Stasiun Baso: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Oddstreams (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Dwiartha Lestari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21:
}}'''Stasiun Baso (BSO)''' adalah stasiun kereta api nonaktif kelas III/kecil yang terletak di [[Candung Koto Laweh, Candung, Agam]]. Walaupun diberi nama Baso, stasiun ini tidak terletak di [[Baso, Agam|Kecamatan Baso, Agam]], tetapi terletak di sebelah barat kecamatan Baso itu sendiri. Stasiun yang terletak pada ketinggian +909 meter ini termasuk dalam [[Divisi Regional II Sumatra Barat|Wilayah Aset Divisi Regional II Sumatra Barat]].
 
Dalam sejarahnya, stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan [[Jalur kereta api Padang Panjang–Payakumbuh–Limbanang|jalur kereta api Padang Panjang–Payakumbuh-Limbanang]]. Setelah jalur menuju [[Benteng Fort de Kock|Fort de Kock]] Bukittinggi selesai dibangun pada tanggal 1 November 1891, jalur ini dilanjut untuk menjangkau tambang emas di [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]]. Jalurnya dibuka pada tanggal 15 September 1896.<ref name="verslag">{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921–1932|place=Batavia}}</ref>
 
Jalur ini tetap beroperasi setelah masa-masa kemerdekaan, tetapi hanya difokuskan untuk pengangkutan penumpang. Namun karena jalur kereta api yang ekstrem, prasarana dan sarana yang tua, dan persaingan dengan mobil pribadi dan angkutan umum menyebabkan jalur ini terus berkurang okupansinya. Jalur ke Payakumbuh ditutup pada tahun 1973. Dengan ditutupnya jalur menuju Bukittinggi pada tahun 1986, berakhirlah riwayat jalur Padang Panjang–Payakumbuh.<ref>{{cite book|title=Sejarah Kota Padang|first1=M.|last2=Taher|first2=I|last3=Asnan|first3=G.|author4=Syafrizal|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud RI|year=1987|last1=Safwan}}</ref>