Jawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20220509)) #IABot (v2.0.8.7) (GreenC bot |
||
Baris 88:
=== Masa kolonial ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Thee-kweekbedden zonder afdak Java TMnr 10011931.jpg|jmpl|Perkebunan teh di Jawa pada [[Hindia Belanda|masa kolonial Belanda]]. Sekitar tahun 1926.]]
Hubungan Jawa dengan kekuatan-kekuatan kolonial Eropa dimulai pada tahun 1522, dengan diadakannya [[Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal|perjanjian]] antara [[Kerajaan Sunda]] dan Portugis di [[Malaka]]. Setelah kegagalan perjanjian tersebut, [[Bangsa Portugis di Indonesia|kehadiran Portugis]] selanjutnya hanya terbatas di Malaka dan di pulau-pulau sebelah timur nusantara saja. Sebuah ekspedisi di bawah pimpinan [[Cornelis de Houtman]] yang terdiri dari empat buah kapal pada tahun 1596, menjadi awal dari hubungan antara Belanda dan Indonesia.<ref>{{cite book|title=The Globe Encompassed: The Age of European Discovery, 1500-1700|url=https://archive.org/details/globeencompassed0000ames|author=Ames, Glenn J.|year=2008|page=[https://archive.org/details/globeencompassed0000ames/page/99 99]}}</ref> Pada akhir abad ke-18, Belanda telah berhasil memperluas pengaruh mereka terhadap kesultanan-kesultanan di pedalaman Pulau Jawa (lihat [[Perusahaan Hindia Timur Belanda di Indonesia]]). Meskipun orang-orang Jawa adalah pejuang yang pemberani, konflik internal telah menghalangi mereka membentuk aliansi yang efektif dalam melawan Belanda. Sisa-sisa Mataram bertahan sebagai [[Kasunanan Surakarta]] dan [[Kasultanan Yogyakarta]]. Para raja Jawa mengklaim berkuasa atas kehendak Tuhan, dan Belanda mendukung sisa-sisa aristokrasi Jawa tersebut dengan cara mengukuhkan kedudukan mereka sebagai penguasa wilayah atau bupati dalam lingkup administrasi kolonial.
Di awal masa kolonial, Jawa memegang peranan utama sebagai daerah penghasil [[beras]]. Pulau-pulau penghasil rempah-rempah, misalnya [[kepulauan Banda]], secara teratur mendatangkan beras dari Jawa untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.<ref>{{Cite book
|