Marbun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Putrasitumeang (bicara | kontrib)
Tag: Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Putrasitumeang (bicara | kontrib)
Tag: Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7:
 
=== Sejarah Marbun ===
Marbun merupakan nenek moyang pertama pewaris marga Marbun. Marbun sendiri adalah putera sulung dari dua bersaudara keturunan si [[Raja Naipospos]] dan satu-satunya putera yang dilahirkan oleh istri kedua boru [[Pasaribu]]. Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera si Raja Naipospos, yang pertama lahir adalah Marbun lahir dari istri kedua, selanjutnya disusul oleh Martuasame / Toga Sipoholon dari Istri Pertama. Martuasame atau Toga Sipoholon memiliki 4 Putra yakni:
Anak Tertua [[Sibagariang|Donda Hopol (Sibagariang)]], Anak Kedua [[Hutauruk|Donda Ujung (Hutauruk)]], Anak Ketiga [[Simanungkalit|Ujung Tinumpak (Simanungkalit)]], dan terakhir lahir adalah [[Situmeang|Jamita Mangaraja (Situmeang)]].
 
[[Toga Sipoholon]] memiliki 4 Putra yakni:
<ref name=":0">{{Cite web|url=http://tarombo-naipospos.blogspot.com/|title=TAROMBO NAIPOSPOS|last=|first=|date=|website=Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>
# [[Sibagariang|Donda Hopol (Sibagariang)]]
# [[Hutauruk|Donda Ujung (Hutauruk)]]
# [[Simanungkalit|Ujung Tinumpak (Simanungkalit)]]
# [[Situmeang|Jamita Mangaraja (Situmeang)]].
 
Secara historis yang diakui secara umum oleh keturunan Naipospos bahwa [[Dolok Imun|Dolok Imun - Huta Raja]] merupakan perkampungan pertama yang dibuka oleh si Raja Naipospos. Putera-puteri Raja Naipospos termasuk Marbun diyakini lahir dan dibesarkan di Dolok Imun. Saat ini, secara administrasi Dolok Imun masuk dalam wilayah [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Kecamatan Sipoholon]] dan sebagian lagi wilayah [[Siborongborong, Tapanuli Utara|Kecamatan Siborongborong]] di [[Kabupaten Tapanuli Utara]].
 
Setelah Marbun dewasa, beliau menikah dengan Boru ni Rajai Pasaribu. Setelah menikah, Marbun pun meninggalkan Kampung Halamannya. Pertama Beliau sempat Bermukim di [[Silaban, selanjutnyaHumbang Hasundutan|Kecamatan Lintong Nihuta]], [[Kabupaten Humbang Hasundutan]]

Karena tidak Betah di Silaban, Selanjutnya Marbun dan isterimya melanjutkan perjalanannya kedan memutuskan untuk bermukim di [[Sipagabu., Humbang Hasundutan|Kecamatan Pakkat]], [[Kabupaten Humbang Hasundutan]]

Di Sipagabu, Marbun dan isterinya dikaruniai seorang anak Perempuan yang diberi nama Tuahma. Tuahma ini kelak menikah dengan Padiri Raja Siallagan, yang menjadikan Tuahma sebagai Ibu bagi seluruh marga [[Siallagan|Siallagan]]
 
<ref>{{Cite web|url=https://id.scribd.com/doc/166261518/Tarombo-dohot-Turiturian-ni-si-Raja-Naipospos|title=Tarombo dohot Turiturian ni si Raja Naipospos|last=|first=|date=|website=Scribd, buku tulisan Haran Sibagariang pada tahun 1953, mantan Kepala Negeri Hutaraja|publisher=|language=Batak|access-date=}}</ref>
 
Setelah lama bermukim di Sipagabu, Marbun pun meneruskan perjalanannya hingga tibalah beliau dan keluarganya di Bakara. Lalu Marbun membuka perkampungan pertama dan menetap di Parmonangan, Bakara. Saat ini, secara administrasi Parmonangan, Bakara adalah nama desa di [[Baktiraja, Humbang Hasundutan|Kecamatan Baktiraja]], [[Kabupaten Humbang Hasundutan]]. Di Bakara lahirlah 3 Putranya yakni Lumbanbatu, Banjarnahor dan Lumban Gaol <ref>{{Cite web|url=https://marbunbatam.wordpress.com/2011/03/09/sejarah-marbun/|title=Sejarah Marbun|last=|first=|date=|website=Toga Marbun Kota Batam|access-date=}}</ref>
 
=== Keturunan Marbun ===