Masjid Agung Banten dikelola oleh [[yayasan]] yang dipimpin oleh H. Tubagus Wasi Abbas. Masjid Agung Banten digunakan sebagai tempat [[salat]], tempat [[pengajian]], tempat acara santap bersama seusai shalat hari raya [[Idulfitri|Idul Fitri]] serta kegiatan sosial lainnya. Selama berdiri dari tahun 1923 hingga 1987, Masjid Agung Banten telah mengalami delapan kali pemugaran. Pada tahun 1923, dilaksanakan pemugaran oleh [[Dinas Purbakala]] dan tahun 1930 dilakukan penggatianpenggantian tiang-tiang kayu yang rapuh. PahunTahun 1945, Tubagus Chotib selaku Residen Banten bersarnabersama rnasyarakatmasyarakat melaksanakan perbaikan atap [[cungkup]] penghubung di kompleks pemakaman utara. Pemugaran menara masjid dilakukan tahun 1966/1967 oleh Dinas Purbakala. Lalu Korem 064 Maulana Yusuf memperbaiki bagian etemit langit-langit pada tahun 1969. Serambi bagian timur dipugar pada tahun 1970 dengan dana dari Yayasan Kur'an. Pertamina juga pemahpernah memugar kompleks masjid pada bagian lantai ruang utarna, atap serambi pemakaman selatan, bak [[wudu]] dan [[keran]] air di serambi utara, dan pagar tembok keliling kompleks dengan lima [[gapura]]. Penggantian serambi utara dan penggantian cungkup makam [[Maulana Hasanuddin dari Banten|Sultan Hasanuddin]] dengan [[marmer]] dilakukan tahun 1987.<ref>{{Cite book|last=Sugiyanti, dkk.|first=|date=1999|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/12674/1/MASJID%20KUNO%20INDONESIA.pdf|title=Masjid Kuno Indonesia|location=Jakarta|publisher=Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Pusat|isbn=979-8250-16-8|pages=|url-status=live}}</ref>