The Mercy's: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 57:
Mereka lalu membuat sebuah keputusan untuk mengubah pola musiknya dengan menambah personil baru dan instrumen musik baru. <nowiki>'''Albert Sumlang'''</nowiki> (abang kandung dari penyanyi [[jazz]] wanita <nowiki>'''Vonny Sumlang'''</nowiki>), seorang peniup [[Saksofon]] (Saxophone) handal berdarah [[Minahasa]] kemudian diajak bergabung. Keputusan ini sangat tepat karena dengan tiupan saxophone mautnya di kemudian hari banyak memberi warna dalam musik The Mercy’s. Dengan formasi baru itulah kemudian The Mercy’s merekam album pertama mereka. Kolaborasi dua perusahaan rekaman Remaco dan Purnama sebagai produser, menghasilkan album pertama bagi The Mercy's. Dalam album tersebut terdapat lagu-lagu ''TIADA LAGI'' (Charles H), ''HIDUPKU SUNYI'' (Charles. H), ''BAJU BARU'' (Charles. H), ''UNTUKMU'' (Charles.H), ''LOVE'' (Rinto.H), ''DI PANTAI'' (Charles. H), ''BEBASKANLAH'' (Charles.H), ''UNTUKKU''(Charles.H), ''WOMEN'' (Rinto.H), ''KURELA DIKAU KASIH'' (Reynold. P), ''KISAH SEORANG PRAMURIA'' (Albert Sumlang). Album perdana ini di luar dugaan meledak dan langsung mengangkat nama The Mercy’s dengan andalannya lagu ''TIADA LAGI'' di blantika musik Indonesia. Lagu ''Tiada Lagi'' tersebut menjadi ''Hits'' dimana-mana. Band lokal ini mampu menggoyang rekor penjualan piringan hitam (PH) maupun kaset band seniornya Koes Plus dan [[Panbers]]. Bahkan menempatkan lima single dari debut album ini merajai tangga-tangga lagu di radio-radio swasta di Jakarta dan seluruh nusantara.
Sejak itu The Mercy’s menjadi sebuah group yang menjadi idola masyarakat. Untuk kedigdayaan luar biasa ini, Puspen [[ABRI]] dan perusahaan rekaman Remaco & Purnama mengganjarnya sebagai
Kepopuleran The Mercy's juga mampu menembus kota-kota besar, sejajar dengan band-band nasional yang ada saat itu. Band ini sempat menjadi idola anak muda tahun 1970-an, dengan rambut gondrong, celana lebar diujungnya yang biasa “menyapu” jalan, dan baju berwarna ‘jreng’ berdasi ‘lebar’. Dalam perjalannya kepiawaian trio Charles, Rinto, dan Albert sudah menunjukkan kemampuannya dalam menggunakan lirik pada lagu-lagunya seperti, ''Untukmu'', ''Hidupku Sunyi'', ''Love'', dan ''Kisah Seorang Pramuria''. Pamor The Mercy's semakin terangkat dengan kehebatan duo sang legenda, Charles Hutagalung dan Rinto Harahap. Aksi mereka selalu mencuri perhatian penikmat musik Indonesia dengan liriknya yang banyak bercerita tentang cinta. Mereka berdua sangat kuat perannya di The Mercy's dalam mencipta dan menyanyi. Meski begitu Reynold juga banyak menciptakan lagu untuk The Mercy's.
Pada masa jayanya nama The Mercy’s pernah masuk dalam
=== 1973–1976: Albert mundur dan Charles hengkang ===
|