Lailatulqadar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M.Nadian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 19:
 
== Waktu ==
Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatulqadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, hal ini berdasarkan [[hadis]] dari Aisyah yang mengatakan: ''" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beriktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan dia bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatulqadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan" "'' (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).<ref>{{citeCite webnews|url=https://m.medcom.id/video/ramadan/Rb10paYN-lailatul-qadar?utm_source=desktop&utm_medium=video_terbaru&utm_campaign=WP|title=Lailatul Qadar|date=2020-05-09|websitework=[[Medcom.id]]|accessdate=2020-05-09}}</ref>
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Lailatulqadar kemungkinan akan "diwujudkan" oleh Allah pada malam ganjil, tetapi mengingat umat islam memulai awal puasa pada hari atau tanggal yang berbeda, maka umat islam yang menghendaki untuk mendapatkan keutamaan Lailatulqadar dapat "mencarinya" setiap malam.
Agar kita yang menghendaki "mendapatkan" Lailatulqadar, maka berbuka puasalah "sekadarnya" saja agar badan tidak "menjadi berat" dan malas serta menjadi sebab mengantuk dan mudah tertidur, sehingga yang kita inginkan untuk mendapatkan Lailatulqadar tidak membuahkan hasil.