Wadah makanan busa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bebasnama (bicara | kontrib)
k Bebasnama memindahkan halaman Tempat makan styrofoam ke Wadah makan stirofoam
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.9
Baris 43:
 
==== Dampak bagi Konsumen ====
Bahan kimia beracun larut dari produk-produk berbahan busa polistirena ini ke dalam makanan yang disimpan di dalamnya (terutama ketika dipanaskan dalam [[microwave]]). Bahan kimia ini mengancam kesehatan manusia dan sistem reproduksi.<ref>{{Cite web|url=https://web.archive.org/web/20130325091953/http://www.earthresource.org/campaigns/capp/capp-styrofoam.html|title=Earth Resource Foundation|date=2013-03-25|website=web.archive.org|access-date=2019-11-11|archive-date=2013-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20130325091953/http://www.earthresource.org/campaigns/capp/capp-styrofoam.html|dead-url=unfit}}</ref>
 
Makanan dan minuman yang sangat panas dapat membuat lumer kemasan makanan dari busa polistirena. Sebagai informasi, titik leleh kemasan jenis ini adalah 82-103 derajat Celsius. Konsumen disarankan tidak menaruh makanan yang kelewat panas ke dalam wadah dari busa polistirena ini.<ref>{{Cite web|url=http://kimia-master.blogspot.com/2011/11/polistirena-styrofoam.html|title=POLISTIRENA (STYROFOAM)|date=2011-11-17|website=POLISTIRENA (STYROFOAM) ~ kimia kita|access-date=2019-11-11}}</ref> Karena itu, konsumen disarankan tidak memanaskan sembarang kemasan dari busa polistirena dalam microvawe. Ada beberapa jenis kemasan polistirena yang aman dipanaskan di dalam microwave. Cara paling aman adalah selalu memeriksa apakah kemasan itu berlabel aman untuk dipanaskan di dalam microwave.<ref>{{Cite web|url=https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/microwaving-food-in-plastic-dangerous-or-not|title=Microwaving food in plastic: Dangerous or not?|last=Publishing|first=Harvard Health|website=Harvard Health|access-date=2019-11-11}}</ref>
 
Polistirena mengandung stirena yang oleh ''U.S. Environmental Protection Agency'' diklasifikasikan sebagai bahan yang dicurigai dapat menyebabkan kanker dan sebagai bahan beracun yang dapat menyebabkan kerusakan fungsi pencernaan, ginjal dan pernapasan. Sementara itu, ''World Health Organization's International Agency for Research on Cancer'' mengklasifikasikan stirena dalam Grup 2B (mungkin dapat memicu kanker pada manusia).<ref>{{Cite web|url=https://web.archive.org/web/20130101185312/http://greenliving.nationalgeographic.com/plastics-not-reuse-2790.html|title=Plastics Not to Reuse {{!}} National Geographic|date=2013-01-01|website=web.archive.org|access-date=2019-11-11|archive-date=2013-01-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20130101185312/http://greenliving.nationalgeographic.com/plastics-not-reuse-2790.html|dead-url=unfit}}</ref>
 
Pada 28 Juli 2014, laporan ''National Research Council'' yang berjudul "''Review of the Styrene Assessment in the National Toxicology Program 12th Report on Carcinogens"'', mengkategorikan stirena sebagai kemungkinan penyebab kanker pada manusia. Laporan tersebut mengatakan bahwa bukti pengujian epidemiologis manusia dan percobaan pada hewan mengidentifikasi stirena sebagai faktor risiko untuk [[limfoma]] dan [[leukemia]] dan mungkin untuk [[kanker]] [[pankreas]], [[ginjal]], dan kerongkongan.<ref>{{Cite journal|last=Editors|first=AccessScience|date=2014|title=Toxicological and environmental effects of polystyrene|url=https://www.accessscience.com/content/toxicological-and-environmental-effects-of-polystyrene/BR0807141|journal=Access Science|language=en|doi=10.1036/1097-8542.BR0807141}}</ref>