Gangubai Kothewali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k biografi gangubai
Baris 17:
'''Gangubai Harjivandas''',{{efn|Sufiks kehormatan [[Bai (suffix)|bai]], {{lit|wanita}}, sering ditambahkan ke nama-nama wanita di India.<ref>{{cite book|title=The Oxford Hindi-English Dictionary|url=http://dsal.uchicago.edu/cgi-bin/app/mcgregor_query.py?page=719|last=McGregor|first=R. S.|author-link=R. S. McGregor|page=719|publisher=[[Oxford University Press]]|year=1993|website=[[Digital South Asia Library|DSAL]]}}</ref> Nama di sini sendiri adalah Gangu atau Ganga.}} lebih dikenal sebagai '''Gangubai Kothewali'''{{efn|''Kothewali'' secara harfiah berarti pelacur. Dari ''kotha'' (rumah bordil) dan [[wallah|''wali'']], yang menunjukkan statusnya sebagai nyonya rumah bordil.<ref>{{cite book|title=The Oxford Hindi-English Dictionary|url=http://dsal.uchicago.edu/cgi-bin/app/mcgregor_query.py?page=216|last=McGregor|first=R. S.|author-link=R. S. McGregor|page=216|publisher=[[Oxford University Press]]|year=1993|website=[[Digital South Asia Library|DSAL]]}}</ref>}} atau '''Gangubai Kathiawadi''',{{efn|Menunjukkan asalnya dari [[Kathiawar]] ([[Saurashtra (wilayah)|Saurashtra]]) di India barat.}} adalah seorang [[pekerja seks]] dan [[Memperoleh (prostitusi)|nyonya]] dari [[rumah bordil]] di daerah [[Kamathipura]] Mumbai selama tahun 1960-an.
 
== HidupKehidupan pribadi ==
Dia dijual ke pelacuran pada usia dini oleh [[pelamar]]-nya, Ramnik Lal, setelah melarikan diri dari rumah ke [[Bombay]]. Dia kemudian dikenal sebagai ''Nyonya [[Kamathipura]]'' karena menjadi germo berpengaruh di kota dengan koneksi dunia bawah, menjajakan obat-obatan, dan memerintahkan pembunuhan. Di kemudian hari, dia bertemu [[Jawaharlal Nehru]] untuk membahas penderitaan pekerja seks dan memperbaiki kondisi kehidupan mereka.<ref>{{Cite web|url=https://www.desimartini.com/news/martini-shots/trending-top-list/know-gangubai-kothewali-the-legendary-brothel-madam-alia-bhatt-will-be-playing-in-slbs-next-article120431.htm|title=Know Gangubai Kothewali, The Legendary Brothel Madam Alia Bhatt Will Be Playing In SLB's Next|date=2019-09-22|website=Desimartini|language=en|access-date=2020-01-21}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://hindi.thequint.com/entertainment/bollywood/gangubai-khothewali-sanjay-leela-bhansali-film-alia-bhatt|title=गंगूबाई कोठेवाली-पति ने ₹500 में बेचा था,भंसाली उनपर फिल्म बनाएंगे|date=2019-09-25|website=Quint Hindi|language=hi|access-date=2020-01-21}}</ref>
[[Berkas:Infografis Gangubai Kathiawadi, Muncikari Yang “Berbudi”.jpg|jmpl|Berprofesi sebagai pekerja seks komersial di sebuah red light district Kamathipura, India, Gangubai Kathiawadi aktif menyuarakan hak-hak perempuan yang berprofesi sebagai pekerja seks.]]
Baris 24:
Setelah uang dari hasil mencuri habis, suaminya menjualnya di kuntankhana (rumah bordil) seharga {{INR|500}}. Dengan enggan, Gangubai mulai bekerja sebagai pelacur. Dalam waktu singkat, Gangubai menjadi kepala beberapa kuntankhana. Seorang penjahat bernama Shaukat Khan Pathan mulai mengeksploitasinya secara finansial dan fisik. Gangubai pergi ke dunia bawah saat itu don [[Karim Lala]] untuk mengeluh tentang Pathan. Lala meyakinkannya akan bantuan dan diikat [[wikt:rakhi|rakhi]] sebagai imbalannya. Setelah ini, Shaukat Khan diperingatkan dan dianiaya oleh Lala.
 
Sejak itu, reputasi Gangubai sebagai saudara perempuan Karim Lala tumbuh selama tahun 1960-an. Pada saat yang sama, SMA Putri St. Antonius didirikan di Kamathipura. Hal ini menyebabkan perintah untuk memindahkan rumah bordil. Gangubai dengan keras menentang hal ini dan secara efektif mengajukan kasusnya kepada Perdana Menteri Jawaharlal Nehru saat itu dan sebagai hasilnya, rumah bordil itu tidak dipindahkan. Kepada Nehru<ref>{{Cite web|title=Gangubai, Pembela Hak Pekerja Seks Di Tanah Anak Benua|url=https://www.validnews.id/kultura/gangubai-pembela-hak-pekerja-seks-di-tanah-anak-benua|website=www.validnews.id|language=id|access-date=2022-05-26}}</ref>, dia mengatakan pelacur bisa hidup dengan harga diri dan tidak dipandang rendah oleh masyarakat, demi kehidupan mereka yang lebih baik di masa depan.
 
Selama ini Gangubai juga bekerja untuk berbagai masalah anak yatim dan perempuan dalam bisnis prostitusi. Gangubai menasihati dan mengirim kembali ke rumahnya banyak wanita muda yang melarikan diri dari pekerjaan pembuatan film dan terjebak dalam prostitusi. Untuk alasan ini, semua orang biasa memanggil Gangubai Ganga dengan hormat "Maa" (ibu). Setelah kematiannya, foto-foto dan patung-patungnya didirikan di rumah-rumah bordil di daerah itu.