Aksi Bela Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 12:
== Aksi Bela Islam I ==
{{main|Aksi 14 Oktober}}
Pada 14 Oktober 2016, seusai shalat Jumat, ribuan ormas Islam yang dikomandoi oleh [[FPI]] melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta. Dalam aksinya, mereka menuntut agar penyelidikan atas kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama segera dilakukan. [[Habib Rizieq Shihab]] yang juga pimpinan FPI mengecam akan melakukan aksi yang lebih besar jika tidak kunjung merespon kasus ini dalam 3 Minggu berikutnya.<ref>{{Cite news|url=http://www.suara.com/news/2016/10/14/172957/demo-ormas-islam-bubar-sebelum-pergi-rizieq-keluarkan-ancaman|title=Demo Ormas Islam Bubar, Sebelum Pergi, Rizieq Keluarkan Ancaman|last=
Berbagai macam respon muncul menanggapi unjuk rasa ini, mulai dari yang mendukung sampai yang kontra. Basuki sendiri menyoroti kerusakan taman yang dinyatakan akibat ulah para pengunjuk rasa.<ref>{{Cite news|url=https://metro.tempo.co/read/news/2016/10/17/231812719/taman-balai-kota-rusak-akibat-demo-ahok-ampunilah-mereka|title=Taman Balai Kota Rusak Akibat Demo, Ahok: Ampunilah Mereka
== Aksi Bela Islam II ==
Baris 21:
Proses penyelidikan yang dianggap berjalan sangat lamban membuat ormas Islam kembali menghimpun massa dalam jumlah yang lebih besar. Berbagai pesan disebarkan melalui media sosial untuk mengundang masyarakat hadir dan turut serta dalam unjuk rasa Aksi Bela Islam II yang nantinya lebih dikenal dengan '<nowiki/>'''Aksi 4 November'''<nowiki/>' atau ''''Aksi Damai 411'''<nowiki/>'.
Pada awal November 2016, para pengunjuk rasa yang berasal dari luar daerah mulai berduyun-duyun datang menuju DKI Jakarta untuk menghadiri aksi ini.<ref>{{Cite news|url=http://metro.sindonews.com/read/1152260/171/demo-4-november-massa-dari-luar-kota-mulai-berdatangan-ke-jakarta-1478101576|title=Demo 4 November, Massa dari Luar Kota Mulai Berdatangan ke Jakarta|date=2016-11-02|newspaper=SINDOnews.com|access-date=2016-11-22|work=[[Sindonews.com]]|last=Murti|first=Ari Sandita}}</ref>
Pada 4 November 2016, aksi unjuk rasa ini kembali diadakan dengan jumlah massa yang sangat besar sekitar ratusan ribu orang. Aksi ini dimulai usai shalat Jumat dan menjadikan posisi di depan [[Istana Negara]] sebagai pusatnya. Kali ini para pengunjuk rasa berusaha agar tidak melakukan pengrusakan dan menjaga kebersihan agar tidak dikritik sebagaimana demo sebelumnya.<ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/3336110/koordinator-aksi-4-november-minta-massa-bawa-kantong-untuk-tampung-sampah|title=Koordinator Aksi 4 November Minta Massa Bawa Kantong untuk Tampung Sampah|newspaper=detiknews|access-date=2016-11-22|work=[[Detik.com|detikcom]]|last=Putra|first=Wisnu Prasetiyo Adi}}</ref> Selain di Jakarta, aksi serupa juga diadakan di beberapa kota lainnya di Indonesia.<ref>{{Cite news|url=http://www.cnnindonesia.com/nasional/20161104160100-20-170328/selain-jakarta-sejumlah-daerah-juga-gelar-aksi-tolak-ahok/|title=Selain Jakarta, Sejumlah Daerah Juga Gelar Aksi Tolak Ahok|newspaper=CNN Indonesia|access-date=2016-11-22|work=[[CNN Indonesia]]|last=Antara|first=Damar Sinuko &}}</ref>
Di Jakarta, perwakilan dari pengunjuk rasa diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Menkopolhukam, [[Wiranto]] dan Wakil Presiden Republik Indonesia, [[Muhammad Jusuf Kalla|Jusuf Kalla]] untuk mendiskusikan jalan keluar terkait kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki.<ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/d-3337818/wapres-jk-bertemu-perwakilan-massa-demo-4-november|title=Wapres JK Bertemu Perwakilan Massa Demo 4 November|newspaper=detiknews|access-date=2016-11-22|work=[[Detik.com|detikcom]]|last=Taufiqqurahman|first=M Iqbal, Muhammad}}</ref> Pengunjuk rasa juga menuntut untuk bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, [[Joko Widodo]] dan meminta agar Presiden tidak mengintervensi penyelidikan kasus ini. Pada saat itu, Presiden sendiri sedang tidak berada di istana negara dengan alasan kunjungan untuk meninjau pembangunan stasiun kereta api di bandara Soekarno-Hatta.