Masjidilaqsa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 20918742 oleh 180.249.202.226 (bicara)
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 24:
Dalam sudut pandang umat Muslim, [[Muhammad|Nabi Muhammad]] diangkat ke Sidratulmuntaha dalam peristiwa [[Isra Mikraj]] dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari [[Masjidil Haram|Masjidilharam]] di [[Makkah]]. Masjidilaqsa juga menjadi kiblat umat Islam generasi awal hingga tujuh belas bulan setelah hijrah sampai kemudian dialihkan ke Ka’bah di Masjidilharam.
 
Sedangkan menurut kepercayaan Yahudi, tempat yang sekarang menjadi Masjidilaqsa juga dipercaya menjadi tempat berdirinya Bait Suci pada masa lalu.<ref>{{cite web|url=http://www.bbc.co.uk/sn/tvradio/programmes/horizon/solomon_qa.shtml|title=BBC - Science & Nature - Horizon|work=bbc.co.uk}}</ref> Berdasarkan sumber Yahudi, Bait Suci pertama dibangun oleh Sulaiman (Salomo) putra Daud (Daud) pada tahun 957 SM dan dihancurkan Babilonia pada 586 SM. Bait Suci kedua dibangun pada tahun 516 SM dan dihancurkan oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 70 M. Umat Yahudi dan Kristen juga percaya bahwa peristiwa Ibrahim (Abraham) yang hendak menyembelih putranya, Isma'ilIshak

, juga dilakukan di tempat ini. Masjidilaqsa juga memiliki kaitan erat dengan para nabi dan tokoh Bani Israel yang juga disucikan dan dihormati dalam ketiga agama.
 
Pada masa kepemimpinan [[Kekhalifahan Umayyah|Dinasti Umayah]], para khalifah memerintahkan berbagai pembangunan di kompleks Masjidilaqsa yang kemudian menghasilkan berbagai bangunan yang masih bertahan hingga saat ini, di antaranya adalah Jami' Al-Aqsa dan Kubah Shakhrah.<ref>Nicolle, David (1994). Yarmuk AD 636: The Muslim Conquest of Syria. Osprey Publishing.</ref> Kubah Shakhrah sendiri diselesaikan pada tahun 692 M, menjadikannya sebagai salah satu bangunan Islam tertua di dunia.