Suku Manusela: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nafisathallah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
Baris 2:
Mereka juga ditemukan di sepanjang [[Teluti Bay|Teluk Teluti]] di selatan Seram yang menunjukkan nama mereka dari suku mereka.<ref>{{cite book|author=Alfred Cort Haddon & James Hornell|title=Canoes of Oceania, Issues 28-29|year=1975|publisher=Bishop Museum Press|isbn=|page=60}}</ref>
 
== Kepercayaan ==
Suku Manusela mengikuti iman [[Naurus]], yang mungkin datang dari Kerajaan Hindu Butuan di Pulau [[Mindanao]] atau [[Suku Toraja|Aluk' to Dolo]], kepercayaan suku Toraja. Naurus adalah kombinasi dari [[agama Hindu]] dan [[animisme]], tetapi dalam beberapa tahun terakhir mereka juga telah mengadopsi beberapa prinsip [[Protestanisme|Protestan]]. Beberapa orang Manusela juga telah mengadopsi agama Protestan. Tidak banyak yang diketahui tentang agama mereka, tapi agama mereka mungkin termasuk menyembah [[Umat Hindu|Hindu]] dan dewa-dewa animisme dewa dengan pengaruh yang datang dari [[Mindanao]] selama periode awal. Kehadiran [[Agama Hindu|Hindu]] ini dibuktikan dari fakta bahwa para arkeolog telah menemukan beberapa patung dewa [[Umat Hindu|Hindu]] di Mindanao. Suku [[Suku Nuaulu|Nuaulu]] yang tinggal di 10 desa di barat laut Manusela memiliki bahasa yang mirip dengan Manusela dan memiliki jumlah penduduk sebesar 400. Selain itu, mereka juga memeluk kepercayaan Naurus, tapi kepercayaan mereka kurang dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Protestan. Suku [[Suku Nuaulu|Nuaulu]] pun melakukan ritual-ritual kepercayaan Naurus.<ref>{{cite book|author=Shiv Shanker Tiwary & Rajeev Kumar|title=Encyclopaedia of Southeast Asia and Its Tribes, Volume 1|year=2009|publisher=Anmol Publications|isbn=81-261-3837-8|page=92}}</ref> Suku Manusela sering keliru dianggap sebagai [[suku Nuaulu]] karena mereka memakai pakaian tradisional yang berupa kain merah di kepala seperti [[Suku Nuaulu|orang Nuaulu]].<ref>{{cite book|author=Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|title=Workpapers In Indonesian Languages and Culture, Volume 6|year=1989|publisher=Summer Institute of Linguistics|isbn=}}</ref>
Suku Manusela mengikuti iman [[Naurus]], yang mungkin datang dari Kerajaan Hindu Butuan di Pulau [[Mindanao]] atau [[Suku Toraja|Aluk' to Dolo]], kepercayaan suku Toraja. Naurus adalah kombinasi dari [[agama Hindu]] dan [[animisme]], tetapi dalam beberapa tahun terakhir mereka juga telah mengadopsi beberapa prinsip [[Protestanisme|Protestan]]. Beberapa orang Manusela juga telah mengadopsi agama Protestan.
 
Tidak banyak yang diketahui tentang agama mereka, tapi agama mereka mungkin termasuk menyembah [[Umat Hindu|Hindu]] dan dewa-dewa animisme dewa dengan pengaruh yang datang dari [[Mindanao]] selama periode awal. Kehadiran [[Agama Hindu|Hindu]] ini dibuktikan dari fakta bahwa para arkeolog telah menemukan beberapa patung dewa [[Umat Hindu|Hindu]] di Mindanao.
 
Suku Manusela mengikuti iman [[Naurus]], yang mungkin datang dari Kerajaan Hindu Butuan di Pulau [[Mindanao]] atau [[Suku Toraja|Aluk' to Dolo]], kepercayaan suku Toraja. Naurus adalah kombinasi dari [[agama Hindu]] dan [[animisme]], tetapi dalam beberapa tahun terakhir mereka juga telah mengadopsi beberapa prinsip [[Protestanisme|Protestan]]. Beberapa orang Manusela juga telah mengadopsi agama Protestan. Tidak banyak yang diketahui tentang agama mereka, tapi agama mereka mungkin termasuk menyembah [[Umat Hindu|Hindu]] dan dewa-dewa animisme dewa dengan pengaruh yang datang dari [[Mindanao]] selama periode awal. Kehadiran [[Agama Hindu|Hindu]] ini dibuktikan dari fakta bahwa para arkeolog telah menemukan beberapa patung dewa [[Umat Hindu|Hindu]] di Mindanao. Suku [[Suku Nuaulu|Nuaulu]] yang tinggal di 10 desa di barat laut Manusela memiliki bahasa yang mirip dengan Manusela dan memiliki jumlah penduduk sebesar 400. Selain itu, mereka juga memeluk kepercayaan Naurus, tapi kepercayaan mereka kurang dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Protestan. Suku [[Suku Nuaulu|Nuaulu]] pun melakukan ritual-ritual kepercayaan Naurus.<ref>{{cite book|author=Shiv Shanker Tiwary & Rajeev Kumar|title=Encyclopaedia of Southeast Asia and Its Tribes, Volume 1|year=2009|publisher=Anmol Publications|isbn=81-261-3837-8|page=92}}</ref> Suku Manusela sering keliru dianggap sebagai [[suku Nuaulu]] karena mereka memakai pakaian tradisional yang berupa kain merah di kepala seperti [[Suku Nuaulu|orang Nuaulu]].<ref>{{cite book|author=Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|title=Workpapers In Indonesian Languages and Culture, Volume 6|year=1989|publisher=Summer Institute of Linguistics|isbn=}}</ref>
 
== Sistem Pemerintahan ==
Dewasa ini, masyarakat suku Manusela mengenal sistem pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja(setingkat kepala desa/kelurahan). Ini merupakan ciri khas yang ada di [[Maluku Tengah]] dimana setiap satuan wilayah di bawah kabupaten, dibagi ke dalam negeri adat menggantikan istilah kecamatan yang umumnya dipakai di [[Indonesia]].<ref>{{Cite journal|last=Matuankotta|first=Jenny. K|date=2005|title=Negeri dalam Bingkai Masyarakat Hukum Adat di Maluku|url=https://ejournal.unpatti.ac.id/ppr_iteminfo_lnk.php?id=163|journal=Jurnal Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Pattimura Ambon|volume=11|issue=1693-0061|pages=4}}</ref>
 
== Mata Pencaharian ==
Profesi utama masyarakat suku Manusela adalah petani dan nelayan yang dipengaruhi dari kondisi geografis tempat tinggal mereka yakni berupa pegunungan dan pesisir pantai.<ref>{{Cite book|last=Sopamena, M.Pd|first=Nurlaila|last2=Sardi|first2=Hatapayo|last3=Palahidu|first3=Nuzul Tehuayo Syukur|last4=Rivan|first4=Muhammad|last5=Namkatu|first5=Zulfian Ismail|last6=Samsul|last7=Pakay|first7=Manaf|date=2017|url=https://fitk.iainambon.ac.id/pai/wp-content/uploads/sites/2/2020/02/52_Penelitian-Napak-Manusela-1.pdf|title=Napak Manusela|location=Kota Ambon|publisher=LP2M IAIN AMBON|isbn=978-602-6 1524-9-7|pages=26|url-status=live}}</ref>
 
== Lihat Juga ==
* [[Bahasa Manusela|Bahasa Manusela<br>]]
* [[Suku Nuaulu]]
* [[Negeri (Maluku)|Negeri]]
 
== Referensi ==