Sel darah merah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Neorhazes (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Neorhazes (bicara | kontrib)
Baris 9:
Warna dari eritrosit berasal dari gugus heme yang terdapat pada hemoglobin. Sedangkan cairan [[plasma darah]] sendiri berwarna kuning kecoklatan, tetapi eritrosit akan berubah warna tergantung pada kondisi [[hemoglobin]]. Ketika terikat pada oksigen, eritrosit akan berwarna merah terang dan ketika oksigen dilepas maka warna erirosit akan berwarna lebih gelap, dan akan menimbulkan warna kebiru-biruan pada [[pembuluh darah]] dan [[kulit]]. Metode tekanan oksimetri mendapat keuntungan dari perubahan warna ini dengan mengukur kejenuhan oksigen pada darah [[arterial]] dengan memakai teknik [[kolorimetri]].
 
Pengurangan jumlah oksigen yang membawa protein di beberapa sel tertentu (daripada larut dalam cairan tubuh) adalah satu tahap penting dalam evolusi makhluk hidup bertulang belakang (vertebratae). Proses ini menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang memiliki viskositas rendah, dengan kadar oksigen yang tinggi, dan [[difusi]] oksigen yang lebih baik dari sel darah ke jaringan tubuh. Ukuran eritrosit berbeda-beda pada tiap spesies [[vertebrata]]. Lebar eritrosit kurang lebih 25% lebih besar daripada diameter pembuluh kapiler dan telah disimpulkan bahwa hal ini meningkatkan pertukaran oksigen dari eritrosit dan jaringan tubuh.<ref name=snyder>{{Cite journal| doi = 10.1093/icb/39.2.189| volume = 39| issue = 2| pages = 189–198| last = SNYDER| first = GREGORY K.| coauthors = BRANDON A. SHEAFOR| title = Red Blood Cells: Centerpiece in the Evolution of the Vertebrate Circulatory System| journal = American Zoologist| date = 1999-04-01| url = http://icb.oxfordjournals.org/cgi/content/abstract/39/2/189}}</ref>
 
Vertebrata yang diketahui tidak memiliki eritrosit adalah ikan dari familia ''[[Channichthyidae]]''. Ikan dari familia Channichtyidae hidup di lingkungan air dingin yang mengandung kadar oksigen yang tinggi dan oksigen secara bebas terlarut dalam darah mereka..<ref>Ruud, J. T. 1954. Vertebrates without erythrocytes and
blood pigment. ''Nature'' 117:848-850.</ref> Walaupun mereka tidak memakai hemoglobin lagi, sisa-sisa hemoglobin dapat ditemui di genom mereka.<ref>{{cite book|author=[[Sean B. Carroll|Carroll, Sean]]|title=The Making of the Fittest|year=2006|publisher=W.W. Norton}}</ref>
 
===Nukleus===
Pada mamalia, eritrosit dewasa tidak memiliki nukleus di dalamnya, atau disebut juga anukleat. Jika dibandingkan, eritrosit pada sebagian besar hewan vertebrata mengandung [[nukleus]], kecuali [[salamander]] dari genus [[Batrachoseps]].<ref>W. D. Cohen. [http://www.springerlink.com/content/q88qv27q77620746/ The cytomorphic system of anucleate non-mammalian erythrocytes.] ''Protoplasma'', vol 113 no 1, February 1982</ref>
 
===Fungsi lain===
Ketika eritrosit berada dalam tegangan di pembuluh yang sempit, eritrosit akan melepaskan [[ATP]] yang akan menyebabkan dinding jaringan untuk berelaksasi dan melebar.<ref>{{Cite journal
| doi = 0805779105
| last = Wan
| first = Jiandi
| coauthors = William D Ristenpart, Howard A Stone
| title = Dynamics of shear-induced ATP release from red blood cells
| journal = Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America
| date = 2008-10-15
| url = http://www.pnas.org/content/early/2008/10/14/0805779105
| pmid = 18922780
}}</ref>
 
