Residivis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 1:
{{CommonLaw}}
[[Berkas:Wheels_of_Justice_2.jpg|jmpl|262x262px|Ralph Brooks (James Morrison) di ranjang di selnya bersama teman satu selnya Tug Riley (Anders Randolph)]]
'''Residivis''' atau '''''recidive''''' merupakan istilah dalam [[hukum pidana]].<ref>{{Cite webnews|last=Ani Mardatila|date=17 Desember 2020|title=Residivis adalah Orang yang Pernah Dihukum, Begini Penjelasannya|url=https://www.merdeka.com/sumut/residivis-adalah-orang-yang-pernah-dihukum-begini-penjelasannya-kln.html|websitework=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=10 Desember 2021|first=Ani|editor-last=mardatila|editor-first=Ani}}</ref> Istilah ini dipakai terhadap jenis kejahatan yang tidak dapat dihentikan namun hanya dapat dicegah.<ref>{{Cite journal|last=La Patuju|last2=Sakticakra Salimin Afamery|date=Desember 2016|title=RESIDIVIS DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM|url=http://www.jurnal-umbuton.ac.id/index.php/Volkgeist/article/download/78/47/|journal=Hukum Volkgeist|volume=1|issue=1|pages=103}}</ref> Pengertian residivis merujuk kepada kambuhnya perilaku [[Pidana|kriminal]] seseorang. Artinya, perilaku kriminal itu diulang untuk kedua kalinya, atau bahkan dilakukan secara berulang. Hal itu meliputi berbagai akibat, seperti penghukuman kembali, penangkapan kembali, pemenjaraan kembali, dan lainnya.<ref>{{Cite book|last=Maslihah|first=Imaduddin Hamzah, Ali Muhammad, Maki Zaenudin Subarkah,Tamyis Ade Rama,Muhammad Arief Agus, Aji Darma Agus Awibowo, Yusuf Nur Arifin Trisnoputro, Sri|date=10 Desember 2020|url=https://books.google.com/books?id=92cOEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA21&dq=residivis+adalah&hl=en|title=Psikologi Penjara : Penerapan Psikologi dalam Proses Pemasyarakatan|location=Jombang|publisher=Ainun media|isbn=978-623-6811-16-0|pages=20-21|language=id|url-status=live}}</ref>
 
Adapun orang yang melakukan kriminal secara berulang itu juga disebut dengan kata yang sama, yaitu residivis (contoh: residivis kasus pencurian, yang berarti ia telah melakukan pencurian secara berulang).<ref>{{Cite book|last=Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili|first=|date=21 Juni 2021|url=https://books.google.com/books?id=U1U0EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=orang+yang+melakukan+kejahatan+secara+berulang+disebut+sebagai+residivis&hl=en|title=Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 7: Sistem Ekonomi Islam; Pasar Keuangan; Hukum Hadd Zina; Qadzf; Pencurian|location=Depok|publisher=Gema Insani|isbn=978-602-250-890-8|pages=152|language=id|url-status=live}}</ref> Sebelum disebut sebagai residivis, ia terlebih dahulu telah dinyatakan sebagai [[narapidana]] atau telah selesai menjalani hukuman yang telah dijatuhkan kepadanya.<ref>{{Cite book|last=Muhammad Mustofa|first=|date=1 Januari 2015|url=https://books.google.com/books?id=81DMDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA143&dq=residivis+adalah&hl=en|title=Metodologi Penelitian Kriminologi|location=Jakarta|publisher=Prenada Media|isbn=978-602-9413-74-8|pages=143|language=id|url-status=live}}</ref> Sementara perbuatannya itu disebut [[residivisme]].<ref>{{Cite web|title=Arti kata residivisme - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|url=https://kbbi.web.id/residivisme|website=kbbi.web.id|access-date=10 Desember 2021}}</ref>
Baris 15:
 
== Indonesia ==
Di [[Indonesia]], istilah lainnya bagi orang yang melakukan tindak pidana secara berulang itu disebut sebagai [[penjahat kambuhan]].<ref>{{Cite web|last=|date=18 Oktober 2021|title=Apa itu Residivis?|url=https://dinlawgroup.com/apa-itu-residivis/|website=Law Firm Jakarta - Konsultan Hukum Pengacara Perusahaan|language=Id|access-date=10 Desember 2021}}</ref> Istilah lainnya lagi untuk pelaku residivis ini adalah ''[[bromocorah]].'' Dikenalkan oleh [[Andi Hamzah]] dalam bukunya "''Terminologi Hukum Pidana"'' yang memeberikan memberi makna bromocorah sebagai orang yang mengulangi delik dalam jangka waktu yang ditentukan undang-undang. Misalnya, perbuatan melakukan delik lagi dalam jangka waktu 12 tahun sejak putusan hakim yang berkekuatan hukum yang tetap atau sejak pidana dijalani seluruhnya, atau sebagainya.<ref name=":0" /> Istilah ini pun diviralkan oleh [[Iwan Fals]] lewat lagu-lagunya.<ref>{{Cite webnews|last=Vitorio Mantalean|first=Vitorio|date=18 Desember 2019|title=Bromocorah yang Bertaubat Itu Bernama Man Rambo, Luka di Tubuhnya Jadi Saksi (Bagian 1) Halaman all|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/19/06260011/bromocorah-yang-bertaubat-itu-bernama-man-rambo-luka-di-tubuhnya-jadi|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=10 Desember 2021|editor-last=Carina|editor-first=Jessi}}</ref>
 
