Pulingaw: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Edra Biru (bicara | kontrib)
k Menambah/memperbaiki referensi
Edra Biru (bicara | kontrib)
k Peran: Menambah/memperbaiki referensi
Baris 4:
''Pulingaw'' dianggap di atas dokter arus utama dan mereka memiiki status sosial sendiri yang signifikan di dalam komunitas Puyuma. Mereka memberi peran mengalihkan dan menyembuhkan penyakit-penyakit biologis dan sosiologis dan pada saat yang sama membuat roh pilihan mereka, ''kinitalian'', senang.<ref name="auto1">{{Cite web|title=Archived copy|url=http://www.ipcf.org.tw/ipcf/associate/tribe/tribeDetail.html?CID=1FE45C38A00FAC61&sn=AEB8BBC40B9D7837143331A7531EBAF5|archive-url=https://archive.today/20130616140316/http://www.ipcf.org.tw/ipcf/associate/tribe/tribeDetail.html?CID=1FE45C38A00FAC61&sn=AEB8BBC40B9D7837143331A7531EBAF5|archive-date=2013-06-16|access-date=2013-04-17|url-status=dead}}</ref>
 
''Pulingaw'' tidak menerima pelatihan sebelumnya. Mereka diharapkan untuk mempelajari keahlian mereka dengan mengikuti dan meniru apa yang dilakukan oleh ''pulingaw'' senior mereka.<ref name="auto1">{{Cite web|title=Archived copy|url=http://www.ipcf.org.tw/ipcf/associate/tribe/tribeDetail.html?CID=1FE45C38A00FAC61&sn=AEB8BBC40B9D7837143331A7531EBAF5|archive-url=https://archive.today/20130616140316/http://www.ipcf.org.tw/ipcf/associate/tribe/tribeDetail.html?CID=1FE45C38A00FAC61&sn=AEB8BBC40B9D7837143331A7531EBAF5|archive-date=2013-06-16|access-date=2013-04-17|url-status=dead}}</ref> Pekerjaan mereka meliputi mengunjungi rumah-rumah penerima jasa mereka ketika diminta dan memberi mereka proses penyembuhan rohani. ''Pulingaw'' juga diharapkan berpartisipasi dalam sebuah ritual tahunan, yang dikenal dengan ''pualasakan'', yang terjadi di hari ketiga bulan ketiga. Ritualnya berlangsung selama delapan hari, dan dalam masa itu, ''pulingaw'' bernyanyi, menggunakan air, menyingkirkan tempat perlindungan racun mereka, dan pada malam terakhir ''pualasakan'', ''pulingaw'' akan melantunkan 'kata-kata persembahan' dan berada dalam tahap ''yaulas'', tahap ilahiah yang memperkenankan ''pulingaw'' berhubungan dengan ''biruas'' leluhur mereka. Ritual ''pualasakan'' juga melibatkan individu lain yang berurusan dengan hal gaib, yang dikenal sebagai ''benabulu'', seringkali seorang laki-laki.<ref name="auto2">Cauquelin, J. (2004) The Aborigines of Taiwan; The Puyuma: from headhunting to the modern world. RoutledgeCurzon, London</ref>
 
''Pulingaw'' yang berbeda entah kenapa memiliki praktik-praktik dan bahasa yang sama.<ref>Cauquelin, J. (2008) ''Ritual Texts of the Last Traditional Practitioners of Nanwang Puyuma''. Institute of Linguistics, Academia Sinica, Taipei.</ref> Mereka juga menjalankan ritual ''yaulas'' di mana mereka melakukan adat ''yaulas'' dan penjelmaan ''birua'' untuk berurusan baik dengan peristiwa-peristiwa biologis maupun sosiologis. Penanganan seperti ini mungkin memberi dampak netral, bergina atau bahkan merusak. Misalnya, untuk peristiwa biologis, jika ''tinabawan'' (salah satu dari tiga jiwa individu) seseorang dipengaruhi oleh ''birua'' leluhur mereka, yang kemingkinan besar tersinggung atau jengkel oleh sikap maupun tindakan seseorang, ''pulingaw'' akan berusaha memanggil ''birua'' dan memperbaiki situasinya. Selama ritual seperti itu berlangsung, buah pinang dan butiran tanah liat yang dibakar seringkali dipergunakan untuk memanggil ''birua'' atau bahkan untuk maksud mengusir roh jahat. Buah pinang juga digunakan sebagai penangkis roh yang mendendam, baik binatang maupun ''birua'' yang mengalami kehidupan tidak menyenangkan sebelum kematian mereka atau membawa dendam mereka saat kematian.<ref name="auto2"/>
 
Alasan utama kenapa sebagian besar individu yang terpilih menolak menjadi ''pulingaw'' adalah kebutuhan untuk menguasai kehidupan ganda. Karena sebagian besar ''pulingaw'' perempuan, mereka diperlukan menjalankan peran-peran yang diharapkan dari mereka, seperti memasak dan mengasuh anak. Karena mereka telah dianugerahi takdir itu, mereka juga harus mendatangi pasen, yang tidak dapat ditolak kecuali mereka sakit atau terluka parah. Kondisi sulit mereka ini merintangi mereka melakukan perjalanan pulang pergi ke lokasi-lokasi lainnya. Ada saat-saat ''pulingaw'' dibutuhkan untuk meninggalkan rumah mereka sendiri untuk mendatangi panggilan di siang hari, dan mereka tidak akan bisa pulang sampai keesokan paginya.<ref name="auto"/>
 
Namun, ''pulingaw'' memang mengharapkan suatu bentuk pembayaran dari pasien-pasien mereka karena ''birua'' mereka telah memberitahu bahwa mereka tidak akan menyetujui melakukan pekerjaan yang 'tidak dibayar' dan jika tidak menerima pembayaran, ''pulingaw'' lah yang akan menderita hukuman dari ''birua'', karena seperti yang disebutkan dalam paragraf sebelumnya ''birua'' seringkali dipanggil untis often summoneduk mengurus siksaan atau penderitaan individu. Pembayarannya biasanya dalam bentuk beberapa koin atau buah pinang, karena biayanya dibayarkan sesuai dengan kebijaksanaan pelanggan mereka. Karenanya, pembayaran dapat diterima dalam berbagai bentuk, bahkan hadiah. Sepanjang ada pembayaran, ''birua'' akan tetap senang.<ref name="auto"/>
 
== Asal mula ==