Stasiun Ciledug: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Suntingan Alief Arya Yudhistira (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Karsono Puguh
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 29:
Ke arah barat stasiun ini, sebelum [[Stasiun Sindanglaut]], terdapat [[Stasiun Karangsuwung]] yang sudah tidak aktif semenjak jalur ganda lintas Cirebon–Prupuk beroperasi. Sementara ke arah timur stasiun ini, sebelum [[Stasiun Ketanggungan]], terdapat [[Stasiun Ketanggungan Barat]] yang juga sudah tidak aktif dengan alasan yang sama.
 
Stasiun Ciledug memiliki sebuah [[menara air]], yang dahulunya digunakan untuk mencurahkan air ke ketel [[lokomotif uap]]. Menara air ini berbentuk segienam dan berukuran lebih besar daripada menara air yang serupa di [[Stasiun Ketanggungan]] maupun [[Stasiun Sindanglaut|Sindanglaut]]. Menara air ini sampai sekarang masih digunakan, tetapi hanya untuk keperluan air bersih di stasiun tersebut, seperti toilet dan tempat wudhuwudu.<ref>{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/Menara%20Air%20St%20Sindanglaut|title=Menara Air Stasiun Sindanglaut|last=|first=|date=|website=Heritage KAI|access-date=2019-08-07}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/Menara%20Air%20St%20Ketanggungan|title=Menara Air Stasiun Ketanggungan|last=|first=|date=|website=Heritage KAI|access-date=2019-08-07}}</ref>
 
Sebenarnya, ada dua stasiun kereta api dengan nama Ciledug, yaitu Stasiun Ciledug SS (stasiun yang dibahas di sini) dan [[Stasiun Ciledug (SCS)|Ciledug SCS]] yang terletak di [[jalur kereta api Bedilan–Waruduwur]]. Namun sayangnya, Stasiun Ciledug SCS sudah dinonaktifkan karena jalur yang melayaninya dibongkar oleh pekerja romusha Jepang pada tahun 1942.<ref name="angkasa">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref><ref>{{Cite report|url=http://www.keretaanakbangsa.com/wp-content/uploads/2018/08/Susur-Jejak-KA-Cirebon-an.pdf|first2=G.R.|publisher=Kereta Anak Bangsa|last4=Suprayitno|first4=D.|last3=Hartono|first3=T.|last2=Wijokangko|access-date=2020-05-04|title=Susur Jejak Kereta Api Cirebonan|pmid=|volume=|doi=|date=2016|first=A.D.|last=Laksana|issue=}}</ref>