Stasiun Madiun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Layanan kereta api: Hapus konten, bersifat temporal (QuickEdit)
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 42:
Stasiun Madiun melayani semua kereta api yang melintasi jalur kereta api lintas selatan dan tengah [[pulau Jawa]] menghubungkan antara [[Jawa Timur]] dan [[Jawa Tengah]], [[DI Yogyakarta]], [[Jawa Barat]] dan [[DKI Jakarta]], baik kereta api penumpang maupun barang. Berdasarkan jadwal perjalanan per 10 Februari 2021, Stasiun Madiun melayani perjalanan kereta api penumpang sekitar 54 perjalanan.
 
== Latar belakangSejarah ==
 
[[File:KITLV A210 - Werkspoor met stoomlocomotief te Madioen, KITLV 77719.tiff|jmpl|kiri|Lokomotif SS 714/C5009 diputar di atas meja putar Stasiun Madiun, sekitar tahun 1916–1919]]
=== Latar belakang ===
Setelah berakhirnya [[Perang Diponegoro]] pada awal dasawarsa 1830-an, [[Kota Madiun]] dikuasai oleh [[Hindia Belanda]] serta dijadikan wilayah berstatus [[keresidenan]]. Orang Belanda dan Eropa, terutama yang bekerja di bidang perkebunan dan perindustrian, kemudian menjadikan Kota Madiun sebagai tempat tinggal karena terdapat pengembangan berbagai perkebunan dan pabrik seperti perkebunan tebu dengan pabrik gula, perkebunan teh, kopi, tembakau, dan lain-lain.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/271789216|title=Dua abad penguasaan tanah : pola penguasaan tanah pertanian di Jawa dari masa ke masa|last=P.|first=Tjondronegoro, Sediono M.|last2=Gunawan.|first2=Wiradi,|last3=Indonesia.|first3=Yayasan Obor|date=2008|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=9794616850|edition=Ed. rev|location=Jakarta|oclc=271789216}}</ref>
 
=== Pembangunan jalur kereta api (1873-1882) ===
[[File:KITLV A210 - Werkspoor met stoomlocomotief te Madioen, KITLV 77719.tiff|jmpl|kiri|Lokomotif SS 714/C5009 diputar di atas meja putar Stasiun Madiun, sekitar tahun 1916–1919]]Untuk mendukung pengiriman hasil bumi tersebut, maka diperlukan sistem transportasi terpadu, terutama pada sektor perkeretaapian. Pada tahun 1873, Pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan [[konsesi]] pembangunan jalur kereta api lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]]–[[Stasiun Solo Jebres|Surakarta]] dan [[Jalur kereta api Madiun–Ponorogo|Madiun–Ponorogo]].<ref>{{Cite book|title=Spoorwegen op Java|last=Pincoffs|first=L. dkk.|publisher=Commissie voor de Spoorwegen op Java|year=1873|isbn=|location=Rotterdam|pages=}}</ref> Jalur kereta api Surabaya–Madiun selesai dibangun oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS) pada 1 Juli 1882, kemudian dilanjutkan menuju [[Stasiun Ngawi|Paron]] hingga selesai pada 2 Juli 1883.<ref>{{Cite book|title=Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië|last=Staatsspoorwegen Ned. Indië|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1896|isbn=|location=Batavia|pages=}}</ref>
{{Clear right}}
 
== Rancangan ==
=== Bangunan ===
[[Berkas:KITLV A283 - Station van de Staatsspoorwegen te Madioen.tif|jmpl|kiri|Stasiun Madiun sekitar tahun 1930. Tampak tandon air serta arsitektur stasiun yang masih memperlihatkan gaya arsitektur chalet.]]Stasiun Madiun merupakan stasiun satu sisi dengan bangunan utama yang terletak sejajar dengan rel dan emplasemen. Bangunan stasiun ini dilengkapi kanopi berbahan besi yang menaungi tiga jalur. Pada awalnya, bangunan Stasiun Madiun memiliki gaya arsitektur [[:en::Chalet|''chalet'']] yang diilhami dari bangunan rumah di [[Eropa]] dan memiliki tiga pintu di bagian muka stasiun.<ref name=":3" /> Gaya arsitektur ini juga dapat dijumpai di stasiun-stasiun besar milik Staatsspoorwegen, seperti [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] (sisi barat), [[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]], dan [[Stasiun Kediri|Kediri]].<ref name=":3" /> Namun, sebagian besar bagian bangunan stasiun, baik bangunan utama maupun emplasemen, mengalami kerusakan parah akibat [[Pemberontakan PKI 1948|Peristiwa Madiun]] pada tahun 1948.<ref name=":3" /> Bangunan stasiun kemudian dilakukan perbaikan secara besar-besaran sehingga ciri khas bangunan stasiun gaya chalet sudah tidak terlihat.<ref name=":3">{{Cite book|title=Seoper Oeap di Djawa Tempo Doeloe|last=Raap|first=Olivier Johannes|date=2017|publisher=KPG|isbn=978-602-424-369-2|location=Jakarta|pages=60|url-status=live}}</ref>
[[Berkas:KanopiStMN.jpg|jmpl|240px|kiri|Kanopi stasiun beserta papan nama keluaran tahun 2021]]
Stasiun Madiun pernah dilengkapi [[balai yasa|balai yasa lokomotif uap]] yang terletak di sisi utara kawasan stasiun.<ref name=":3" /> Balai yasa tersebut pernah digunakan sebagai tempat penyimpanan dan perawatan [[lokomotif uap]]. Namun, lokomotif uap kemudian mulai berhenti beroperasi secara beransur-ansur setelah Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) mendatangkan lokomotif diesel hidraulis pada tahun 1979. Balai Yasa Lokomotif Uap di sisi utara kawasan stasiun kemudian dialihfungsikan menjadi [[Industri Kereta Api (perusahaan)|INKA]] pada 18 Mei 1981.<ref>{{Cite report|url=|title=Potential Collaboration in Science and Technology: Proceedings of a Symposium on Indonesia, Washington, D.C., Oct. 3-5, 1983|last=Indonesia. Kemenristek RI, National Research Council (U.S.). Board on Science and Technology for International Development|first=|date=3-5 Oktober 1981|issue=|doi=|volume=|pmid=|access-date=}}</ref>