Talun Kenas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k {{yatim|Maret 2009}}
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Pisang Barangan dijadikan artikel tersendiri
Baris 1:
{{yatim|Maret 2009}}
{{rapikan}}
 
{{wikify}}
'''Talun Kenas''' adalah ibu kota[[ibukota]] Kecamatan STM Hilir, Kabupatenkabupaten [[Deli Serdang]], Propinsiprovinsi [[Sumatera Utara]]. Jumlah penduduk Talun Kenas lebih kurang 2.000 orang dengan mayoritas dari suku sub etnis Batak Karo, selain itu juga ada Batak Toba, Simalungun dan Jawa. [[Suku Jawa]] adalah keturunan dari para pekerja kuli kontrak jamanzaman Belanda ketika perkebunan tembakau dan kelapa sawit berjaya di Sumatera Utara.
 
Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani; menanam padi di ladang, bersawah, kebun palawija dan pertanian lainnya. Buah Durian juga banyak dihasilkan dari tempat ini, tetapi hasil pertanian yang paling dikenal dari sini adalah pisang Barangan.
Pisang Barangan
Pisang Barangan adalah pisang dengan cita rasa dan aroma tersendiri dibanding pisang lainnya. Pisang ini tumbuh subur di Talun Kenas dan menjadi produk andalan bagi masyarakat setempat untuk dijual. Pemda Sumut melalui Dinas Pertanian Sumatera Utara membangun Terminal Agribisnis Pisang di Talun Kenas Deliserdang untuk membantu petani di kawasan itu meningkatkan harga jual Pisang Barangan yang cukup diminati konsumen di Jakarta dan Batam bahkan Malaysia. Dengan adanya pusat penjualan pisang itu diharapkan harga jual pisang petani mengalami kenaikan dibanding ketika saat menjual di kebun. Terminal itu juga diharapkan dapat meningkatkan mutu pisang petani karena teknik penyimpanan di terminal tersebut yakni dengan cara digantung akan menjaga kualitas pisang. Selama ini hasil panen pisang petani ditempatkan di tanah saja atau minimal di lantai semen sehingga kualitas pisang kurang baik yang ditandai banyak yang lecet/tergores dan kulit kotor dan bahkan mudah busuk sehingga pembeli melakukan penekanan harga beli.
Tetapi akhir-akhir ini kebun pisang Barangan tersebut banyak yang telah berubah menjadi kebun coklat (kakao) dan kebun kelapa sawit, yang mengakibatkan produksi pisang Barangan menurun secara drastis.
 
Fasilitas pendidikan di desa ini ada; tiga buah SD (SD Negeri 101856, 101857 dan SD Inpres), satu buah SMP (SMP KAVRI) serta satu SMA PGRI. Sedang untuk kelas TK diadakan oleh komunitas Gereja (GBKP dan Katolik).