Filologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 23:
== Metode ==
[[Kodikologi]] adalah [[ilmu]] yang mempelajari mengenai naskah-naskah. Istilah kodikologi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1944 oleh seorang ahli bahasa bernama Alphonse Daian. Namun, baru dikenal secara luas pada tahun 1949. Kodikologi membantu para filolog untuk menelaah bentuk fisik dari sebuah naskah.<ref>{{Cite web|last=Wijaya|first=Arbar|date=2020|title=Mengenal Iluminasi dalam Sisi Kodikologi|url=https://kumparan.com/arbar-wijaya/mengenal-iluminasi-dalam-sisi-kodikologi-1tepGjpffNa|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2021-12-22}}</ref> Secara bahasa, kodikologi berasal dari [[bahasa Latin]], yaitu ''codex'' atau berarti tunggal dan ''codices'' yang berarti [[jamak]]. Kata ''codex'' sendiri memiliki arti dasar [[kayu]], namun dalam filologi ''codex'' ini memiliki arti suatu [[karya]] yang memiliki ''genre'' karya klasik yang berbentuk naskah. Kodikologi membantu dalam penelitian filologi untuk menelaah gaya tulisan dalam naskah, [[tanda tangan]], hingga segel yang terdapat dalam naskah.<ref>{{Cite journal|last=Permadi|first=Tedi|date=2012|title=Metode Diplomatik dalam Mengidentifikasi Kandungan Isi Naskah Gulungan Berbahan Daluang Koleksi Candi Cangkuang|url=https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/download/66/66|journal=Panggung|language=en-US|volume=22|issue=4|pages=5|doi=10.26742/panggung.v22i4.66|issn=2502-3640}}</ref> Penelitian dengan menggunakan metode kodikologi di [[Indonesia]] masih sedikit jumlahnya. Salah satu peneliti yang terkenal meneliti mengenai naskah nusantara yaitu Voorhoeve. Ia menulis tentang pengkajian tempat penyalinan naskah ''Algemeene Sectretarie'' yang terletak di [[Jakarta]] pada abad ke-19. Penelitian tersebut dikembangkan oleh Maria Indra Rukmi pada tahun 1997 yang meneliti tentang penyalinan naskah Melayu di Jakarta pada Abad ke-19 dengan pendekatan kodikologi.<ref>{{Cite web|last=Amrulloh|first=Tri Febriandi|date=2021|title=STUDI KODIKOLOGI iMANUSKRIP MUSHAF AL-QUR’AN IBRAHIM GHOZALI|url=http://digilib.uinsby.ac.id/46758/2/Tri%20Februandi%20Amrulloh_E93217138.pdf|website=Digital Library Surabaya|page=23}}</ref>
Tekstologi merupakan ilmu yang menelaah asal-usul [[teks]], hingga mengenai pemahaman teksnya.<ref>{{Cite journal|last=Suryani|first=Lilis|last2=Nurizzati|date=2019|title=ALIH AKSARA DAN ALIH BAHASA TEKS TASAWUF DAN TA’BIR GEMPA|url=http://ejournal.unp.ac.id/index.php/ibs/article/view/103729/101464|journal=Jurnal Bahasa dan Sastra|language=en-US|volume=6|issue=3|pages=4|doi=10.24036/81037290|issn=2302-3538}}</ref> Selain itu tekstologi juga mempelajari tentang asal-usul suatu naskah. Kajian tekstologi mengedepankan penyuntingan dalam sebuah penelitian teks. Penggambaran sejarah mengenai teks harus didahulukan, serta menganalisis bahan-bahan yang ada dalam teks juga harus diteliti.<ref>{{Cite web|last=Alwi|first=Muhammad Fachrudin|date=2015|title=Kajian Filologis Serat Sagunging Pralambang Angawinaken Jiwa Raga.|url=http://lib.unnes.ac.id/20320/1/2611410003-S.pdf|website=Perpustakaan Digital Universitas Semarang|page=26}}</ref>
|