Keuskupan Amboina: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kalimat yang ada di dalam paragraf pembuka berubah |
FelixJL111 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 2:
|jurisdiction = Keuskupan
|name = Amboina
|latin =
|local =
|image = The Cathedral of Ambon.jpg
Baris 80:
<!---- Website ---->
|website =
|footnotes =}}'''Keuskupan Amboina'''
== Garis waktu ==
== Sejarah ==▼
* Didirikan sebagai '''Prefektur Apostolik Nugini Belanda''' pada tanggal 22 Desember 1902, memisahkan diri dari [[Keuskupan Agung Jakarta|Vikariat Apostolik Batavia]]
* Ditingkatkan menjadi '''Vikariat Apostolik Nugini Belanda''' pada tanggal 29 Agustus 1920
Baris 91 ⟶ 88:
* Ditingkatkan menjadi '''Keuskupan Amboina''' pada tanggal 3 Januari 1961
=== Ordinaris ===
*
* R.P. [[Henri Nollen|Hendrik Nollen]],
* [[Arnoldus Johannes Hubertus Aerts]],
* [[Jacobus Grent]],
*
*
* [[Andreas Peter Cornelius Sol]],
* [[Petrus Canisius Mandagi]],
=== Prelat tituler ===
;Administrator Apostolik Vikariat Nugini Belanda
* Jacobus Grent, M.S.C. (30 Juli 1942 s.d. 10 Juli 1947, ganti jabatan)
*
;Uskup Auksilier Amboina
* [[Josephus Tethool]],
;Administrator Apostolik Keuskupan Amboina
* Petrus Canisius Mandagi, M.S.C. (11 November 2020 s.d. 8 Desember 2021, jabatan selesai)
▲== Sejarah ==
Keuskupan Amboina merupakan titik persinggahan Santo [[Fransiskus Xaverius]] sebelum melanjutkan perjalanan ke [[Jepang]]. Pulau-pulau yang ada di Keuskupan Amboina merupakan tanah misi daripada [[Keuskupan Agung Manila]] sebelum Belanda, melalui [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]], menciptakan pengaruh di Maluku pada awal tahun 1600-an. Sesudah sempat terhenti karena larangan Belanda, misi di Keuskupan Amboina berlanjut lagi sejak 1890-an sehingga dapat menciptakan struktur prefek yang baru pada tahun 1902. Pada dekade 1890-an hingga 1900-an, seluruh kegiatan keuskupan, mula-mula, dipusatkan di Kepulauan Kei sehingga keuskupan menetapkan [[Gereja Katedral Langgur|Paroki Santa Perawan Maria Tak Bernoda]] sebagai pusat keuskupan. Vikar Apostolik Amboina terbentuk sejak 1949 setelah Vikar Apostolik Nugini Belanda dibubarkan.
=== Misi Katolik di Maluku ===
Perisiwa pembaptisan beberapa penduduk asli dan seorang [[kepala desa]] oleh Baltasar Veloso, ipar dari [[Khairun Jamil dari Ternate|Sultan Hairun]], terjadi pada tahun [[1534]] di [[Mamuya, Galela, Halmahera Utara|Mamuya]], [[Galela, Halmahera Utara]].{{sfn|Heuken|2008|pp=27}} Peristiwa ini merupakan peristiwa pembaptisan pertama yang terjadi di wilayah Kevikepan Maluku Utara. Adapun peristiwa pembaptisan pertama masyarakat Maluku di wilayah Kevikepan Ambon terjadi pada tahun [[1538]] saat setidaknya 400 warga Ternate datang ke [[Hative Kecil, Sirimau, Ambon|Hative]] untuk dibaptis oleh misionaris Portugis.{{sfn|Heuken|2008|pp=36}}
Beberapa waktu setelah [[14 Februari]] [[1546]], Fransiskus Xaverius singgah di Hative dan membangun sebuah kapel.{{sfn|Heuken|2008|pp=36}} Datangnya Fransiskus Xaverius di tahun 1546 sempat membuat Sultan Hairun terkesima dan mempertimbangkan niatnya untuk menjadi Katolik meskipun, pada akhirnya, ia mengurungkan niat tersebut karena, menurutnya, Kristen dan Islam menyembah Tuhan yang sama.{{sfn|Heuken|2008|pp=28}}
===
Pergolakan politik antara Portugis dengan sejumlah Kesultanan di [[Maluku Utara]] membuat karya misi [[Yesuit]] terhambat pada tahun 1573,{{sfn|Heuken|2008|pp=29}} terutama setelah terbunuhnya Sultan Hairun pada tahun 1570.{{sfn|Heuken|2008|pp=44}} Adapun Gereja terakhir yang masih eksis pada tahun 1576 hanyalah gereja yang terletak di Kevikepan Ambon dan Kepulauan Sangihe.{{sfn|Heuken|2008|pp=30-31}} Karya Keuskupan Amboina berakhir pada tahun 1605 manakala pendudukan VOC membubarkan pendudukan Portugal di Ambon.
