Jaya Suprana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membatalkan revisi 2094975 oleh Borgx (Bicara)
←Membatalkan revisi 2101974 oleh 218.186.8.247 (Bicara)
Baris 19:
Sebagai seorang pemikir dan penulis, Jaya mengobok-obok berbagai literatur dan media untuk mempelajari kekeliruan dan kesalahkaprahan yang telah dilakukan orang dalam kehidupan sehari-hari. Hingga akhirnya, ia memelopori istilah ''kelirumologi'' dan melahirkan buku berjudul ''Kaleidoskopi Kelirumologi'', yang mengajak pembaca untuk lebih peka terhadap hal-hal yang dianggap benar padahal salah di tengah-tengah masyarakat. Misalkan saja, semboyan yang dipercaya masyarakat - ''mens sana in corpore sano'' (di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat). Jaya mengatakan bahwa di dalam tubuh yang sehat, belum tentu hadir jiwa yang sehat. Jaya memberi contoh [[Mike Tyson]] atau penghuni rumah sakit jiwa, bertubuh sehat tapi jiwanya sakit.
 
Berkat kerja keras dan ketekunannya, ia memperoleh puluhan penghargaan nasional maupun internasional dalam bidang seni musik (dari Freundeskreis des Konservatoriums Muenster, [[Jerman]], dan dari Pangeran Bernhard, [[Belanda]]), kebudayaan (Budaya Bhakti Upapradana), komputer (Best in Personal Computing Award 1995 dari Apple Macintosh Inc.), industri-bisnis (The Best Executive Award 1998), prestasi perusahaan (Trade Leader's Club, Madrid, dan Institut pour Selection de la Qualite, [[Belgia]]), lingkungan hidup (Sahwali Award 1997), kemanusiaan (Duta Kemanusiaan 1991-1992 [[Palang Merah Indonesia]]), dan lain-lain.lai
 
Sebagai kartunis, lulusan Musikhochschule Muenster dan Folkwanghochschule Essen, [[Jerman]] ini telah menggelarkan karyanya di Jerman, [[Norwegia]], dan Indonesia sendiri. Sedangkan untuk urusan musik, selama ini Jaya dikenal sebagai komponis dan pianis andal yang sudah tampil di berbagai negara di [[Eropa]], [[Amerika Serikat]], [[Aljazair]], [[Selandia Baru]], dan lain-lain.
 
Pendidikan musik yang ditekuninya selama lima tahun membuat Jaya mampu melahirkan karya-karyanya sendiri. Ia tampil pertama kali dalam resital piano tunggal tahun 1981 di [[Taman Ismail Marzuki]]. Penampilan keduanya digelar di [[Erasmus Huis]] untuk merayakan 50 tahun usia Yayasan Pendidikan Musik (YPM). Di bidang kemanusiaan, ia ikut memelopori program donor ginjal jenazah di Indonesia.
 
Pada pertengahan 2003, Jaya memelopori iklan layanan masyarakat ‘Indonesia Pusaka’ dan membuat program berdurasi 60 menit ‘Di Balik Adegan Indonesia Pusaka’ yang ditayangkan di TPI di rumah produksi Jatayu Cakrawala Film.
 
Iklan layanan masyarakat ‘Indonesia Pusaka’ yang dibuat dalam rangka menyambut Satu Abad Bung Hatta ini merekam lebih dari 20 figur, sebagian tokoh ternama, menyanyikan lagu kesayangan Bung [[Mohammad Hatta|Hatta]], yakni ''Indonesia Pusaka'' ciptaan [[Ismail Marzuki]]. Tokoh-tokoh ternama yang berhasil ‘dikumpulkan’ oleh Jaya antara lain Presiden [[Megawati Soekarnoputri]], mantan Presiden [[Abdurrahman Wahid]], Ketua MPR [[Amien Rais]], dan sejumlah menteri dan mantan menteri.
 
Sementara dari nonpejabat ada artis [[Nurul Arifin]], [[Marisa Haque]], peharpa [[Maya Hasan]], violis [[Idris Sardi]], Ketua Persatuan Tukang Becak Jakarta, dan seorang wanita pemulung. Termasuk juga putri Bung Hatta, yakni Halida dan Gemala. Waktu itu, pada setiap sesi rekaman masing-masing tokoh, Jaya sibuk pula berfungsi sebagai pelatih menyanyi kilat, konduktor, penata musik, sekaligus editor.
 
Kini, di usianya yang semakin senja, tanpa seorang anak, Jaya tetap berkarya, berbuat kebaikan dan suka memberi. Ia mengangkat anak asuh dan mendirikan Panti Asuhan Rotary-Suprana. Di atas tanah warisan almarhumah ibunya, Lily Suprana, seluas 900 m2 di kawasan Candi Baru, Semarang, kini tinggal sekitar 10 orang anak. Semuanya lelaki. Perkembangan panti yang biaya operasionalnya didukung bersama dengan Yayasan Rotary ini memang bagus karena kebanyakan anak asuhnya memperoleh ranking di kelasnya masing-masing. Bahkan bagi anak yang mendapat peringkat pertama diberikan hadiah atas prestasinya itu.
 
