Kota Depok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 81:
== Sejarah ==
==== Kecamatan Depok ====
Berawal pada akhir abad ke-17, seorang saudagar [[Belanda]] bernama [[Cornelis Chastelein]] membeli tanah di Depok seluas 12,44 km². Dengan harga Rp. 2,4 juta dan status tanah itu adalah tanah partikelir atau terlepas dari kekuasaan [[Hindia Belanda]]. Chastelein lalu mempekerjakan kira-kira seratusan pekerja. Mereka didatangkan dari Bali, Makassar, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Jawa, Pulau Rote dan juga Filipina.<ref>[https://didepoksaja.blogspot.com/2021/12/sejarah-depok.html Di Depok Saja] Blog seputar Depok diakses 2022-04-21</ref>
Pada zaman [[Hindia Belanda]] serta sampai pendudukan [[Jepang]] dan hingga masa [[Republik Indonesia Serikat]], wilayah Kota Depok modern masih terpisah ke dalam 3 [[Kawedanan]] yang berbeda di wilayah [[Kabupaten Bogor]] yaitu:<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Sejarah Depok|url=https://www.depok.go.id/sejarah|access-date=2022-01-30}}</ref>
|