<ref>{{Cite news|url=http://ekbis.sindonews.com/read/1152698/34/demo-4-november-jokowi-pilih-tinjau-proyek-kereta-bandara-1478238406|title=Demo 4 November, Jokowi Pilih Tinjau Proyek Kereta Bandara|date=2016-11-04|newspaper=SINDOnews.com|access-date=2016-11-22|work=[[Sindonews.com]]|last=Fajriah|first=Lily Rusna}}</ref>
=== Kericuhan ===
Aparat meminta para pengunjuk rasa agar dapat membubarkan diri pada pukul 18.00 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] sesuai dengan aturan yang berlaku, tetapi para pengunjuk rasa bersikeras untuk tetap bertahan sampai tuntutan mereka dipenuhi. Sehingga puncaknya seusai kumandang azan Isya, suasana memanas. Di dekat barikade polisi, sekelompok massa yang dihasut oleh oknum yang tidak bertanggung jawab mulai melakukan penyerangan kepada para aparat yang berjaga. Para pendemo lainnya berusaha untuk menghadang kelompok yang ricuh, tetapi terpaksa berhenti karena jumlah mereka lebih sedikit.<ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/d-3339694/kronologi-demo-4-november-dari-damai-hingga-berakhir-ricuh|title=Kronologi Demo 4 November: dari Damai hingga Berakhir Ricuh|newspaper=detiknews|access-date=2016-11-22|work=[[Detik.com|detikcom]]|last=R|first=Mei Amelia}}</ref>
Untuk menstabilkan kondisi pihak keamanan mulai menembakkan gas air mata kepada para pengunjuk rasa. Kondisi mulai kacau, para pengunjuk rasa mulai berlarian agar terhindar dari gas. Beberapa di antara pengunjuk rasa dan pihak keamanan mulai dilarikan dengan mobil ambulans untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Kapolri, [[Tito Karnavian]] dan Panglima TNI, [[Gatot Nurmantyo]] memerintahkan anak buahnya untuk berhenti melemparkan gas air mata, tetapi perintah mereka berdua kurang mendapatkan respon dari aparat yang berjaga. Beberapa oknum juga melakukan pembakaran terhadap mobil kepolisian yang diparkir di sekitar lokasi unjuk rasa.
Akibat dari kericuhan ini, seorang pengunjuk rasa meninggal dunia akibat tidak tahan menghirup gas air mata.<ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/d-3338360/ustaz-bachtiar-nasir-yang-meninggal-demo-4-november-bukan-karena-asma|title=Ustaz Bachtiar Nasir: Yang Meninggal Demo 4 November Bukan karena Asma|newspaper=detiknews|access-date=2016-11-22|work=[[Detik.com|detikcom]]|last=Haq|first=Muhammad Fida Ul}}</ref>
Sekitar pukul 21.00 WIB, kondisi mulai kembali stabil. Massa mulai membubarkan diri, sebagian menuju ke [[masjid Istiqlal]] sedangkan sebagian lainnya menuju [[Kompleks Parlemen Republik Indonesia|gedung DPR]], sebagaimana janji beberapa anggota dewan seperti [[Fadli Zon]] dan [[Fahri Hamzah|Fachri Hamzah]] yang memperbolehkan pengunjuk rasa menggunakan gedung DPR untuk menginap.<ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/d-3337241/fahri-hamzah-izinkan-peserta-demo-4-november-menginap-di-dpr-ini-darurat|title=Fahri Hamzah Izinkan Peserta Demo 4 November Menginap di DPR: Ini Darurat|newspaper=detiknews|access-date=2016-11-22|work=[[Detik.com|detikcom]]|last=Ikhsanudin|first=Arief}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/11/04/12110971/fadli.zon.kalau.ada.yang.mau.menginap.silakan.dpr.rumah.rakyat.kok|title=Fadli Zon: Kalau Ada yang Mau Menginap Silakan, DPR Rumah Rakyat Kok
=== Respon Pemerintah ===
Baris 41:
Penyelidikan mulai intensif dilakukan dengan memanggil saksi dari para pelapor dan pihak terlapor. Pada 15 November 2016, dilakukan gelar perkara secara terbuka terbatas untuk menentukan status hukum bagi Basuki Tjahaja Purnama.
