Indang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Eva Oktaviany (bicara | kontrib)
menambah isi
Baris 1:
{{Tanpa referensi|date=Maret 2022}}[[Berkas:Tari Indang.jpg|jmpl|300px|Indang]]
 
'''Indang''' adalah alat kesenian tradisional tepuk yang berasal dari daerah [[Sumatra Barat]]. Alat kesenian Indang ini disebut juga Ripai,. Bentuknya sama dengan [[rebana]], tetapi ukurannya lebih kecil, garis tengahnya sekitar 18 sampai 25 cm, dan tingginya 4,5 cm. Seperti juga rebana, alat kesenian Indang ini juga berasal dari [[Arab]] dan kesenian yang dimainkan memakai Indang ini adalah kesenian bernapaskan [[Islam]].
 
Permainan ini sebagian besar terdapat pada kecamatan-kecamatan di daerah Kabupaten Padang Pariaman dan anak negeri sangat menggemari permainan ini. Daerah-daerah yang memainkan permainan ini terdapat di daerah-daerah Kabupaten Solok, Kabupaten Lima Puluh Kota, dan dikenagarian Pariaman Padang Panjang Kabupaten Tanah Datar.<ref>{{Cite web|first=Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|date=23-Juni-1977|title=Ensiklopedi Musik dan Tari Daerah Sumatera Barat|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/10916/1/ensiklopedia%20musik%20tari%20daerah%20sumbar.pdf|access-date=20-Septemer-2022}}</ref>
 
== Asal mula ==
Pada zaman dahulu pada setiap nagari di [[Pariaman]] punya grup Indang sendiri. Menurut kepercayaan yang ada setiap kelompok Indang ini mempunyai apa yang disebut ''Sipatuang Sirah,'' yaitu kelompok orang tua yang mempunyai kekuatan gaib untuk menjaga keselamatan grupnya dari kekuatan luar yang dapat menghancurkan kelompok lain.
 
Dalam hal pemilihan waktu, permainan Indang ini terkenal pula dengan istilah Indang naik dan Indang turun. Istilah Indang naik dan Indang turun ini sudah memasyarakat di Pariaman, bila permainan Indang memasuki hari pertama, maka mulainya permainan dilakukan pada tengah malam antara jam 11 dan 12 malam. Tetapi bila permainan memasuki hari kedua, maka nulainya adalah senja hari sehabis shalat Maghrib.