Aseksualitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Edra Biru (bicara | kontrib)
k Menambah/menghapus pranala wiki; Menambah/menghapus pranala luar
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20220509)) #IABot (v2.0.8.7) (GreenC bot
Baris 45:
[[File:Kinsey Scale.svg|thumb|upright=1.3|[[Kinsey scale|Skala Kinsey]] mengenai respon seksual, yang memperlihatkan tingkat [[sexual orientation|orientasi seksual]]. Skala aslinya meliputi penamaan "X", yang mengindikasikan kurangnya perilaku seksual.<ref name="Lehmiller">{{cite book|author=Justin J. Lehmiller|title=The Psychology of Human Sexuality|publisher=[[John Wiley & Sons]]|isbn=978-1119164708|page=250|date=2017|access-date=29 November 2017|url=https://books.google.com/books?id=ytk5DwAAQBAJ&pg=PT250|archive-date=March 20, 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20210320135007/https://books.google.com/books?id=ytk5DwAAQBAJ&pg=PT250|url-status=live}}</ref>]]
 
Sebagian besar akademisi menyetujui aseksualitas itu langa, hanya meliputi 1% atau kurang dari populasi.<ref>{{Cite book|last1=Etaugh|first1=Claire A.|url=https://books.google.com/books?id=_SA6DwAAQBAJ|title=Women's Lives: A Psychological Exploration, Fourth Edition|last2=Bridges|first2=Judith S.|date=2017-10-16|publisher=Taylor & Francis|isbn=978-1-315-44938-8|language=en|access-date=25 Juni 2021|archive-date=9 Maret 2022|archive-url=https://web.archive.org/web/20220309223641/https://books.google.com/books?id=_SA6DwAAQBAJ|url-status=live}}</ref> Aseksualitas bukan aspek baru dari seksualitas manusia, tpai secara relatif baru bagi wacana publik.<ref name="Sesmith">{{Cite news |first=S.&nbsp;E. |last=Smith |title=Asexuality always existed, you just didn't notice it |newspaper=[[The Guardian]] |date=21 Agustus 2012 |access-date=11 Maret 2013 |url=https://www.theguardian.com/commentisfree/2012/aug/21/asexuality-always-existed-asexual |archive-date=8 April 2015 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150408115642/http://www.theguardian.com/commentisfree/2012/aug/21/asexuality-always-existed-asexual |url-status=live }}</ref> Sebagai perbandingan dengan seksualitas lainnya, aseksualitas telah menerima sedikit perhatian dari komunitas ilmuwab, dengan informasi kuantitatif mengenai kelaziman rendahnya jumlah aseksualitas.<ref>{{Cite journal|last=LeBreton|first=Marianne E.|year=2014|editor-last=Bogaert|editor-first=Anthony F.|title=Understanding Asexuality|journal=QED: A Journal in GLBTQ Worldmaking|volume=1|issue=3|pages=175–177|doi=10.14321/qed.1.3.0175|jstor=10.14321/qed.1.3.0175|issn=2327-1574}}</ref><ref>{{Cite journal|last1=Poston|first1=Dudley L.|last2=Baumle|first2=Amanda K.|year=2010|title=Patterns of asexuality in the United States|journal=Demographic Research|volume=23|pages=509–530|doi=10.4054/DemRes.2010.23.18|jstor=26349603|issn=1435-9871|doi-access=free}}</ref> S. E. Smith dari ''[[The Guardian]]'' tidak yakin aseksualitas meningkat, malah cenderung ke arah keyakinan yang sekadar lebih terlihat.<ref name="Sesmith" /> [[Alfred Kinsey]] memberi nilai individu dari 0 sampai 6 menurut orientasi seksual mereka dari heteroseksual sampai homoseksual, yang dikenal sebagai [[Kinsey scale|skala Kinsey]]. Dia juga memasukkan kategori yang disebut "X" untuk individu yang "tidak memiliki kontak seksual atau tanpa reaksi."<ref name="Kinsey-male">{{Cite book|first=Alfred C.|last=Kinsey|year=1948|title=Sexual Behavior in the Human Male|url=https://archive.org/details/sexualbehaviorin0000unse|publisher=W.B. Saunders|isbn=978-0-253-33412-1}}</ref><ref name="Kinsey-female">{{Cite book|first=Alfred C.