Pada 16 November 2016, kepolisian menetapkan Basuki sebagai tersangka kasus penistaan agama. Namun berdasarkan sejumlah pertimbangan, diputuskan bahwa Basuki tidak ditahan di penjara, hanya paspornya ditahan sehingga tidak bisa ke luar negeri.<ref>{{Cite news|url=http://news.liputan6.com/read/2656931/kapolri-sebut-2-alasan-ini-penyebab-ahok-tidak-ditahan|title=Kapolri Sebut 2 Alasan Ini Penyebab Ahok Tidak Ditahan|last=
=== Perang Opini di Media ===
Sebagaimana aksi sebelumnya, unjuk rasa kali ini mendapatkan respon beragam di media tidak hanya nasional namun juga internasional.<ref>{{Cite news|url=http://international.sindonews.com/read/1152763/40/demo-4-november-jadi-sorotan-media-asing-1478249721|title=Demo 4 November Jadi Sorotan Media Asing|date=2016-11-04|newspaper=SINDOnews.com|access-date=2016-11-22|work=[[Sindonews.com]]|last=Berlianto}}</ref> Beberapa media seperti ABC bahkan mewawancarai Basuki terkait kasus yang menimpa dirinya. Dalam wawancara tersebut Basuki malah menuding para pendemo mendapatkan upah sebesar Rp. 500.000,- untuk hadir dalam aksi tersebut.<ref>{{Cite news|url=http://www.abc.net.au/news/2016-11-16/jakarta-governor-suspect-in-blasphemy-case-indonesian-police/8030406|title=Jakarta Governor suspect in blasphemy case, police say|date=2016-11-16|newspaper=ABC News|language=en-AU|access-date=2016-11-22}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/11/17/ogrksr334-ahok-tuding-pendemo-411-kelompok-garis-keras-dan-dibayar-rp-500-ribu|title=Ahok Tuding Pendemo 4/11 Kelompok Garis Keras dan Dibayar Rp 500 Ribu {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2016-11-22}}</ref>Hal ini menimbulkan persoalan baru karena banyak kalangan terutama para pendemo tidak terima terhadap tuduhan yang dilontarkan Basuki.
Di media sosial sendiri, terjadi adu argumen yang lebih hebat antara mereka yang mendukung aksi dan mereka yang mendukung Ahok.<ref>{{Cite web|url=https://www.kiblat.net/2016/11/09/inilah-peta-media-sosial-pasca-aksi-damai-411/|title=Inilah Peta Media Sosial Pasca Aksi Damai 411|date=2016-11-09|website=Kiblat|access-date=2016-11-22}}</ref>
Baris 55:
GNPF MUI selaku penyelenggara Aksi Bela Islam II mengungkapkan akan mengadakan kembali aksi serupa pada tanggal 2 Desember 2016. Habib Rizieq menyampaikan bahwa aksi ini akan berlangsung dengan super damai karena diadakan dalam bentuk ibadah bersama.<ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/11/18/ogtojh382-habib-rizieq-jamin-aksi-bela-islam-iii-berjalan-super-damai|title=Habib Rizieq Jamin Aksi Bela Islam III Berjalan Super Damai {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2016-11-22}}</ref>
Pernyataan ini mendapatkan tanggapan beragam. Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR RI]], [[Ade Komarudin|Ade Komaruddin]] memilih untuk tidak menanggapi aksi tersebut dan meminta wartawan untuk bertanya langsung kepada para penyelenggara.<ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/11/21/ogyage330-ketua-dpr-enggan-tanggapi-rencana-aksi-bela-islam-jilid-iii|title=Ketua DPR Enggan Tanggapi Rencana Aksi Bela Islam Jilid III {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2016-11-22}}</ref> Sedangkan Kapolri, Tito Karnavian mengancam tidak akan mengeluarkan izin untuk aksi tersebut karena khawatir akan ditunggangi.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.news.viva.co.id/news/read/850311-kata-kapolri-soal-aksi-bela-islam-iii|title=Kata Kapolri Soal Aksi Bela Islam III|last=
== Aksi Bela Islam IV ==
Baris 73:
Ahok kalah dengan pasangan [[Anies Baswedan]] dan [[Sandiaga Uno]] dalam [[pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017]].
Pada 9 Mei 2017, Basuki divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara karena [[Kontroversi yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama#Kasus surat Al Maidah 51|kasus penodaan agama]].<ref>{{
Para pendukung Ahok pun mengadakan unjuk rasa penentangan keputusan pengadilan dan acara menyalakan lilin sebagai tanda belasungkawa terhadap Ahok. Salah satu acara tugur lilin di [[Yogyakarta]] berakhir dengan dibubarkan oleh Forum Umat Islam (FUI) pimpinan [[Muhammad Fuad Andreago]].<ref>[http://jogja.sorot.co/berita-47996--ini-kata-fui-diy-soal-kisruh-aksi-lilin-di-kawasan-tugu.html Ini Kata FUI DIY Soal Kisruh Aksi Lilin di Kawasan Tugu]</ref>
|