Dalam sebuah penelitian menyatakan bahwa tingkat gangguan kepribadian narsistik secara permanen dalam seumur hidup diperkirakan 1% pada populasi umum dan berkisar antara 2% hingga 16% pada populasi klinis.<ref>{{Cite web|date=2016-09-24|title=Megalomiacs abound in politics/medicine/finance {{!}} Archive {{!}} BDlive|url=https://web.archive.org/web/20160924072524/http://www.bdlive.co.za/articles/2011/01/07/megalomiacs-abound-in-politicsmedicinefinance|website=web.archive.org|access-date=2022-03-29|archive-date=2016-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20160924072524/http://www.bdlive.co.za/articles/2011/01/07/megalomiacs-abound-in-politicsmedicinefinance|dead-url=unfit}}</ref> Sebuah tinjauan meta pada tahun 2010 dari 7 studi menunjukkan bahwa prevalensi rata-rata NPD adalah 1,06 dalam sampel komunitas.<ref>{{Cite journal|last=Dhawan|first=N.|last2=Kunik|first2=M.|last3=Oldham|first3=J.|last4=Coverdale|first4=J.|date=2010|title=Prevalence and treatment of narcissistic personality disorder in the community: a systematic review.|url=https://drive.google.com/file/d/1CoyME2tmrDvWDGfD9LPaMwth_DUgk4ei/view?usp=drivesdk|journal=Comprehensive psychiatry|pages=334|doi=10.1016/j.comppsych.2009.09.003}}</ref> Selain itu, jumlah kasus baru NPD pada pria per tahun sedikit lebih besar daripada wanita.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Grijalva Emily|first=Newman Daniel A, Tay Louis, Donnellan M. Brent, Harms Peter D|date=2015|title=Gender Differences in Narcissism: A Meta-analytic Review|url=https://web.archive.org/web/20170217233154/http://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1004&context=pdharms|journal=Psychological Bulletin|volume=141|issue=2|pages=261-310|access-date=2022-03-29|archive-date=2017-02-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20170217233154/http://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1004&context=pdharms|dead-url=unfit}}</ref> Sebuah tinjauan tahun 2015 menemukan bahwa tingkat NPD relatif stabil baik pada pria dan wanita selama periode tiga puluh tahun ketika data-data tersebut dikumpulkan.<ref name=":0" />
== Kontroversi ==
Baris 52:
Perumusan, deskripsi, dan definisi gangguan kepribadian narsistik dari ''[[American Psychiatric Association]]'' (APA) sebagaimana yang dipublikasikan dalam ''Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Ed., Text Revision'' (DSM-IV-TR, 2000), dikritik oleh kalangan kedokteran. Hal itu disebabkan karena definisi NPD yang ada pada buku tersebut tidak cukup menggambarkan jangkauan dan kompleksitas gangguan kepribadian NPD itu sendiri. Dikatakan bahwa definisi itu terlalu terfokus pada "pola interpersonal eksternal, gejala, atau sosial individu narsis yang pada akhirnya mengabaikan kompleksitas internal dan penderitaan individu". Definisi tersebut yang kemudian justru mengurangi kegunaan klinis definisi NPD dalam DSM-IV-TR.<ref>{{Cite journal|last=Ronningstam|first=Elsa|date=2010-02|title=Narcissistic personality disorder: a current review|url=https://www.researchgate.net/publication/43349448_Narcissistic_Personality_Disorder_A_Current_Review|journal=Current Psychiatry Reports|volume=12|issue=1|pages=68–75|doi=10.1007/s11920-009-0084-z|issn=1535-1645|pmid=20425313}}</ref>
Ketika merevisi kriteria diagnostik untuk [[Ganguan kepribadian|gangguan kepribadian]], komite kerja untuk daftar "Kepribadian dan Gangguan Kepribadian" mengusulkan penghapusan gangguan kepribadian narsistik (NPD) sebagai entri yang berbeda dalam DSM-5. Hal itu menyebabkan pergantian pendekatan kategoris untuk NPD dengan pendekatan yang lebih dimensional karena didasarkan pada tingkat keparahan domain sifat-kepribadian disfungsional.<ref>{{Cite web|date=2010-12-03|title=Personality and Personality Disorders {{!}} APA DSM-5|url=https://web.archive.org/web/20101203170307/http://www.dsm5.org/PROPOSEDREVISIONS/Pages/PersonalityandPersonalityDisorders.aspx|website=web.archive.org|access-date=2022-03-29|archive-date=2010-12-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20101203170307/http://www.dsm5.org/PROPOSEDREVISIONS/Pages/PersonalityandPersonalityDisorders.aspx|dead-url=unfit}}</ref> Para kedokteran yang kritis terhadap revisi DSM-5 menganggap sistem diagnostik baru sebagai "kumpulan model-model yang berbeda yang sulit untuk digunakan secara bersamaan dengan baik". Revisi DSN-5 tersebut mengakibatkan kegunaan sistem diagnostik yang terbaru menjadi sangat terbatas dalam praktik klinis.<ref>{{Cite journal|last1=Shedler|first1=Jonathan|last2=Beck|first2=Aaron|last3=Fonagy|first3=Peter|last4=Gabbard|first4=Glen O.|last5=Gunderson|first5=John|last6=Kernberg|first6=Otto|last7=Michels|first7=Robert|last8=Westen|first8=Drew|date=September 2010|title=Personality disorders in DSM-5|url=https://www.researchgate.net/publication/46181338_Personality_disorders_in_DSM-V|journal=The American Journal of Psychiatry|volume=167|issue=9|pages=1026–1028|doi=10.1176/appi.ajp.2010.10050746|issn=1535-7228|pmid=20826853}}</ref> Terlepas dari itu semua, pendefinisian ulang oleh APA mengenai NPD tetap diterima dan dimasukkan ke dalam daftar gangguan kepribadian DSM-5.