Missi dari [[Keuskupan Agung Manila]] sempat singgah di Ternate pada 1606 namun tidak berjalan dengan lancar.{{sfn|Heuken|2008|pp=30-31}} Pada tahun 1606 dan 1610, sejumlah misionaris dari Ordo [[Fransiskan]] dan [[Dominikan]] datang dan membangun Gereja di Ternate.{{sfn|Heuken|2008|pp=51}} Datangnya misionaris Fransiskan dan Dominikan menciptakan persaingan di antara misionaris Fransiskan dengan misionaris Yesuit. Sulitnya misi di Keuskupan Amboina membuat misi di [[Kabupaten Pulau Morotai|Moro]] terhenti pada tahun antara tahun 1613 atau
=== Kembalinya misi ===
Catatan misi pertama setelah pencabutan larangan bermisi dari pemerintah Belanda terjadi pada tahun 1888 dan 1889. Pada saat itu, [[Serikat Jesus]] membangun dua stasi di [[Langgur, Kei Kecil, Maluku Tenggara|Langgur]] dan [[Kota Tual]] sebagai titik persiapan masuknya Injil ke Tanah Papua sebelum dikunjungi oleh [[Matthias Neijens]], M.S.C, pada tahun 1904 untuk daerah [[Kabupaten Fakfak|Fakfak]] dan 1905.{{sfn|Ipenburg|2008|pp=349}}{{sfn|Steenbrink|2007|pp=236}}{{sfn|Steenbrink|2007|pp=254}} Pembaptisan pertama di Kevikepan [[Kei Kecil, Maluku Tenggara|Kei Kecil]] terjadi di Bulan Agustus 1889.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=195}} Peristiwa tersebut terjadi tak hanya karena ada persetujuan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) semata tetapi juga karena ada dorongan dari Dewan Desa tersebut. Dorongan dan persetujuan untuk melakukan pembaptisan di Gereja Katolik juga terjadi di Desa [[Faan, Kei Kecil, Maluku Tenggara|Faan]] dan Kelurahan [[:de:Duroa|Pulau]] [[Dullah Laut, Pulau Dullah Utara, Tual|Duroa]] (1890),{{sfn|Steenbrink|2007|pp=195}} Dusun Iso dan Dusun Rewav, [[Rewav, Kei Kecil Timur, Maluku Tenggara|Desa Rewav]] (1892),{{sfn|Steenbrink|2007|pp=195}} [[Kolser, Kei Kecil, Maluku Tenggara|Kolseer/Kolser]], [[Rumadian, Manyeuw, Maluku Tenggara|Rumadian]], [[Namar, Kei Kecil, Maluku Tenggara|Namar]], dan [[Ngilngof, Manyeuw, Maluku Tenggara|Ngilngof]] (1894).{{sfn|Steenbrink|2007|pp=195}}
Kembali aktifnya Keuskupan Amboina juga dimanfaatkan oleh R.P. Cornelis Johannes Franciscus Le Cocq d’Armandville, S.J.{{sfn|Mulyadi|2019|pp=45}}<ref>{{cite web
===
Secara kelembagaan, sejarah Keuskupan Amboina bermula pada '''pendirian [[Prefektur Apostolik]] Nugini/''Nouva Guinea Olandese''''' pada [[22 Desember]] [[1902]]. Prefektur Apostolik ini merupakan wilayah yang '''terpisah dari [[Vikariat Apostolik]] Batavia'''. Misi Jesuit dihentikan pada tahun 1905 dan pimpinan Yesuit di [[Hindia Belanda]] menyerahkan karya kerasulan kepada [[Misionaris Hati Kudus]].{{sfn|Steenbrink|2013|pp=113}} Pada 14 Agustus 1905,<ref name="felicia">{{cite magazine
Pengembangan Keuskupan Amboina berdampak pada Keuskupan lain. Pada November 1921, Keuskupan Amboina mengirim dua guru agama dari Kei/Kai, yakni Kassimirus Maturbongs untuk [[Merauke]] dan Adrianus Dumatubun untuk [[Okaba, Merauke|Okaba]]. Pada tahun 1923, Imam Johannes van der Kooij berkarya di Dekenat Wendu, Keuskupan Agung Merauke, setelah sempat bertugas di Kei/Kai sejak 1915.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=246}} Status Prefektur Apostolik Nugini Belanda, kemudian, berubah menjadi '''Vikariat Apostolik Nouva Guinea Olandese/Nugini Belanda''' pada [[29 Agustus]] [[1920]].
