Ja'far Umar Thalib: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bin Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Asy-Syaikh Ja'far Umar Thalib Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 90:
Ja'far Umar Thalib di saat sudah merasa bahwa dia telah jatuh ke banyak kesalahan dalam dakwah [[Salafiyah|salafiyyah]] dan dia merasa bahwa nama dia sudah tidak harum lagi di mata guru-gurunya yang masih pada hidup seperti Syaikh [[Rabi' bin Hadi al-Madkhali|Rabi' bin Hadi Al-Madkhali]], maka Ja'far Umar Thalib berdoa dengan penuh harapan: "''Semoga Allah memberi kesempatan kepada saya untuk bertemu Syaikh [[Rabi' bin Hadi al-Madkhali|Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali]] sebelum saya mati ataupun sebelum Syaikh [[Rabi' bin Hadi al-Madkhali|Rabi’]] wafat''." Allah mengabulkan doanya hingga dia dapat bertemu dengannya, dengan sebab itu dia merujuk dan kembali ke dakwah [[Salafiyah|salafiyyah]]<ref>{{Cite web|last=Today|first=Moslem|title=Kisah Ruju’nya Ustadz Ja’far Umar Thalib ke Manhaj Salaf {{!}} Moslem Today|url=https://www.moslemtoday.com/kisah-rujunya-ustadz-jafar-umar-thalib-ke-manhaj-salaf/|language=en-US|access-date=2022-04-21}}</ref>.
== Pujian
'''Imam [[Muqbil bin Hadi al-Wadi'i|Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i]]''' berkata saat melihat dia mempunyai pengaruh besar: “''Allah telah memberikan manfaat dengan sebab dakwah dia dalam waktu yang singkat''.<ref>{{Cite web|title=BIOGRAFI SINGKAT ABUL ‘ABBÂS HARMÎN RAHIMAHULLÂH – Al-Khidhir|url=https://alkhidhir.com/sirah/biografi-singkat-abul-abbas-harmin-rahimahullah/|website=alkhidhir.com|access-date=2022-04-21}}</ref>”
Baris 104:
[[Abu Ahmad Muhammad|'''Pangeran Limboro''']] berkata tentang dia: "''Kita belum pernah ketahui ada [[da'i]] besar yang ditakuti oleh [[jin]] daripada Ustadz Ja'far Umar Thalib''.<ref>{{Cite web|title=DÂ’Î BESAR YANG DITAKUTI JIN – Al-Khidhir|url=https://alkhidhir.com/sirah/dai-besar-yang-ditakuti-jin/|website=alkhidhir.com|access-date=2022-04-21}}</ref>"
[[Abu Ahmad Muhammad|'''Pangeran Limboro''']] berkata pula tentang dia: "''Kami dahulu kaum yang masih sangat awam, belum tahu [[sunnah]] dan [[Bidah|bid'ah]], belum tahu [[tauhid]] dan [[syirik]], sehingga mayoritas dari kami ketika itu melakukan berbagai kesyirikan. Tapi [[Tahmid|Alhamdulillah]] Asy-Syaikh Ja'far Umar Thalib tidak memandang itu, yang dia pandang adalah [[Islam]] dan kaum [[Muslim|Muslimin]] di [[Maluku]] harus ditolong dari pembantaian kaum [[kafir]], tanpa mau membeda-bedakan penganut [[agama Islam]]. Dengan kekurangan dan keterbatasan dari berbagai sisi pada diri dia dan murid-murid dia, tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk membantu dan menolong.''<ref>{{Cite web|title=PERJUANGAN BELUM BERAKHIR – Al-Khidhir|url=http://alkhidhir.com/sirah/perjuangan-belum-berakhir/|website=alkhidhir.com|access-date=2022-04-24}}</ref>"
'''Dr. H. [[M. Busyro Muqoddas]], SH. M.Hum''' berkata saat prosesi pemakaman dia: "''Saya sudah lama kenal dia, sejak 1995. Dia tokoh [[muballigh]]. Konsen di aktivitas keislaman, di masjid-masjid''."
|