|last=Kinsey|year=1953|title=Sexual Behavior in the Human Female|url=https://archive.org/details/sexualbehaviorin00inst|publisher=W.B. Saunders|isbn=978-0-253-33411-4}}</ref> Meskipun dalam zaman modern ini dikategorikan sebagai perwakilan aseksualitas,<ref name="Stange">{{cite book|author1=Mary Zeiss Stange|author2=Carol K. Oyster|author3=Jane E. Sloan|title=Encyclopedia of Women in Today's World|url=https://books.google.com/books?id=bOkPjFQoBj8C&pg=PA158|access-date=July 27, 2013|date=23 Februari 2011|publisher=SAGE Publications|isbn=978-1-4129-7685-5|page=158|archive-date=14 September 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200914220425/https://books.google.com/books?id=bOkPjFQoBj8C&pg=PA158|url-status=live}}</ref> akademisi [[Justin J. Lehmiller]] menyatakan, "Klasifikasi X Kinsey menggarisbawahi kurangnya perilaku seksual, sementara definisi modern aseksualitas menggarisbawahi kurangnya ketertarikan seksual. Karenanya, Skala Kinsey mungkin tidak cukup akurat mengklasifikasi aseksualitas."<ref name="Lehmiller"/> Kinsey melabeli 1.5% orang dewasa laki-laki dari populasi sebagai ''X''.<ref name="Kinsey-male"/><ref name="Kinsey-female"/> Dalam buku keduanya, ''Sexual Behavior in the Human Female'' (Perilaku Seksual pada Manusia Perempuan), dia melaporkan rincian individu yang merupakan X: perempuan tak menikah = 14–19%, perempuan menikah = 1–3%, perempuan pernah menikah = 5–8%, laki-laki tidak menikah = 3–4%, laki-laki menikah = 0%, dan laki-laki pernah menikah = 1–2%.<ref name="Kinsey-female" />
 
Data empiris yang lebih jauh mengenai demografi aseksual muncul pada tahun 1994, ketika sebuah tim penelitian di Britania Raya menjalankan sebuah survei komprehensif terhadap 18.876 penduduk Inggris, yang didorong oleh kebutuhan mengenai informasi seksual setelah [[Epidemiology of HIV/AIDS|pandemi AIDS]]. Survey tersebut meliputi pertanyaan mengenai ketertarikan seksual, yang dijawab oleh 1.05% responden dengan mereka "tidak pernah merasakan ketertarikan secara seksual pada siapapun sama sekali".<ref>Wellings, K. (1994). ''Sexual Behaviour in Britain: The National Survey of Sexual Attitudes and Lifestyles.'' [[Penguin Books]].</ref> Kajian fenomena ini dilanjutkan oleh peneliti Kanada, [[Anthony Bogaert]] di tahun 2004, yang mengeksplorasi demografi aseksual dalam sebuah rangkaian kajian. Penelitian Bogaert mengindikasikan bahwa 1% populasi Inggris tidak mengalami ketertarikam seksual, tapi dia meyakini bahwa angka 1% bukan merupakan refleksi akurat dari persentase populasi yang kemungkinan jauh lebih besar yang dapat diidentifikasi sebagai aseksual, dengan catatan bahwa 30% orang yang dikontak untuk survei awal memilih untuk tidak berpartisipasi dalam survei ini. Karena orang-orang yang pengalaman seksualnya kurang menolak berpartisipasi dalam kajian mengenai seksualitas, dan aseksual cenderung kurang mendapat pengalaman seksual daripada orang-orang seksual, kemungkinan aseksual kurang terwakili dalam partisipasi responden. Kajian yang sama menemukan jumlah homoseksual dan biseksual dikombinasikan sekitar 1.1% dari populasi, yang jauh lebih kecil dibanding yang diindikasikan oleh kajian-kajian lainnya.<ref name="Bogaert2006" /><ref name = Bogaert2004>{{cite journal|last=Bogaert|first=Anthony F. |s2cid=41057104 |year=2004 |title=Asexuality: prevalence and associated factors in a national probability sample |journal=[[Journal of Sex Research]] |volume=41 |issue=3 |pages=279–87|pmid=15497056 |doi=10.1080/00224490409552235}}</ref>