Eritrosit juga melepaskan senyawa [[S-nitrosothiol]] saat hemoglobin terdeoksigenasi, yang juga berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan melancarkan arus darah supaya darah menuju ke daerah tubuh yang kekurangan oksigen.<ref>{{Cite journal
| doi = CIRCRESAHA.108.176867
| volume = 103
| issue = 5
| pages = 545–53
| last = Diesen
| first = Diana L
| coauthors = Douglas T Hess, Jonathan S Stamler
| title = Hypoxic vasodilation by red blood cells: evidence for an s-nitrosothiol-based signal
| journal = Circulation Research
| date = 2008-08-29
| url = http://circres.ahajournals.org/cgi/content/full/103/5/545
| pmid = 18658051
}}</ref>
 
Eritrosit juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel darah merah mengalami proses lisis oleh [[patogen]] atau [[bakteri]], maka hemoglobin di dalam sel darah merah akan melepaskan radikal bebas yang akan menghancurkan dinding dan membran sel patogen, serta membunuhnya.<ref>[http://www.dbs.nus.edu.sg/eventlist/happenings/details/2007/dingSTsep07.pdf Red blood cells do more than just carry oxygen. New findings by NUS team show they aggressively attack bacteria too.], ''[[The Straits Times]]'', 1 September 2007</ref><ref>Jiang N, Tan NS, Ho B, Ding JL. Respiratory protein-generated reactive oxygen species as an antimicrobial strategy. ''Nature Immunology'', 26 August 2007. PMID 17721536.</ref>
 
==Eritrosit Mamalia==
Pada awal pembentukannya, eritrosit mamalia memiliki [[nuklei]], tapi nuklei tersebut akan perlahan-lahan menghilang karena tekanan saat eritrosit menjadi dewasa untuk memberikan ruangan kepada [[hemoglobin]]. Eritrosit mamalia juga kehilangan organel sel lainnya seperti [[mitokondria]]. Maka, eritrosit tidak pernah memakai oksigen yang mereka antarkan, tetapi cenderung menghasilkan pembawa energi [[ATP]] lewat proses [[fermentasi]] yang diadakan dengan proses [[glikolisis]] pada [[glukosa]] yang diikuti pembuatan [[asam laktat]]. Lebih lanjut lagi bahwa eritrosit tidak memiliki [[reseptor insulin]] dan pengambilan glukosa pada eritrosit tidak dikontrol oleh [[insulin]]. Karena tidak adanya nuklei dan organel lainnya, eritrosit dewasa tidak mengandung [[DNA]] dan tidak dapat mensintesa [[RNA]], dan hal ini membuat eritrosit tidak bisa membelah atau memperbaiki diri mereka sendiri.
 
Eritrosit mamalia berbentuk kepingan bikonkaf yang diratakan dan diberikan tekanan di bagian tengahnya, dengan bentuk seperti "barbel" jika dilihat secara melintang. Bentuk ini (setelah nuklei dan organelnya dihilangkan) akan mengoptimisasi sel dalam proses pertukaran oksigen dengan jaringan tubuh di sekitarnya. Bentuk sel sangat fleksibel sehingga muat ketika masuk ke dalam [[pembuluh kapiler]] yang kecil. Eritrosit biasanya berbentuk bundar, kecuali pada eritrosit di keluarga [[Camelidae]] (unta), yang berbentuk oval.
 
Pada jaringan darah yang besar, eritrosit terkadang muncul dalam tumpukan, tersusun bersampingan. Formasi ini biasa disebut ''roleaux formation'', dan akan muncul lebih banyak ketika tingkat serum [[protein]] dinaikkan, seperti contoh ketika peradangan terjadi.
 
[[Limpa]] berperan sebagai waduk eritrosit, tapi hal ini dibatasi dalam tubuh manusia. Di beberapa hewan [[mamalia]], seperti [[anjing]] dan [[kuda]], limpa mengurangi eritrosit dalam jumlah besar, yang akan dibuang pada keadaan bertekanan, dimana proses ini akan menghasilkan kapasitas transpor oksigen yang tinggi.
 
==References==