Teh talua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Randomnisasy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Skolarda (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Baris 10:
Teh talua adalah minuman tradisional dari orang Minangkabau di Sumatra, yang dalam perkembangannya menjadi bagian menu di warung tradisional maupun restoran Padang. Menurut orang Minang dahulu, tidak sembarang orang dapat meminum teh talua. Minuman ini hanya dapat dinikmati oleh bangsawan.<ref name="Liputan6" /> Teh talua baru menjadi minuman untuk orang kebanyakan sesudah kebun-kebun teh dibuka di Sumatra Barat, stidaknya pada sepertiga awal abad ke-20.<ref name="Liputan6" /><ref name="Republika" />
 
Saat ini, teh talua populer di daerah barat dan tangah [[Sumatra|pulau Sumatra]] tempat orang Minangkabau menjadi mayoritas, yaitu Sumatra Barat serta sebagian [[Bengkulu]], [[Jambi]], [[Riau]], dan [[Sumatra Utara]]. Orang-orang percaya teh talua baik untuk kesehatan, terutama untuk laki-laki sebagai penambah stamina.<ref name="Republika" /><ref name="Apasih" /><ref name="Kompas" /> Teh talua juga ditemukan di daerah Indonesia lainnya, seiring banyaknya perantau Minang yang membuka restoran Padang sehingga membuat hidangan tradisional Minang ternama. Di luar daerah asalnya, teh talua tidak lagi disebut dalam [[bahasa Minangkabau]], tapi juga dalam bahasa Indonesia yaitu ''teh telur'' atau ''teh telor''.<ref name="Liputan6" /><ref name="Kompas" />
 
== Bahan-bahan ==
Baris 19:
Kuning telur dimasukkan ke gelas kaca, lalu diberi gula, biasanya dua sendok teh. Sesudah itu, kuning telur dan gula dikocok. Pada zaman dahulu, peralatan untuk mengocoknya adalah lidi-lidi yang sudah diikat berjumlah 20-30 lidi. Sendok atau pegas juga dapat dipakai sebagai alat pengocok. Namun, untuk memundahkan, alat yang digunakan sekarang adalah mikser pembuat kue.<ref name="Tribun" /><ref>{{Cite journal|last=Novra|first=Eddi|last2=Ariani|first2=Sri|date=2020-10-11|title=TEH TALUA, DAYA TARIK WISATA SUMATERA BARAT|url=https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/view/2111|journal=Menara Ilmu|language=id|volume=14|issue=1|doi=10.31869/mi.v14i1.2111|issn=2528-7613}}</ref>
 
Kuning telur dikocok selama beberapa menit hingga warna kuning telur menjadi agak putih menyerupai ''[[eggnog]]'' atau ''kogel moel'' (minuman sejenis yang terkenal di [[Eropa]] dan [[Timur Tengah]]). Selanjutnya, masukkan air teh yang mendidih ke dalam campuran tersebut. Teh yang digunakan adalah [[teh hitam]] pekat. Air teh dimasukkan tidak sampai penuh ke dalam gelas supaya buih yang dihasilkan tidak tumpah.<ref name="Republika" /><ref name="Kompas" />
 
Ketika air teh dituangkan, campuran telur yang sudah dikocok naik ke permukaan. Tampilan teh talua akan membentuk dua lapis (bahasa Minang: ''lenggek''): air teh yang warnanya cokelat di lapis bawah dan air berbuih yang warnanya agak putih di lapis atas. Kadang-kadang, tidak jelas betul perbedaan warna di tiap lapisan, tapi yang pasti air di lapis atas punya buih dan warna yang lebih terang daripada air di lapis bawah.<ref name="Liputan6" /><ref name="Kompas" />