Orchidaceae: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sofyandavid (bicara | kontrib)
Baris 43:
Berdasarkan hasil analisis varian untuk karakter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, perbandingan antara panjang daun dengan lebar daun, jumlah kuntum bunga, panjang tangkai bunga, diameter bunga dan panjang kelopak bunga dari keenambelas anggrek spesies yang diuji menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang nyata.
 
Tampak bahwa ''G. scriptum'' mempunyai panjang daun, lebar daun dan panjang tangkai bunga nyata paling tinggi diantara keenambelas anggrek spesies yang diuji. Namun demikian, nilai diameter bunga (6,24 cm) spesies ini nyata lebih kecil dari ''D. stratiotes''. Bunga ''D. stratiotes'' memiliki diameter yang nyata paling besar diantara spesies yang diuji, yaitu 9,27 cm. Demikian juga jumlah kuntum bunga yang dihasilkan oleh ''G. scriptum'' nyata lebih sedikit daripada ''D. scundumsecundum,'' masing-masing 27,75 dan 50. Hal ini menunjukkan bahwa panjang dan lebar daun yang besar tidak menjamin akan menghasilkan bunga yang besar dan banyak jumlahnya.
 
Tinggi tanaman ''D. anosmum'' memiliki nilai tertinggi, yaitu 118,40 cm, yang nyata berbeda dengan tinggi tanaman ke lima belas anggrek spesies lainnya. Batang anggrek ini berupa ''pseudobulb'' atau batang semu yang tumbuh menggantung ke bawah. Hanya pada saat tumbuhnya tunas baru saja, pertumbuhan ''pseudobulb'' dari anggrek ini ke arah atas. Pertumbuhan batang selanjutnya menggantung ke arah bawah, seiring dengan bertambah panjangnya ''pseudobulb''.Tanaman anggrek yang terpendek adalah ''B. lobii'' (5,00 cm). Berbeda dengan ''D. anosmum'', ''B. lobii'' memiliki batang berupa bulb. Nilai tinggi tanaman anggrek jenis ini tidak nyata berbeda dengan ''D. brachteosumbracteosum'' (17,77 cm), ''D. capra'' (12,15 cm), ''D. johannis'' (34,48 cm), ''D. macrophyllum'' (31,12 cm), ''D. phalaenopsis'' (20,02 cm), ''P. amboinensis'', ''P. violaceae'', ''A. miniatum'' dan ''G. scriptum''.
 
''G. scriptum'' memiliki daun terpanjang dan terlebar. Lebar daun ''G. scriptum'' sama dengan lebar daun ''P. violaceae'', ''P. amboinensis'' dan ''D. macrophyllum''. Lebar daun terkecil dimiliki ''D. capra'' (1,09 cm) yang sama dengan ''D. brachteosumbracteosum'' (1,56 cm), ''D. johannis'' (1,76 cm), ''D. phalaenopsis'' (2,36 cm) dan ''A. miniatum'' (1,52 cm).
 
Nilai perbandingan panjang dengan lebar daun terbesar dimiliki oleh ''V. tricolor'', sebesar 10,48; yang tidak berbeda nyata dengan ''D. capra'' (9,55). Nilai perbandingan panjang dengan lebar daun terkecil dimiliki oleh ''D. stratiotes'' (2,20) yang tidak berbeda nyata dengan ''D. macrophyllum'', ''D. scundumsecundum'', ''D. undulatum'', ''D. veratrifolium'', ''P. amboinensis'' dan ''P. violaceae'' (masing-masing dengan nilai 3,05; 2,75; 2,25; 2,48; 2,73 dan 2,68).
 
Jumlah kuntum bunga yang terbanyak dimiliki oleh ''D. scundumsecundum'' (50 buah) dan paling sedikit dimiliki oleh ''B. lobii'' (1 buah) yang tidak nyata berbeda dengan ''D. anosmum'', ''D. brachteosumbracteosum'', ''D. capra'', ''D. johannis'', ''D. phalaenopsis'', ''D. stratiotes'', ''P. amboinensis'', ''P. violaceae'' dan ''A. miniatum''. Karakteristik bunga ''B. lobii'' terletak pada labellumnya yang dapat bergoyang apabila ditiup angin. Dengan adanya ciri khas bunga yang seperti ini, anggrek ''B. lobii'' memiliki sebutan anggrek lidah bergoyang atau kembang goyang.
''G. scriptum'' memiliki tangkai bunga yang paling panjang diantara keenam belas anggrek spesies yang diuji, yaitu 92,27 cm. Panjang tangkai bunga terpendek dimiliki oleh anggrek ''D. anosmum'' (1,36 cm) yang sama dengan panjang tangkai bunga anggrek ''D. brachteosumbracteosum'', ''D. scundumsecundum'', ''P. amboinensis'', ''P. violaceae'', ''A. miniatum'' dan ''B. lobii''.
 
Diameter bunga anggrek yang paling besar, yaitu 9,27 cm dimiliki oleh ''D. stratiotes''. ''D. stratiotes'' ini memiliki mahkota bunga (petala) yang panjang terpelintir tegak ke atas. Besarnya diameter bunga anggrek tersebut sama dengan besarnya diameter bunga ''D. anosmum''. Diameter bunga terkecil dimiliki oleh anggrek ''D. scundumsecundum'' (0,74 cm). Ukuran diameter anggrek ini paling kecil disebabkan oleh bunga ini tidak dapat membuka atau mekar dengan maksimal. Ukuran bunga yang mini, tersusun sangat rapat, dan dalam satu tangkai bunga terdiri atas kuntum bunga yang banyak, merupakan ciri khas yang membuat ''D. scundumsecundum'' diberi sebutan sebagai anggrek sikat. Ukuran diameter bunga anggrek ini sama besarnya dengan anggrek ''A. miniatum'' (1,13 cm).
 
Kelopak bunga (sepala) terpanjang dimiliki oleh anggrek ''B. lobii'' (6 cm) yang nyata berbeda dengan kelima belas anggrek spesies lainnya. Anggrek ini memiliki sepala dorsale atau kelopak bunga bagian atas tegak, berwarna kuning dan panjang. Sepala paling pendek dimiliki oleh anggrek jenis ''A. miniatum'' (0,63 cm) yang sama ukurannya dengan anggrek ''D. scundumsecundum'' (0,92 cm).
Dari keenambelas jenis anggrek yang diuji, hanya ada empat jenis yang mempunyai tipe pertumbuhan batang monopodial, yaitu ''P. amboinensis'', ''P. violaceae'', ''Vanda tricolor'' dan ''A. miniatum''. Kedua belas jenis anggrek lainnya tipe pertumbuhan batangnya tergolong simpodial. Dari segi aroma bunga, terdapat keanekaragaman aroma bunga mulai dari tidak beraroma sampai sangat beraroma. Demikian pula dengan warna kehijauan daun, hanya ''Vanda tricolor'' yang warna daunnya berbeda dengan kelima belas jenis anggrek lainnya.