerjaan Umum Hindia Belanda turut mengembangkan lintas perkeretaapian di kota Batavia. Disamping itu, Stasiun-stasiun baru juga mulai dibangun untuk menunjang transportasi publik masyarakat.<ref name="staatsspooren">{{Cite book|title=Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen|last=Perquin|first=B.L.M.C.|publisher=Bureau Industria|year=1921|isbn=|location=|pages=|url-status=live}}</ref> Pada tahun 1881, SS membangun ulang Stasiun Weltevreden di tempat Stasiun Gambir kini berada, dan merombak Stasiun Buitenzorg menjadi bangunan yang masih bertahan sampai sekarang. Bangunan baru tersebut diresmikan pada tanggal 5 Oktober 1881 bersamaan dengan dibukanya segmen Buitenzorg–[[Stasiun Cicurug|Tjitjoeroeg]] dari jalur kereta api [[Jalur kereta api Manggarai–Padalarang|Buitenzorg–]][[Jalur kereta api Padalarang–Kasugihan|Bandoeng–Bandjar–]][[Jalur kereta api Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan|Koetoardjo–Jogjakarta]]<ref>{{cite book|title=Ensikopedi Jakarta|place=Jakarta|publisher=Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, DKI Jakarta|year=2005|page=417}}</ref><ref name=":1">{{cite book|last=Tjandrasasmita|first=Uka|title=Sejarah Perkembangan Kota Jakarta|place=Jakarta|publisher=Dinas Museum dan Pemugaran, DKI Jakarta|year=2000|page=50}}</ref><ref>{{cite book|title=Staatsspoorwegen in Nederlandsch-Indië: Jaarstatistieken over de jaren 1931 en 1932|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1932}}</ref>
|