Harry Potter and the Goblet of Fire: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kiana Knicks (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kiana Knicks (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31:
Di lain hari saat liburan musim panas, Harry, Hermione, Keluarga Weasley, dan Amos Diggory beserta anaknya bernama Cedric pergi untuk menonton final [[Piala Dunia Quidditch]]. Setelah menonton pertandingan, tiba-tiba terjadi kekacauan diperkemahan. Para [[Pelahap Maut]] yang mengenakan topeng muncul dan membakari tenda-tenda. Harry yang terpisah dari teman-temannya dan sempat pingsan, melihat sesosok bayangan menggumamkan sesuatu dan mengirimkan [[Tanda Kegelapan]] ke angkasa, tetapi ketika Ron dan Hermione tiba, orang tersebut telah pergi. Mereka nyaris dituduh sebagai orang yang melepaskan Tanda Kegelapan tersebut.
 
Diperjalanan menuju Hogwarts tepatnya di kereta, Hermione, Harry, dan Ron masih gelisah memikirkan kejadian waktu Piala Dunia kemarin. Herminone juga meminta Harry untuk memberitahu Serius agar dia membantunya. Dengan segera Harry mengirim surat ke Serius. Setibanya di Hogwarts dan saat semuanya sudah berkumpul di aula, Profesor Dumbledore memberitahu bahwa tahun ini Hogwarts menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan [[Turnamen Triwizard]], sebuah turnamen yang diadakan untuk mempererat persaudaraaan antar Sekolah Sihir. Dua sekolah lain yang mengikuti turnamen ini adalah Akademi Sihir Beauxbatons pimpinan Madame Maxime dan Institut Durmstrang yang dipimpin oleh [[Igor Karkaroff]]. Setiap sekolah akan diwakili oleh satu juara sekolah, dimana mereka akan bertanding melewati tiga tugas yang lumayan berbahaya. Karena itu perwakilan kementrian Barty Crouch membuat peraturan baru. Untuk keamanan dan keselamatan para siswa, Barty dan kementrian menerapkan peraturan baru yaitu siswa yang boleh ikut turnamen adalah siswa yang sudah berumur tujuh belas tahun. Dumbledore kemudian memunculkan piala api. Bagi para siswa yang ingin ikut turnamen, para siswa hanya perlu mamsukanmemasukan kertas bertuliskan nama dan asal sekolah mereka ke dalam piala api sebelum malam kamis. Jika terpilih, siswa tidak bisa mengundurkan diri.
 
Di hari yang lain, kelas Harry belajar pertahanan terhadap ilmu hitam oleh guru baru bernama [[Mad-Eye Moody]]. Dimana mereka belajar menggunakan laba-laba. Pembelajaran yang diajarkan membuat Nevile ketakutan, hingga sempat ditentang oleh Hermione. Yang anehanehnya lagi, Harry selalu melihat Moody meminum ramuan aneh.
 
Menjelang malam kamis, satu persatu siswa yang berumur 17 tahun memasukan kertas nama mereka ke dalam piala api. Termasuk Cedric yang juga memasukan kertas namanya ke piala api. Harry, Ron, dan Hermione yang ada disana ikut sengan, walaupun mereka belum boleh memasukan nama mereka. Disaat yang sama Fred dan Georger datang sambil membawa ramuan buatan mereka yang memungkinkan mereka bisa ikut turnamen. Tapi Hermionie rasa itu akan gagal karena disekeliling piala api terdapat garis usia buatan Dumbledore. Karena tidak percaya, Fred dan Georger tetap melakukannya. Saat memasukan nama mereka, piala api menyihir mereka jadi tua hingga mereka berantem. Keramean itu berhenti ketika Viktor Krum datang dan memasukan namanya ke piala api.