Baris 129 ⟶ 156:
Namanya berubah menjadi '''Vikariat Apostolik Amboina pada 12 Mei 1949'''. Adapun wilayah Vikariat Apostolik Amboina pada 24 Juni 1950 dipecah sebagai persiapan pembangunan [[Keuskupan Agung Merauke]]. Ketika hierarki Gereja Katolik di [[Indonesia]] didirikan [[Paus Yohanes XXIII]] dengan konstitusi apostolik ''Quod Christus'' '''pada 3 Januari 1961''', statusnya meningkat lagi menjadi keuskupan.
▲=== Prefek Apostolik Nugini Belanda ===
▲* [[Matthias Neijens]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]] (13 Februari 1903 s.d. Desember 1914, mengundurkan diri){{efn|Terdapat sumber lain menyebut ''dismissed''/diberhentikan.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=241}}}}
▲* [[Henri Nollen|Hendrik Nollen]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]] (1915–1920, mengundurkan diri)
▲=== Vikaris Apostolik Nugini Belanda ===
▲* [[Arnoldus Johannes Hubertus Aerts]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]] (29 Agustus 1920–30 Juli 1942, wafat)
▲* [[Jacobus Grent]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]] (10 Juli 1947–12 Mei 1949)
▲=== Vikaris Apostolik Amboina ===
▲* [[Jacobus Grent]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]] (12 Mei 1949–3 Januari 1961)
▲=== Uskup Amboina ===
▲* [[Jacobus Grent]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]] (3 Januari 1961–15 Januari 1965, mengundurkan diri)
▲*: [[Andreas Peter Cornelius Sol]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]] (uskup koajutor, 10 Desember 1963–15 Januari 1965)
▲* [[Andreas Peter Cornelius Sol]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]] (15 Januari 1965–10 Juni 1994, pensiun)
▲* [[Petrus Canisius Mandagi]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]] (10 Juni 1994–11 November 2020, ditunjuk sebagai Uskup Agung Merauke)
▲* [[Inno Ngutra]] (8 Desember 2021—sekarang)
▲==== Uskup Auksilier Amboina ====
▲* [[Josephus Tethool]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]] (2 April 1982–1 April 2009)
== Paroki ==
{{:Daftar paroki di Keuskupan Amboina}}
== Catatan
{{notelist}}▼
== Referensi ==
{{reflist}}
▲{{notelist}}
==
* {{Citation |title=Luas Daerah dan Jumlah Pulau Menurut Provinsi, 2002-2016 |date=21 November 2017 |url=http://www.bps.go.id/statictable/2014/09/05/1366/luas-daerah-dan-jumlah-pulau-menurut-provinsi-2002-2016.html |last1=Badan Pusat Statistik |author-link=Badan Pusat Statistik |language={{id}} |access-date=19 Mei 2020}}
* {{Citation |last1= Böhm | first1 = C.J. |title = Sejarah Kehadiran dan Karya Tarekat MSC di Maluku Tahun 1903 – 2020: Seri Sejarah Provinsi MSC Indonesia | url = https://books.google.co.id/books?id=Tto7EAAAQBAJ | year = 2021 | publisher = Kanisius | location = [[Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|D.I.Y.]] |isbn = 9789792170511 | access-date = 26 Januari 2022}}
|