Suku Hayato: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 22:
== Sejarah dan budaya ==
Istilah Hayato dan Kumaso mungkin merujuk pada satu kelompok yang sama.<ref>Satu teori menyatakan bahwa Hayato adalah keturunan Kumaso. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ditemukan bukti yang menunjukkan istilah "kuma" dan "so" dalam "Kumaso" dan Hayato Ata dan Hayato Ōsumi semuanya merujuk ke wilayah di selatan Kyūshū. Ini mungkin merupakan nama umum yang merujuk pada beberapa kelompok dengan budaya yang berbeda di Kyūshū yang memberontak terhadap wangsa Yamato.{{cite book |last=Takemitsu |first=Makoto |script-title=ja:古事記・日本書紀を知る事典 |trans-title=Encyclopedia of the Kojiki and Nihon Shoki |publisher=東京堂出版 |year=1999 |isbn=4-490-10526-6 |page=223 |language=ja}}</ref> Namun, Kumaso yang banyak disebutkan dalam hikayat ''[[Nihon Shoki]]''
Namun, meski telah bersumpah setia kepada keluarga kerajaan, orang-orang Hayato masih kerap mengadakan pemberontakan. Setelah pembentukan Provinsi Ōsumi pada tahun 713, orang-orang Hayato di sana mencoba melawan pada tahun 720 melalui
Orang Hayato mulai merantau ke wilayah sekitar ibu kota ([[Kinai]]), dan bekerja sebagai pengawal istana, seniman, [[Sumo|pesumo]], dan pengrajin bambu.<ref>Catatan ''Nihon Shoki'' menceritakan bahwa di istana [[Kaisar Tenmu]], pada akhir abad ke-7, orang-orang Hayato
Bahasa yang digunakan oleh Hayato tidak diketahui, kecuali dua kata dan beberapa nama pribadi yang terekam dalam sumber-sumber kontemporer. Berdasarkan bukti-bukti, orang Hayato termasuk dalam [[suku bangsa Austronesia]].<ref>Kakubayashi, Fumio. 1998. 隼人 : オーストロネシア系の古代日本部族' [http://ci.nii.ac.jp/naid/110000577490/en/ ''Hayato : An Austronesian speaking tribe in southern Japan''.]'. ''The bulletin of the Institute for Japanese Culture, Kyoto Sangyo University'', 3, pp.15-31 {{ISSN|1341-7207}}.</ref> Budaya mereka juga berbeda dengan daerah lain di Jepang. Secara khusus, lagu dan tarian daerah mereka menjadi terkenal di wilayah Kinai sebagai {{Nihongo|tarian Hayato|隼人舞}}.<ref>Tarian Hayato disebutkan berulang kali dalam ''Kojiki'', ''Nihon Shoki'', dan ''Shoku Nihongi'', dan dilakukan dalam upacara pemberian upeti ke istana dan untuk menghibur pengunjung asing.</ref> Penggalian di [[Istana Heijō]] menemukan sebuah perisai kayu dengan tanda khas berbentuk huruf S terbalik. Perisai ini cocok dengan penjelasan dalam buku ''Engishiki'', di mana orang Hayato menggunakannya dalam upacara di istana. Orang Hayato dilibatkan dalam berbagai acara kenegaraan, termasuk perayaan tahun baru, penobatan kaisar, dan kunjungan pejabat asing.
|