Pengertian residivis di Indonesia sendiri diatur dalam [[Kitab Undang-Undang Hukum Pidana|Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)]].<ref>{{Cite book|last=Remmelink|first=J.|date=1 Juni 2014|url=https://books.google.com/books?id=QxREDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA76&dq=residivis+diatur+dalam+kuhp&hl=en|title=Pengantar Hukum Pidana Material 1: Prolegomena dan Uraian tentang Teori Ajaran Dasar|location=Yogyakarta|publisher=Maharsa Publishing|isbn=978-602-70861-0-4|pages=76|language=id|url-status=live}}</ref> Namun, KUHP tidak mengatur secara khusus terkait pengulangan tindak pidana, KUHP hanya mengatur secara terbatas. aturan terkait pengulangan tindak pidana ini di dalam KUHP tepatnya diatur pada Buku Kedua tentang Kejahatan, BAB XXXI yang memuat tentang Pengulangan Kejahatan yang Bersangkutan, Pasal 486 hingga Pasal 488. Dalam KUHP tersebut, terdapat sejumlah kejahatan yang dapat dikategorikan sebagai residivis jika dilakukan secara berulang.<ref>{{Cite book|last=Monang Siahaan|first=|date=16 Juni 2015|url=https://books.google.com/books?id=fE5JDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA4&dq=residivis+diatur+dalam+kuhp&hl=en|title=KPK dan POLRI Bersatulah Memberantas Korupsi|location=Jakarta|publisher=Elex Media Komputindo|isbn=978-602-02-6460-8|pages=4|language=id|url-status=live}}</ref>
Baris 50:
 
=== Angka residivisme ===
Per Februari 2020, angka residivisme di Indonesia sebesar 18,12 persen dari total keseluruhan mantan narapidana yang telah dibina di Lembaga Pemasyarakat (Lapas) di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang mencapai total 268.001 narapidana. Angka tersebut masih berada pada angka normal dari tingkat residivisme global antara 14 - 45 persen.<ref>{{Cite webnews|last=Taufik Rahadian|date=6 Mei 2020|title=Yasonna soal Napi yang Dibebaskan Berulah Lagi: Residivisme di Indonesia Rendah|url=https://kumparan.com/kumparannews/yasonna-soal-napi-yang-dibebaskan-berulah-lagi-residivisme-di-indonesia-rendah-1tMRf1J9i8S|websitework=kumparan[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=22 Desember 2021|first=Taufik}}</ref>
 
== Amerika Serikat ==
Baris 66:
 
== Tingkat Residivis ==
Norwegia menjadi negara yang salah satu tingkat residivisme terendah di dunia, yaitu sebesar 20 persen.<ref name="BI">{{Cite news|last=Sterbenz|first=Christina|date=11 December 2014|title=Why Norway's prison system is so successful|url=https://www.businessinsider.com/why-norways-prison-system-is-so-successful-2014-12?op=1&r=US&IR=T|work=Business Insider|access-date=23 Desember 2021}}</ref> Penjara di Norwegia dan sistem peradilan pidana Norwegia berfokus pada [[keadilan restoratif]] dan [[Rehabilitasi (penologi)|rehabilitasi]] narapidana daripada hukuman.<ref name="BI" /> Selain Norwegia, negara lainnya yang memiliki tingkat kejahatan terandah adalah [[Swiss]], [[Korea Selatan]], [[Singapura]], [[Jepang]], [[Hong Kong|Hongkong]], [[Republik Tiongkok|Taiwan]], [[Arab Saudi|Arab]], [[Qatar]], [[Denmark]], dan [[Austria]].<ref>{{Cite webnews|last=Arie Mega Prastiwi|date=2016-12-18|title=10 Negara dengan Angka Kriminal Terendah, Indonesia?|url=https://www.liputan6.com/global/read/2681706/10-negara-dengan-angka-kriminal-terendah-indonesia|websitework=liputan6[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2021-12-23|first=Arie Mega|editor-last=Dewi|editor-first=Arie Mega Prastiwi, Citra}}</ref>
 
== Referensi ==