Sifat suka memberi tidak lepas dari didikan keras sang ayah, Lambang Suprana, yang mengajarnya untuk tidak memberhalakan kekayaan dan sadar bahwa harkat dan martabat manusia bukan diukur dari kekayaan harta bendanya, namun dari kekayaan akhlak dan imannya. Itulah mengapa, Jaya tidak ambil pusing tentang masa tuanya, karena ia tinggal ‘menunggu mati’ saja dan siap pergi ke surga.
 
Mengenai kesuksesan yang diperolehnya, Jaya mempunyai pandangan sendiri. Menurutnya, kesuksesan baginya belum tentu kesuksesan bagi orang lain. Ia menganalogikannya dengan olahraga lari. Baginya, ia sudah termasuk sukses mampu berlari 100m dalam waktu 10 menit, namun bagi Carl Lewis itu merupakan prestasi memalukan. Oleh karena itu, Jaya mengatakan bahwa yang penting bukan merasa sukses, melainkan mensyukuri hasil karya yang telah ia perjuangkan.
-->
 
== Pendidikan ==
 
'''Musik'''
* Di Musikhochschule Muenster dan Folkwanghochschule Essen , Jerman.
* Pada Ki Nartosabdho ( Musik Tradisional Jawa )
'''Seni Rupa'''
di Kunstfachhochschule Muenster , Jerman<br />
'''Manajemen'''
di Akademie fuer Fuehrungskraefte der Wirtschaft , Bad Harzburg Jerman
 
== Karir ==
* 1965-67 Pedagang Buku Bekas di Semarang .
* 1968 Tukang Bubut di Winkhaus AG , Telgte , Jerman
* 1969 Tukang Pasang Ubin di Fa. Dahlmann , Jerman
* 1970 Pegawai Cafeteria Volkeningheim , Muenster , Jerman
* 1970-75 Kartunis Tetap Muenstersche Zeitung , Jerman
* 1971-72 Guru bidang pianoforte Musikschule Marl , Jerman
* 1972-75 Guru Kepala di Musikschule Greven , Jerman; Dosen Tamu di Paedagogische Hochschule dan Musikhochschule Muenster
* 1975-76 Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Muenster , Jerman
* 1976-83 Marketing Manager JAMU JAGO
* 1983-1991 Presiden Direktur JAMU JAGO
* Sejak 1991 Presiden Komisaris JAMU JAGO
* 1994-2004 Wk Ketua Umum GP Jamu
* Ketua Umum Yayasan Rumah Sakit Telogorejo 85-94
* Ketua Umum Yayasan Ginjal Jawa Tengah
* Ketua Kompartemen 87-90 / Ketua Koordinator 96-99 KADIN Jateng
* Ketua Umum Perhimpunan Alumni Jerman Smg-Jateng (1993-1997)
* Presiden [[Rotary Club]] Semarang ( 85-86 )
* Governor Rotary Club seIndonesia 1991-92
* Ketua Kehormatan Ikatan Naturopatis Jateng
* Ketua Perhimpunan Pencinta Humor
* Pendiri / Ketua Umum MUSEUM REKOR INDONESIA
* Ketua Umum Jaya Suprana Institute
* Pendiri / Ketua PUSAT STUDI KELIRUMOLOGI
* Direktur ATELIER TERAWANG BUDAYA
* Direktur INSTITUT KAJIAN MANAJEMEN BISNIS
* Anggota Kehormatan Rotary Club Smg Sentral
* Presenter / TV-Host Jaya Suprana Show (TPI / TVRI )
* Redaksi Ahli Tabloid JOB
* Penasehat Indonesian Management Association Smg
* Penasehat Lembaga Bantuan Hukum Smg
* Penasehat PMI Jawa Tengah
* Penasehat Yayasan Musik Semarang
* Honorary-Advisor LIPPOBANK Semarang
* Penasehat IEU Institute of Management Smg
* Pembina Institute of Business Management * Penasehat BK3S Jawa Tengah
* Anggota : German Indonesian Economic Association, Nederlandse Indonesische Associatie
* Trade Leader's Club (Madrid)
* International Advertising Association ( New York )
* American Management Association (New York)
* Dewan Penyantun IKIP Smg
* Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia
* Yayasan Bakti Rotary
* Yayasan Kesenian Jakarta
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.pdat.co.id/hg/apasiapa/html/J/ads,20030630-83,J.html Profil di pdat.co.id]
* {{id}} [http://jayasuprana.blogspot.com Blogspot]
* {{id}} [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Jaya_Suprana His English Version Wikipedia ]
{{indo-bio-stub}}
 
[[Kategori:Kelahiran 1949|Suprana, Jaya]]
[[Kategori:Pemusik Indonesia|Suprana, Jaya]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia|Suprana, Jaya]]
 
[[en:Jaya Suprana]]
[[nl:Jaya Suprana]]