Persembahan curahan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 52:
Korban curahan yang ditumpahkan ke tanah ditujukan kepada arwah-arwah dan dewa-dewa [[Khthonik|pratala]]. Di dalam wiracarita ''[[Odisseia|Odiseya]]'', bagian ''Kitab Kematian'', [[Odisseus|Odiseus]] dikisahkan menggali sebuah liang sesaji, kemudian menuangkan madu, anggur, dan air berturut-turut ke sekeliling liang itu. Untuk upacara korban curahan yang disebut ''khoē'' ({{Lang-el|χεῦμα}}, ''kheuma'', artinya "yang dicurahkan"; dari akar kata bahasa India-Eropa ''{{PIE|*gheu-}}''),<ref>Adams and Mallory, "Libation," hlm. 351.</ref> korban curahan ditumpahkan dari sebuah pasu ke tanah sebagai persembahan kepada dewa-dewa pratala, yang juga dibenarkan menerima ''spondai''.<ref>Burkert, ''Greek Religion'', hlm. 70.</ref> Para pahlawan, yakni insan-insan fana yang didewakan, dibenarkan menerima korban curahan darah jika semasa hidupnya pernah berjuang menumpahkan darah di medan perang, misalnya [[Brasidas]], pahlawan [[Sparta]].<ref>Gunnel Ekroth, "Heroes and Hero-Cult," dalam ''A Companion to Greek Religion'', hlm. 107.</ref> Korban curahan yang dipersembahkan kepada arwah dalam upacara di kuburan juga mencakup susu dan madu.<ref>D. Felton, "The Dead," in ''A Companion to Greek Religion,'' hlm. 88.</ref>
''[[Oresteia|Para Pembawa Korban Curahan]]'' ({{lang-el|Χοηφóρoι}}, ''Khoeforoi'') adalah judul [[tragedi Yunani|lakon]] kedua dari ''[[Oresteia|Tragedi Tiga Babak Orestes]]'' karya pujangga [[Aiskhilos]], merujuk kepada sesaji yang dibawa [[Elektra]] ke kubur ayahnya, [[Agamemnon]].<ref name="Burkert, hlm. 71"/> Pujangga [[Sofokles]] menyajikan salah satu penjabaran upacara korban curahan yang paling terperinci di dalam [[sastra Yunani Kuno|khazanah kesusastraan Yunani]], yakni di dalam naskah sandiwara ''[[Oidipus di Kolonus]]'' ({{lang-el|Οἰδίπους ἐπὶ Κολωνῷ}}, ''Oidipus epi Kolōnōi'').
<blockquote>
|