Aseksualitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Edra Biru (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Edra Biru (bicara | kontrib)
k Aktivitas seksual dan seksualitas: menyunting referensi
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 73:
[[Institut Kinsey untuk Penelitian dalam Jenis Kelamin, Gender, dan Reproduksi|Institut Kinsey]] mensponsori survei kecil lainnya mengenai topik ini di tahun 2007, yang menemukan bahwa aseksual yang mengidentifikasi diri "dilaporkan secara signifikan kurang berhasrat seks dengan pasangan, memiliki tingkat terangsang secara seksual lebih rendah, dan memiliki gairah seksual yang lebih rendah, tetapi tidak berbeda secara konsisten dari nonaseksual dalam angka penghambatan seksual mereka atau hasrat bermasturbasi mereka".<ref name="Prause" />
 
Sebuah makalah di tahun 1977 berjudul ''Asexual and Autoerotic Women: Two Invisible Groups'', yang ditulis oleh Myra T. Johnson, secara eksplisit dipersembahkan pada aseksualitas dalam manusia.<ref name="Cerankowski and Milks 3">{{cite book|author=Karli June Cerankowski|author2=Megan Milks|title=Asexualities: Feminist and Queer Perspectives|isbn=978-1-134-69253-8|publisher=[[Routledge]]|year=2014|page=244|access-date=January 4, Januari 2017|url=https://books.google.com/books?id=XbgTAwAAQBAJ&pg=PT244|archive-date=July 26, 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200726124753/https://books.google.com/books?id=XbgTAwAAQBAJ&pg=PT244|url-status=live}}</ref> Johnson mendefinisikan aseksual sebagai lelaki dan perempuan "yang, dengan mengabaikan kondisi fisik atau emosi, sejarah seksual sesungguhnya, dan status pernikahan, maupun orientasi ideologis, tampaknya ''memilih'' untuk tidak terlibat dalam aktivitas seksual." Dia membandingkan perempuan [[Autoeroticism|otoerotik]] dengan perempuan aseksual: "Perempuan aseksual... tidak memiliki hasrat seksual sama sekali [tapi] perempuan otoerotik... mengenali hasrat semacam itu namun memilih untuk memuaskan diri sendiri." Bukti Johnson sebagian besar adalah surat-surat yang ditemukan redaksi dalam majalah-majalah perempuan yang ditulis oleh perempuan aseksual/otoerotik. Dia menggambarkan mereka sebagai tak terlihat, "tertekan oleh sebuah konsensus bahwa mereka tidak ada," dan ditinggalkan baik oleh revolusi seksual maupun gerakan feminis. Johnson berpendapat bahwa masyarakat mengabaikan atau menyangkal keberadaan mereka atau bersikeras mereka pasti pertapa untuk berbagai alasan relijius, neurotik, atau aseksual karena alasan politis.<ref name="Cerankowski and Milks 3"/><ref>"Asexual and Autoerotic Women: Two Invisible Groups" found in ed. Gochros, H.&nbsp;L.; J.&nbsp;S. Gochros (1977). ''The Sexually Oppressed''. Associated Press. {{ISBN|978-0-8096-1915-3}}</ref>
 
Dalam sebuah kajian yang diterbitkan tahun 1979 dalam buku kelima ''Advances in the Study of Affect'', dan juga dalam artikel lain yang menggunakan data yang sama dan diterbitkan di tahun 1980 dalam ''[[Journal of Personality and Social Psychology]]'', Michael D. Storms dari [[University of Kansas|Universitas Kansas]] mengikhtisarkan skala Kinsey yang digambarkan kembali oleh dirinya sendiri. Sementara Kinsey mengukur orientasi seksual berdasarkan kombinasi perilaku seksual dan berfantasi serta erotisisme yang sesungguhnya, Storms hanya menggunakan berfantasi dan erotisisme. Namun, Storms menempatkan heteroeritisisme dan homoerotisisme pada sumbu yang berbeda, bukan pada dua ujung sumbu yang sama; hal ini memungkinkan perbedaan antara biseksualitas (yang memeragakan baik heteroerotisisme maupun homoerotisisme dalam tingkatan yang masing-masing dapat dibandingkan dengan heteroseksual atau homoseksual) dan aseksual (yang memeragakan tingkat homoerotisisme yang dapat dibandingkan dengan heteroseksual dan tingkat heteroerotisisme yang dapat dibandingkan dengan homoseksual, yaitu, sedikit sekali hingga tak ada sama sekali). Jenis skala ini diperuntukkan bagi aseksualitas untuk pertama kalinya.<ref name="Cerankowski and Milks 4">{{cite book|author=Karli June Cerankowski|author2=Megan Milks|title=Asexualities: Feminist and Queer Perspectives|isbn=978-1-134-69253-8|publisher=[[Routledge]]|year=2014|page=113|access-date=January4 4,Januari 2017|url=https://books.google.com/books?id=XbgTAwAAQBAJ&pg=PT113|archive-date=July 26, 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200726100210/https://books.google.com/books?id=XbgTAwAAQBAJ&pg=PT113|url-status=live}}</ref> Storms memperkirakan bahwa banyak peneliti yang mengikuti model Kinsey dapat salah mengategorikan subjek aseksual sebagai biseksual, karena keduanya secara sederhana didefinisikan oleh kekurangan pilihan gender dalam pasangan seksual.<ref name = Storms1980>{{Cite journal | doi = 10.1037/0022-3514.38.5.783 | last1 = Storms | first1 = Michael D. | year = 1980 | title = Theories of Sexual Orientation | journal = [[Journal of Personality and Social Psychology]] | volume = 38 | issue = 5 | pages = 783–792 | url = http://www.williamapercy.com/wiki/images/Theories_of_sexual_orientation.pdf | access-date = February 2, Februari 2013 | archive-date = 23 September 23, 2019 | archive-url = https://web.archive.org/web/20190923043737/http://www.williamapercy.com/wiki/images/Theories_of_sexual_orientation.pdf | url-status = live }}</ref><ref name = Storms1979>Storms, M.&nbsp;D. (1979). Sexual orientation and self-perception. ed. Pliner, Patricia et al. ''Advances in the Study of Communication and Affect. Volume 5: Perception of Emotion in Self and Others'' Plenum Press</ref>
 
Dalam sebuah kajian tahun 1983 oleh Paula Nurius, yang menyertakan 689 subjek (sebagian besar merupakan mahasiswa berbagai universitas di Amerika Serikat yang sedang mempelajari kelas-kelas psikologi atau sosiologi), skala berfantasi dan erotisisme dua dimensi digunakan untuk mengukur orientasi seksual. Berdasarkan hasilnya, para responden diberi angka mulai dari 0 hingga 100 untuk heteroerotisisme 0 sampai 100 untuk homoerotisisme. Para responden yang memiliki angka kurang dari 10 pada keduanya dilabeli "aseksual". Mereka ini terdiri dari 5% lelaki dan 10% perempuan. Hasilnya memperlihatkan bahwa aseksual dilaporkan memiliki frekuensi yang jauh lebih rendah dan memiliki hasrat frekuensi aktivitas seksual yang bervariasi termasuk memiliki pasangan banyak, aktivitas seksual anal, berhubungan seksual dengan lokasi yang bervariasi, dan berbagai aktivitas otoerotik.<ref name="Ruspini"/><ref name="Nurius"/>