Marbun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Putrasitumeang (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Putrasitumeang (bicara | kontrib)
Tag: Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 47:
 
=== Toga Sipoholon ===
Sebagai sama-sama keturunan [[Naipospos|Raja Naipospos]], pada dasarnya marga Lumbanbatu, Banjarnahor, dan Lumbangaol adalah satu ikatan darah persaudaraan dengan marga-marga Naipospos lainnya. Dalam perjalanan sejarah, antara keturunan Naipospos dari istri pertama dan kedua membentuk sebuah ikatan perjanjian khusus untuk mengatasi berbagai persoalan pada masa itu, termasuk persoalan posisi urutan yang sulung hingga bungsu. Beberapa kalangan kurang terima Marbun menjadi yang bungsu meskipun dilahirkan oleh istri kedua karena berdasarkan urutan kelahiran yang paling akhir lahir adalah [[Situmeang|JamitaMartuasame Mangaraja/ (Situmeang)]]Toga Sipohopon dari istri pertama.<ref>{{Cite web|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/02/naipospos/|title=Naipospos|last=|first=|date=|website=HUTAURUK BONA, tulisan Doangsa P. L. Situmeang|access-date=}}</ref>
[[Berkas:Bagan Naipospos.JPG|kiri|jmpl|423x423px|Bagan stratifikasi tutur sapa antar marga keturunan Naipospos]]
Sebagai sama-sama keturunan [[Naipospos|Raja Naipospos]], pada dasarnya marga Lumbanbatu, Banjarnahor, dan Lumbangaol adalah satu ikatan darah persaudaraan dengan marga-marga Naipospos lainnya. Dalam perjalanan sejarah, antara keturunan Naipospos dari istri pertama dan kedua membentuk sebuah ikatan perjanjian khusus untuk mengatasi berbagai persoalan pada masa itu, termasuk persoalan posisi urutan yang sulung hingga bungsu. Beberapa kalangan kurang terima Marbun menjadi yang bungsu meskipun dilahirkan oleh istri kedua karena berdasarkan urutan kelahiran yang paling akhir lahir adalah [[Situmeang|Jamita Mangaraja (Situmeang)]] dari istri pertama.<ref>{{Cite web|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/02/naipospos/|title=Naipospos|last=|first=|date=|website=HUTAURUK BONA, tulisan Doangsa P. L. Situmeang|access-date=}}</ref>
 
Mengatasi persoalan tersebut, para tetua Naipospos sepakat membentuk sebuah ikatan perjanjian khusus yang dikenal dengan istilah ''padan''. Marga [[Hutauruk]] dengan marga [[Lumban Batu|Lumbanbatu]] menjadi sama tingkatannya satu level memiliki satu ikatan perjanjian khusus, marga [[Banjar Nahor|Banjarnahor]] dengan marga [[Simanungkalit]], dan marga [[Lumban Gaol|Lumbangaol]] dengan marga [[Situmeang]]. Dalam perjanjian ini, masing-masing keturunan marga pasangan satu ikatan perjanjian tidak boleh saling kawin, yang bertamu menjadi adik dan tuan rumah menjadi abang.<ref>{{Cite news|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/24/mampukah-keturunan-naipospos-bertutursapa/|title=Mampukah Keturunan Naipospos Bertutursapa?|last=|first=|date=|work=|newspaper=HUTAURUK BONA, tulisan Maridup Hutauruk|language=|access-date=|via=}}</ref>
 
Maka pada praktiknya, marga [[Banjar Nahor|Banjarnahor]] wajib memanggil abang kepada [[Hutauruk]], karena [[Lumban Batu|Lumbanbatu]] menjadi selevel dengan Hutauruk. Contoh lain, apabila marga [[Lumban Gaol|Lumbangaol]] bertamu ke rumah marga [[Situmeang]], maka marga Lumbangaol wajib memanggil marga Situmeang sebagai abang, demikian pula sebaliknya. Dengan perjanjian ini pula, marga Lumbangaol dan Situmeang otomatis sama-sama menjadi adik bungsu dalam tingkat sapaan antar marga-marga keturunan Naipospos. Khusus marga [[Sibagariang]], hingga kini tidak dikaitkan perjanjian dengan salah satu marga keturunan Marbun untuk menguatkan posisinya sebagai yang sulung yang pertama lahir di antara seluruh putera keturunan Raja Naipospos.<ref>{{Cite web|url=http://sibagariang-sulung.blogspot.com/|title=BUKTI-BUKTI HAK SULUNG SIBAGARIANG|last=|first=|date=|website=Donda Hopol (Sibagariang) adalah putera sulung (siangkangan ni) Raja Naipospos, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>
 
Dari ''padan'' ini lahir istilah dua ''toga'' dalam keturunan Naipospos yakni Toga Sipoholon dan Toga Marbun. Dalam bahasa Batak, ''toga'' dapat diartikan sebagai kumpulan marga-marga. Lumbanbatu, Banjarnahor, dan Lumbangaol sebagai keturunan Marbun disebut Toga Marbun, sedangkan Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, dan Situmeang disebut [[Toga Sipoholon]] karena berdomisili di [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]]. Namun, pada perkembangan kini Toga Sipoholon dan Toga Marbun sering dikaitkan dengan penamaan putera Raja Naipospos yang sering menjadi kontroversial di kalangan keturunan Naipospos.<ref>{{Cite news|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/03/apa-benar-naipospos-menurunkan-7-marga/|title=Apa Benar Naipospos Menurunkan 7 Marga?|last=|first=|date=|work=|newspaper=HUTAURUK BONA, tulisan Maridup Hutauruk|language=|access-date=|via=}}</ref>
 
=== Sihotang ===