Penalaran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hadithfajri (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
SyamsulB (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 54:
[[Penalaran abduktif]] (abduksi) adalaah bentuk penalaran yang tidak sesuai dengan deduktif atau induktif, karena dimulai dengan serangkaian pengamatan yang tidak lengkap dan berlanjut ke penjelasan yang paling mungkin untuk kelompok pengamatan.<ref>{{Cite web|last=Bradford|first=Alina|date=2017|title=Deductive Reasoning vs. Inductive Reasoning|url=https://www.livescience.com/21569-deduction-vs-induction.html|website=livescience.com|language=en-EN|access-date=2021-12-03}}</ref> Penalaran abduktif juga disebut retroduksi adalah bentuk inferensi logis yang dirumuskan dan dikembangkan oleh filsuf Amerika bernama Charles Sanders Peirce yang dimulai pada sepertiga terakhir abad-19. Penalaran abduktif diartikan dengan kesimpulan untuk penjelasan.<ref>{{cite book|last=Sober|first=Elliott|date=2004|url=https://id1lib.org/ireader/3583973|title=Core Questions in Philosoph: A Text with Readings (Fourth Edition)|place=[[New Jersey]]|publisher=Prentice Hall|isbn=0131898698|pages=24|language=en-EN|url-status=live|coauthors=}}</ref> Abduktif berbeda dari induksi yang hasil pengamatan dari eksperimen dapat dan atau akan terjadi di mana saja. Penalaran ini dimulai dengan pengamatan atau serangkaian pengamatan dan kemudian mencari kesimpulan yang paling sederhana dan paling mungkin dari pengamatan.<ref>{{Cite web|last=Widiawati|first=Ana|date=2021|title=Pengertian Kesimpulan : Metode Cara Membuat dan Contoh|url=https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-kesimpulan/|website=penerbitbukudeepublish.com|language=id-ID|access-date=2021-12-03}}</ref> Proses penalaran abduktif tidak seperti penalaran deduktif yang mana menghasilkan kesimpulan yang masuk akal tetapi tidak memverifikasinya secara positif. Kesimpulan abduktif tidak harus memiliki ketentuan yang pernyataan mengandung ketidakpastian atau keraguan seperti "terbaik tersedia" atau "paling mungkin". Misalnya, dalam contoh serangan jantung dan atlet angkat besi, H2 hanya mengatakan bahwa H1 salah. Maka, H2 paling mungkin mengatakan hal seperti ini.<ref>{{cite book|last=Sober|first=Elliott|date=2004|url=https://id1lib.org/ireader/3583973|title=Core Questions in Philosoph: A Text with Readings (Fourth Edition)|place=[[New Jersey]]|publisher=Prentice Hall|isbn=0131898698|pages=31|language=en-EN|url-status=live|coauthors=}}</ref><ref>{{Cite web|last=Zulfikar|first=Fahri|date=2021|title=5 Jenis Paragraf Lengkap dengan Penjelasan dan Contohnya|url=https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5688902/5-jenis-paragraf-lengkap-dengan-penjelasan-dan-contohnya|website=detik.com|language=id|access-date=2021-12-08}}</ref>
 
Penalaran [[Matematika]] Selain penalaran deduktif dan induktif, terdapat beberapa jenis penalaran yang lain. Piaget mengidentifikasi beberapa penalaran dalam tingkat operasional formal yaitu: penalaran konservasi, penalaran proporsional, penalaran pengontrolan variabel, penalaran probabilistik, penalaran korelasional, dan penalaran kombinatorial.<ref>{{Cite book|last=R. W. Dahar|date=1998|title=Teori-teori Belajar|location=Jakarta|publisher=Erlangga|pages=52|url-status=live}}</ref>
 
*1) Penalaran konservasi