Stasiun Solo Balapan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adamkrishna (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bangunan dan tata letak: Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 86:
== Bangunan dan tata letak ==
[[Berkas:Ruang tunggu kereta api bandara Stasiun Solo Balapan.jpg|jmpl|kiri|Pintu menuju ruang tunggu kereta api bandara di Stasiun Solo Balapan]]
Pada awalnya, Stasiun Solo Balapan memiliki dua belas jalur kereta api yang terbagi menjadi dua emplasemen. Emplasemen selatan memiliki lima jalur dengan jalur 4 merupakan sepur lurus dari dan ke arah [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] serta jalur 5 merupakan sepur lurus dari dan ke arah [[Stasiun Madiun|Madiun]], sementara emplasemen utara memiliki tujuh jalur dengan jalur 7 merupakan sepur lurus dari dan ke arah [[Kota Semarang|Semarang]]. Setelah jalur ganda lintas Solo–Yogyakarta dioperasikan pada tahun 2007, jalur 4 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda dari arah Yogyakarta, sedangkan jalur 5 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda ke arah Yogyakarta dan juga sepur raya jalur tunggal dari dan ke arah Madiun. Kemudian, setelah jalur ganda menuju [[Stasiun Solo Jebres|Solo Jebres]] dioperasikan per 7 Oktober 2020, jalur 4 dijadikan sebagai sepur lurus arah [[Stasiun Madiun|Madiun]], sedangkan jalur 5 dijadikan sebagai sepur lurus arah Yogyakarta.
 
Emplasemen selatan umumnya dipakai untuk pelayanan kereta api penumpang antarkota, dan [[KRL Commuter Line|KAI Commuter Yogyakarta–Solo]], sedangkan emplasemen utara untuk pelayanan kereta api barang serta pemberangkatan dan [[Kereta api Bandara Adi Soemarmo|kereta Bandara Internasional Adisoemarmo]] dan KA lokal [[Kereta api Joglosemarkerto|Joglosemarkerto]]. Ke arah timur, terdapat dua jurusan jalur rel: ke utara menuju Semarang dan rel ke timur menuju Surabaya. Emplasemen utara memiliki fasilitas bongkar muat angkutan [[semen]].