Seberang Musi, Kepahiang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 22:
Setelah upaya infiltrasi Belanda berhasil digagalkan, para pemimpin Taba Padang, Tebat Monok, Kelilik, dan Kandang segera bermufakat, karena mengetahui bahwa Belanda akan membalas dendam dan kembali menyerang. Oleh karena itu, rakyat khususnya pemuda digembleng secara fisik untuk siap bertempur. Perlawanan di Air Ketapang adalah perlawanan pertama orang Rejang dalam 25 tahun sejak Belanda mengambilalih Bengkulu dari Inggris.{{sfn|Dalip|1984|pp=50}}
Serangan dahsyat penduduk Seberang Musi menjadi pelajaran berharga bagi pihak Belanda yang memusatkan kekuatan di [[Bengkulu, Bengkulu|Kota Bengkulu]]. Mereka menyiapkan serangan lanjutan dengan pasukan yang berkali lipat lebih banyak, persenjataan lebih lengkap, dan diperkuat oleh pasukan
Gerilya yang tak kunjung padam membuat Belanda akhirnya berusaha menempuh jalan damai, khususnya dengan warga Kandang yang masuk wilayah adat Bermani Ilir. Sayang sekali usaha perdamaian di antara mereka kandas. Berkenaan dengan stok perbekalan yang menipis, pasukan Belanda meninggalkan Kandang.{{sfn|Dalip|1984|pp=50}} Perdamaian antara Kandang dengan Belanda ditolak oleh masyarakat Merigi di Temdak dan [[Kota Agung, Bermani Ilir, Kepahiang|Kota Agung]] yang berbeda marga dan wilayah adat dengan orang Bermani Ilir.{{sfn|Dalip|1984|pp=50}}
Baris 39:
Kecamatan ini memiliki batas-batas administratif sebagai berikut.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=3}}
* Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan [[Kepahiang, Kepahiang|Kepahiang]] dan [[Tebat Karai, Kepahiang|Tebat Karai]], Kepahiang
* Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan [[Bermani Ilir, Kepahiang|Bermani Ilir]], Kepahiang
* Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten [[Empat Lawang]], [[Sumatra Selatan]]
* Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten [[Bengkulu Tengah]]
|